Kaspersky Catat Lonjakan Kasus Phising, Lakukan Cara Ini untuk Menghindarinya

Kamis, 5 September 2024 08:41 WIB

Phising adalah tindakan kejahatan penipuan dengan tujuan mendapatkan informasi data pribadi hingga rekening secara online. Ketahui ciri-cirinya. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky, mendapati bahwa phising yang berkaitan dengan pencurian data kredensial pengguna perangkat teknologi terus meningkat. Pakar keamanan di Kaspersky, Olga Svistunova, mengatakan pelaku phising umumnya menyasar pengguna Google yang abai soal keamanan data ketika mengakses suatu laman web.

"Jika pelaku phising memperoleh akses ke akun Gmail, mereka berpotensi mengakses beberapa layanan untuk mencuri uang korban," kata Olga melalui keterangan tertulis, Rabu, 4 September 2024.

Pada awal 2024, Kaspersky menemukan 26 juta akses ke sumber daya palsu yang menyasar pengguna teknologi di seluruh dunia. Jumlah itu naik 40 persen bila dibandingkan dengan temuan pada Januari-Juni 2023.

Meningkatnya phising alias pencurian data digital, kata Olga, juga imbas dari menjamurnya lokapasar di internet. Fenomena toko daring itu dianggap meningkatkan gairah para penjahat dunia siber. Bukan hanya pengguna Google yang menjadi korban, namun juga pengguna media sosial populer seperti Facebook dan Amazon.

Olga menyebut entitasnya sudah memblokir lebih dari 4 juta upaya phising di seluruh dunia. Selain yang ditemukan di Google, Kaspersky juga menutup 3,7 juta situs ilegal di Facebook dan 3 juta situs serupa di Amazon. "Kami menelusuri seluruh situs web phising yang dirancang untuk mengelabui pengguna," katanya.

Advertising
Advertising

Cara Terhindar dari Phising

Situs phishing.org sempat merilis panduan dasar untuk menjaga diri tetap aman dari sejumlah serangan phishing. Pengguna internet disarankan mencari tahu soal berbagai metode phising yang berkembang. Dengan begitu, risiko menjadi sasaran tindak kejahatan bisa dikurangi.

Para pengguna perangkat juga disarankan tidak sembarangan menekan tautan atau link yang muncul di email dan pesan instan. Pengguna bisa memeriksa dulu keaslian alamat URL yang muncul.

Kaspersky merekomendasikan URL dengan ekstensi ‘https’, yang menunjukkan bahwa situs aman karena terkoneksi dengan teknologi secure socket layer (SSL). Situs yang aman juga memiliki ikon gembok tertutup. Pengguna juga harus memeriksa sertifikat keamanan situs, serta tidak sembarangan mengunduh dokumen dari web yang mencurigakan.

Pemasangan ekstensi perangkat lunak atau adds-on anti-phishing pada peramban juga penting. Alat tersebut memeriksa keamanan situs yang dikunjungi oleh pengguna perangkat.

Saran lainnya menyangkut pemeriksaan rutin, serta pengubahan kata sandi secara berkala. Pengguna juga bisa memeriksa laporan bulanan akun keuangan untuk memastikan tidak ada transaksi penipuan. Pembaruan versi aplikasi, termasuk peramban, juga tidak kalah penting.

Pilihan Editor: Paus Fransiskus yang Sedang Kunjungi Indonesia Punya Sertifikat Pendidikan Kimia

Berita terkait

Ada Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat, Budi Arie: Kesalahan Dealer

6 hari lalu

Ada Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat, Budi Arie: Kesalahan Dealer

Menkominfo Budi Arie tekankan dalang dari kasus pencurian data pribadi adalah oknum dealer Indosat Ooredoo Hutchison

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Samsung Galaxy A06 dan Kisaran Harganya

12 hari lalu

Spesifikasi Samsung Galaxy A06 dan Kisaran Harganya

Samsung telah merilis Samsung A06 di bulan September 2024 ini. Cari tahu dulu seperti apa keunggulan smartphone ini yang sudah dibekali fitur canggih.

Baca Selengkapnya

Polres Bogor Tangkap 2 Pria yang Gunakan NIK Curian Untuk Aktivasi Ribuan Kartu SIM Indosat

21 hari lalu

Polres Bogor Tangkap 2 Pria yang Gunakan NIK Curian Untuk Aktivasi Ribuan Kartu SIM Indosat

Polres Bogor menangkap 2 pria yang menggunakan NIK Curian untuk aktivasi ribuan Kartu SIM Indosat.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Ungkap Modus Penipuan Berkedok Donasi untuk Kasus Hukum CEO Telegram

21 hari lalu

Kaspersky Ungkap Modus Penipuan Berkedok Donasi untuk Kasus Hukum CEO Telegram

Penipu mendistribusikan pesan manipulasi via email dan memancing donasi untuk kebutuhan pembelaan hukum Pavel Durov.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Berbagi Kiat Aman Berbagi Foto di Media Sosial

22 hari lalu

Kaspersky Berbagi Kiat Aman Berbagi Foto di Media Sosial

Perusahaan keamanan siber global Kaspersky berbagi tips aman saat hendak berbagi foto di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Identifikasi Upaya Penipuan Jenis Baru Pencurian Aset Kripto dan Data Pribadi

28 hari lalu

Kaspersky Identifikasi Upaya Penipuan Jenis Baru Pencurian Aset Kripto dan Data Pribadi

Kaspersky mendeteksi adanya upaya penipuan daring jenis baru yang berisiko mencuri aset finansial dan data pribadi korbannya.

Baca Selengkapnya

3 Manfaat Password Manager, Bisa Melindungi Data Pribadi

43 hari lalu

3 Manfaat Password Manager, Bisa Melindungi Data Pribadi

Manfaat password manager yakni untuk membantu pengguna menjaga keamanan dan efisiensi dalam mengelola sandi. Berikut ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Survei Ungkap 2 Praktik Salah Kaprah Perlindungan Diri dari Kejahatan Siber

43 hari lalu

Survei Ungkap 2 Praktik Salah Kaprah Perlindungan Diri dari Kejahatan Siber

Survei dilakukan terhadap 10 ribu responden itu, 500 di antaranya berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Spyware Berkedok Aplikasi Tembus Keamanan Google Play, Telah Diunduh 32 Ribu Kali

45 hari lalu

Spyware Berkedok Aplikasi Tembus Keamanan Google Play, Telah Diunduh 32 Ribu Kali

Kaspersky, mengidentifikasi kampanye spyware baru yang mendistribusikan malware Mandrake berkedok aplikasi sah di Google Play.

Baca Selengkapnya

Kaspersky: Telekomunikasi Menjadi Target Utama Serangan Siber pada 2024

45 hari lalu

Kaspersky: Telekomunikasi Menjadi Target Utama Serangan Siber pada 2024

Terdapat 284 insiden serangan siber per 10.000 sistem di sektor telekomunikasi pada Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya