Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus yang Sedang Kunjungi Indonesia Punya Sertifikat Pendidikan Kimia

image-gnews
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral.  TEMPO/Subekti.
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin umat Katolik tertinggi saat ini, Paus Fransiskus, memiliki riwayat yang unik. Dia adalah seorang Jesuit dan seorang imam pertama yang berasal dari luar belahan Bumi Selatan yang menjadi paus. Jorge Mario Bergoglio lahir di Argentina 87 tahun silam.

Bukan itu saja, Paus yang menunjukkan kesederhanaannya dalam perjalanan apostoliknya ke Indonesia ini sebelumnya juga pernah menjadi kimiawan. Beberapa media bahkan menuliskannya pernah memperoleh gelar master di bidang kimia. 

VOA News, misalnya. Tepat pada hari pentahbisan Paus Fransiskus pada 13 Maret 2013 lalu, artikelnya menyebut bahwa Bergoglio lahir di Buenos Aires dari keluarga imigran Italia, menghabiskan sebagian besar hidupnya di Argentina. Sebelum bergabung dengan Serikat Yesus, Paus Fransiskus telah menerima gelar master kimia. 

Disebutkan, "Setelah memperoleh gelar master di bidang kimia di Universitas Buenos Aires, diaa memutuskan untuk menjadi seorang Yesuit." 

Hal yang sama diutarakan US News dalam berita berjudul '10 Hal yang Tidak Kamu Ketahui tentang Paus Fransiskus' pada 14 Maret 2013. Penulis berita itu menjelaskan bahwa Bergoglio memiliki background pendidikan yang cukup bagus, yakni master kimia dari Universitas Buenos Aires. 

"Paus baru memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Sebelum bergabung dengan klerus, ia meraih gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires."

Namun, News Catholic Report Online melaporkan berbeda. Penulisnya, Thomas Reese, memberikan klarifikasi pada 2015 lalu bahwa tidak benar Paus Fransiskus memiliki gelar master di bidang kimia. “Banyak laporan pers yang menyatakan bahwa Paus Fransiskus memiliki gelar master di bidang kimia, termasuk satu laporan yang secara keliru menyebut saya sebagai sumber. Maaf, itu tidak benar.” kata Thomas, 

Thomas menyebut, Paus Fransiskus sebelumnya memang belajar kimia dan bekerja sebagai ahli kimia, saat memutuskan untuk memasuki seminari (pendidikan bagi calon imam Katolik). Namun, Jorge Bergoglio tidak pernah lulus dari universitas sebelum memasuki seminari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pastor yang juga profesor sejarah gereja Amerika Latin di Universitas Santa Clara, Arthur Liebscher, menjelaskan, Bergoglio  lulus dengan título (mirip sertifikat dari community college AS) di bidang kimia dari Escuela Técnica Industrial saat usianya sekitar 19 tahun, setelah program sekolah menengah yang diperpanjang

“Bergoglio memang menerima pendidikan sekuler yang diarahkan pada pekerjaan di bidang teknis. Namun, dia tidak menerima gelar universitas di bidang kimia,” kata Liebscher sembari berharap pernyataan tersebut tidak terdengar seperti meremehkan pendidikan Sang Paus.

Selaras dengan News Catholic Report Online, Jamie Foster dalam artikel bertajuk 'Apakah Paus Memiliki Gelar Akademik?' memeriksa pendidikan Paus pada laman jamiefosterscience.com. Dia mengimbau pembacanya untuk menggarisbawahi, Paus Fransiskus benar tidak menyelesaikan pendidikan untuk mendapatkan gelarnya d bidang kimia dan psikologi. 

“Perlu dicatat bahwa Paus Fransiskus tidak menyelesaikan gelarnya di bidang kimia dan psikologi," katanya sambil menambahkan, "Sebaliknya, dia memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya pada kehidupan imamat dan melanjutkan studi teologi lebih lanjut.” 
  

BAYU MENTARI

Pilihan Editor: Prospek Hujan Lebat di Indonesia Pekan Ini, Siklon Tropis Yagi Tak Lagi Berdampak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

1 hari lalu

Paus Francis dari Midjourney yang menggunakan AI. Foto : Midjourney
Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

Sebuah studi oleh Google menemukan lonjakan pesat proporsi gambar-gambar bangkitan AI dalam klaim-klaim cek-fakta hoax sejak awal 2023 lalu.


Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

1 hari lalu

Penyanyi Lyodra Ginting saat diberkati Paus Fransiskus dalam Misa Suci di Stadion Utama GBK, Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Lyodra mendapat kesempatan langka diberkati Paus Fransiskus dalam perjalanan apostoliknya di Indonesia. Vatican Media
Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

Penyanyi Lyodra Ginting mengalami momen bersejarah pada Kamis, 5 September lalu kala diberkati Paus Fransiskus dalam Misa Agung di GBK, Jakarta


Masyarakat Indonesia di Mata Paus Fransiskus: Hangat Seperti Orang Napoli

1 hari lalu

Paus Fransiskus dalam perjalanan pulang menuju Roma di dalam pesawat Singapore Airlines, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Masyarakat Indonesia di Mata Paus Fransiskus: Hangat Seperti Orang Napoli

Di mata Paus Fransiskus, masyarakat di Indonesia seperti orang-orang Napoli. Napoli adalah kota terbesar di Italia Selatan.


Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

1 hari lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza


Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

1 hari lalu

Paus Fransiskus dan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di National University of Singapore, Kamis, 12 Setember 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

Paus Fransiskus menyatakan dinamika sosial dan politik yang terjadi baru-baru ini banyak dialami oleh negara berkembang.


Antara Trump dan Harris, Siapa Pilihan Paus Fransiskus?

1 hari lalu

Para siswa berpose dengan biola di Sekolah Humaniora Holy Trinity selama kunjungan Paus Fransiskus, di Baro, dekat Vanimo, Papua Nugini, 8 September 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Antara Trump dan Harris, Siapa Pilihan Paus Fransiskus?

Paus Fransiskus mengkritik Harris dan Trump, meminta umat Katolik AS untuk memilih 'kejahatan yang lebih kecil'.


Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat menyambut langsung kedatangan Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus dalam Misa Suci yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

Paus Fransiskus mengakhiri lawatan ke Asia Tenggara dan Oseania selama 12 hari.


Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines

2 hari lalu

Rombongan Paus Fransiskus di Changi International Airport, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines

Paus Fransiskus mengakhiri perjalanan apostoliknya di Singapura setelah sebelumnya mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste.


Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta: Momen Bersejarah di Aryaduta Menteng

2 hari lalu

Delegasi Paus Fransiskus di Aryaduta Menteng.
Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta: Momen Bersejarah di Aryaduta Menteng

Hotel Aryaduta Menteng, dengan pelayanan terbaiknya, berperan sebagai titik persinggahan strategis bagi delegasi penting ini.


Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

2 hari lalu

Paus Fransiskus dan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di National University of Singapore, Kamis, 12 Setember 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 12 September 2024 diawali oleh kemarahan Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese