ITB Berlakukan Kurikulum Baru, Mahasiswa Merdeka Memilih Mata Kuliah

Senin, 9 September 2024 17:32 WIB

Teleskop radio yang dibangun ITB di Observatorium Bosscha mirip dengan alat serupa di Ishioka Jepang ini. (Sumber www.gsi.go.jp)

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Bandung atau ITB mulai tahun ini menerapkan Kurikulum 2024 yang memberi kemerdekaan bagi mahasiswanya untuk memilih mata kuliah. Mahasiswa dapat mengambil satuan pelajaran di luar dari bidang studi yang sedang ditempuh. Metode baru ini disebut sebagai terobosan untuk menjawab tantangan perubahan zaman.

Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto menjelaskan, mahasiswa dapat memilih program studi dengan porsi yang ditentukan sesuai minat masing-masing peserta didik. “Sehingga diharapkan mereka memiliki fleksibilitas, adaptif, berpikir kritis, serta memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih luas dalam menyelesaikan masalah yang kompleks,” kata Naomi kepada Tempo, Senin, 9 September 2024.

Kurikulum 2024 diyakini memiliki fondasi yang kuat pada sains dan sosial sains. Sehingga memungkinkan mahasiswa terlibat aktif dan berkolaborasi, bahkan dalam upaya peniongkatan kemampuan komunikasi. Program ini mulai diberlakukan bagi mahasiswa sarjana pada tahun angkatan 2024.

“Untuk angkatan sebelumnya, ITB memberikan berbagai skema program dan ekuivalensi satuan kredit semester (SKS) sehingga mereka tidak mengalami kerugian akibat perubahan kurikulum ini,” ucap Naomi.

Direktur Kependidikan ITB Arief Hariyanto menyebut ada hal yang berubah signifikan secara teknis dan kebijakan terkait proses pembelajaran pada program sarjana. Pada kurikulum 2024 ada mata kuliah pilihan, selain mata kuliah wajib ITB, dan mata kuliah wajib program studi.

“Tujuannya untuk membentuk kompetensi mahasiswa,” kata Arief di acara Sosialisasi Kurikulum 2024 Program Sarjana pada 26 Agustus 2024 secara luring dan daring.

Kebaruan lainnya, mahasiswa baru yang menjalani tahap persiapan bersama (TPB) selama setahun di kampus ITB Jatinangor. Sebelumnya, penjurusan baru berlaku setelah setahun atau dua semester seusai menempuh TPB.

Selain itu, menurut Arief, mata kuliah wajib pada kurikulum 2024 ditetapkan sebanyak 34 SKS dan mata kuliah pilihan 27 SKS. Dia membandingkan, program studi wajib di masa dlu, mahasiswa hanya diperkenankan menempuh maksimal 95 SKS. Kata Arief, kini mahasiswa dapat mengambil mata kuliah wajib 71-83 SKS, sehingga total kuliah mahasiswa nantinya adalah minimal sebanyak 144 SKS.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Jaka Sembiring, sebelumnya menjelaskan bahwa kurikulum baru ini masuk dalam dokumen Rencana Induk Pengembangan 2025-2050. Di dalamnya berisi rencana jangka panjang yang mengedepanjan humanity, adaptability, dan technology.

Berita terkait

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

4 jam lalu

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan dari Baterai

16 jam lalu

Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan dari Baterai

Faktor baterai, gelombang mikro, dan transmisi sinyal pager dirasa tak mungkin sebabkan efek ledakan seperti yang terjadi di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

5 hari lalu

Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

ITB dan sejumlah entitas menjajal pemakaian bahan dari getah pinus gondorukem dan gliserol untuk marka garis jalan tol.

Baca Selengkapnya

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

6 hari lalu

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

Wacana Subsidi tiket KRL berbasis NIK mengemuka usai Menhub Budi Karya. Diskusi INDEF bahas dalam diskusi Kelas Menengah Turun Kelas.

Baca Selengkapnya

Panitia Pemilihan Rektor UI Umumkan Tujuh Calon, Ada yang dari ITB

13 hari lalu

Panitia Pemilihan Rektor UI Umumkan Tujuh Calon, Ada yang dari ITB

Pansus pemilihan rektor UI mengumumkan tujuh calon yang lolos tahap penyaringan. Salah satu calonnya berasal dari ITB.

Baca Selengkapnya

Wacana Tiket KRL Berbasis NIK, Pakar TransportasI ITB Usulkan Gerbong Berkelas atau Voucher Subsidi

13 hari lalu

Wacana Tiket KRL Berbasis NIK, Pakar TransportasI ITB Usulkan Gerbong Berkelas atau Voucher Subsidi

Penggunaan NIK untuk penumpang berpotensi menurunkan jumlah pengguna KRL.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karir Iwan Fals Mulai dari Jalanan, Pentas di Hajatan Kawinan dan Sunatan

13 hari lalu

Perjalanan Karir Iwan Fals Mulai dari Jalanan, Pentas di Hajatan Kawinan dan Sunatan

Kisah perjalanan Iwan Fals meraih sukses dan menjadi salah satu legenda musik saat ini.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Ingin Naikkan Gaji Rektor ITB Hingga 9 Digit

14 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Ingin Naikkan Gaji Rektor ITB Hingga 9 Digit

Budi Gunadi Sadikin merupakan Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung. Ia ingin gaji rektor ITB naik menjadi ratusan juta rupiah.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Rektor ITB 2025-2030 Dimulai, Begini Tahapan Lengkapnya

14 hari lalu

Pemilihan Rektor ITB 2025-2030 Dimulai, Begini Tahapan Lengkapnya

Pemilihan rektor baru ITB akan berlangsung selama tiga bulan, sejak 4 September hingga 30 November 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Menunggu Pendaftar, Panitia Pemilihan Ikut Cari Calon Rektor ITB

14 hari lalu

Tidak Hanya Menunggu Pendaftar, Panitia Pemilihan Ikut Cari Calon Rektor ITB

Hari ini ITB memulai proses pemilihan rektor. Ketua Search Committee Arcandra Tahar mengatakan akan aktif mencari kandidat yang pas.

Baca Selengkapnya