Beberapa Area Pekan Ini Mulai Diguyur Hujan, Kapan Awal Musim Hujan di Jawa Barat?

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 12 September 2024 11:03 WIB

Ilustrasi hujan deras. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -nnBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa pada September 2024, sebagian wilayah Jawa Barat akan mengalami masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan atau yang disebut pancaroba. Hal ini ditandai dengan melemahnya angin timuran atau Monsun Australia.

"Musim hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat diperkirakan dimulai pada Oktober," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, pada Rabu, 11 September 2024.

Namun, ada beberapa pengecualian, seperti wilayah Tasikmalaya dan Pangandaran, yang diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian ketiga September 2024. Sementara itu, daerah pantai utara seperti Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu diperkirakan baru memasuki musim hujan pada awal hingga pertengahan November.

Walaupun begitu, prediksi cuaca harian BMKG pada Rabu, 11 September 2024, menunjukkan potensi hujan ringan hingga sedang pada pukul 07.00-13.00 WIB di beberapa wilayah seperti Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Garut, Pangandaran, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Ciamis, Kota Banjar, Karawang, dan Indramayu.

Antara pukul 13.00-19.00 WIB, wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Cianjur, serta Kabupaten dan Kota Sukabumi. Daerah lain di Jawa Barat diperkirakan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. Sedangkan dari pukul 19.00-01.00 WIB, potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Garut, serta Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Advertising
Advertising

BMKG juga memberikan peringatan dini mengenai potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang pada skala lokal, terutama menjelang siang hingga malam dan dini hari. Wilayah yang berpotensi mengalami kondisi ini antara lain Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten dan Kota Bogor, Cianjur, Karawang, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat, Garut, Kabupaten dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Pangandaran, Indramayu, dan Kuningan.

BPBD Jawa Barat Siaga Menjelang Musim Hujan8

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar bersama BPBD kabupaten dan kota serta berbagai pemangku kepentingan kebencanaan di wilayah Jabar, perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Hal ini penting terutama untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana saat pemilihan kepala daerah serentak pada 27 November 2024.

Diperkirakan, pilkada serentak akan berlangsung di musim hujan, sehingga potensi bencana terkait hidrometeorologi basah perlu diwaspadai agar tidak mengganggu proses pemungutan dan perhitungan suara.

Pelaksana Harian Kepala BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah strategis serta memberikan arahan kepada BPBD kabupaten dan kota di Jabar guna meningkatkan kesiapsiagaan. "BPBD Jabar akan segera menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi untuk mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024," ungkap Anne di Bandung pada Rabu, 11 September 2024.

Apel tersebut akan melibatkan berbagai pihak, seperti BASARNAS, damkar, KPU Jabar, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Kodam III Siliwangi, Brimob, Polda Jabar, dan unsur relawan.

Pada September 2024, Jabar diperkirakan memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Masa ini ditandai dengan gejala cuaca tidak menentu seperti perubahan suhu, hujan deras mendadak, angin kencang, petir, kelembapan tinggi, dan cuaca yang tidak stabil, yang meningkatkan risiko bencana dan penyakit.

Ke depan, intensitas hujan diperkirakan meningkat di seluruh wilayah Jabar, mengancam daerah-daerah rawan bencana.

Anne juga menambahkan bahwa selain apel kesiapsiagaan, akan digelar rapat koordinasi dan penyusunan rencana aksi untuk menghadapi bencana selama pemilihan. Langkah ini mencakup penerbitan keputusan Gubernur Jabar terkait kesiapsiagaan darurat bencana banjir, longsor, dan angin kencang di seluruh wilayah Jabar, serta pembentukan pos komando di tingkat kabupaten/kota jika diperlukan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jabar telah mengeluarkan Surat Edaran No. 8386/PEM.05/BPBD pada 21 Agustus 2024, yang meminta kesiapsiagaan bencana selama Pilkada kepada Sekretaris Daerah di seluruh kabupaten/kota di Jabar.

Anne mendorong pemerintah daerah untuk menggelar apel kesiapsiagaan, rapat koordinasi, dan menyusun rencana aksi yang sesuai. Dia juga mengimbau pemda untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber daya yang tersedia dan mempersiapkannya untuk diaktifkan jika dibutuhkan.

"Semoga pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan lancar, dan upaya kesiapsiagaan ini mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana agar pemilihan tetap terlaksana sesuai jadwal," tambah Anne.

EIBEN HEIZAR | ANWAR SISWADI
Pilihan editor: Awal Musim Hujan Jawa Barat Bervariasi: Dari Dasarian 3 September Hingga November

Berita terkait

PON 2024: Lapangan Tenis Stadion Harapan Bangsa Ditutup Lakban, Ini Penyebabnya

1 jam lalu

PON 2024: Lapangan Tenis Stadion Harapan Bangsa Ditutup Lakban, Ini Penyebabnya

TD Tenis PON 2024, Akhyar Matra, mengungkapkan penyebab penutupan sejumlah bagian permukaan lapangan tenis di Stadion Harapan Bangsa dengan lakban.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

3 jam lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca berawan, begitu pula pada siang dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

5 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat.

Baca Selengkapnya

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

7 jam lalu

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

8 jam lalu

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

19 jam lalu

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

1 hari lalu

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

1 hari lalu

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

Gempa terkini dikoreksi dari info sebelumnya M5,0. Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun X BMKG.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

1 hari lalu

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya