Dari Thales ke Goodrich

Reporter

Editor

Selasa, 11 Agustus 2009 17:38 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta - Pilot Air France dengan nomor penerbangan 1905 dari Roma menuju Paris pada pertengahan Juli lalu sempat panik ketika alat pembaca kecepatan pesawat yang dikemudikannya tiba-tiba tidak berfungsi. Kegagalan tabung pitot itu diikuti hilangnya informasi yang mengukur kekuatan angin dan faktor lainnya. Mereka terpaksa memindahkan kendali dari autopilot ke sistem manual setidaknya satu menit. Namun, penumpang pesawat tidak mengetahuinya.
Insiden ini membuat serikat pilot Prancis kembali mendesak agar Air France menanggalkan tabung pitot bikinan Thales dan menggantinya dengan tabung buatan Goodrich, yang digunakan 70 persen pesawat di dunia. Permintaan ini akhirnya dipenuhi oleh Air France, awal Agustus ini, dengan memesan 90 tabung pitot Goodrich untuk jajaran pesawat A330 dan A340. Untuk tahap pertama, enam pesawat telah dipasangi dengan sensor Goodrich dan akan diikuti dengan sisa pesawat lainnya.
Seorang juru bicara untuk serikat pilot nasional Prancis (SNPL), Erick Derivry, mengatakan mereka telah meminta Air France untuk memeriksa apakah insiden gagal berfungsinya sensor tabung pitot itu serupa dengan sejumlah masalah yang telah dilaporkan sebelumnya. Jika jatuhnya pesawat Air France ke Atlantik itu karena pitot tube gagal membaca kecepatan terbang pesawat, serikat meminta maskapai itu segera mengganti sensor Thales pada pesawat Airbus dengan sensor buatan Goodrich.
Air France memang telah mengganti Thales model lama di pesawatnya dengan versi terbaru setelah kecelakaan fatal yang menimpa salah satu Airbus A330-nya pada Juni lalu, yang menewaskan 228 penumpangnya ketika penerbangan dari Rio de Janeiro ke Paris itu jatuh ke laut. Namun, insiden terakhir pada 13 Juli lalu terjadi pada pesawat yang telah menggunakan sensor model baru, kata perusahaan itu.
"Insiden ini disebabkan oleh sensor baru," kata seorang juru bicara Air France. "Malfungsi hanya berlangsung selama beberapa detik tanpa menimbulkan konsekuensi pada penumpang, dan sebuah analisis tengah dilakukan oleh para penyelidik dan perusahaan pembuatnya."
Juru bicara SNPL mengatakan kalkulator yang mengubah tekanan menjadi pembaca kecepatan kemungkinan juga harus diganti. Pada Juni lalu, di bawah tekanan dari serikat pilot lainnya, Air France mengubah seluruh tabung pitot pada pesawat A330 dan A340, setelah mengganti alat tersebut pada A320.
TJANDRA DEWI | AP | NTSB | REUTERS

Berita terkait

Autopilot Mode Heading Select di Insiden Pesawat Batik Air Terbang Melenceng

47 hari lalu

Autopilot Mode Heading Select di Insiden Pesawat Batik Air Terbang Melenceng

Pengamat dan pilot bicara autopilot mode Heading Select di insiden pesawat Batik Air yang terbang melenceng karena ditinggal tidur pilot-kopilot.

Baca Selengkapnya

Airbus Kembangkan Pesawat Listrik untuk Transportasi di Dalam Kota: CityAirbus NextGen

48 hari lalu

Airbus Kembangkan Pesawat Listrik untuk Transportasi di Dalam Kota: CityAirbus NextGen

Airbus telah menunjukkan kepada publik prototipe CityAirbus NextGen hasil pengembangannya. Bagian dari investasi Advanced Air Mobility (AMM).

Baca Selengkapnya

Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik

49 hari lalu

Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik

Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menilai sanksi yang diberikan kepada pilot dan kopilot Batik Air yang tidur saat penerbangan tidak cukup.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

49 hari lalu

Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

KNKT membeberkan insiden pilot dan kopilot Batik Air rute Kendari-Jakarta yang tertidur saat bertugas menerbangkan pesawat. Ini deretan faktanya.

Baca Selengkapnya

Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

5 Januari 2024

Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

Kru di Bandara Haneda Tokyo mulai membersihkan bangkai pesawat Japan Airlines yang hangus dari landasan pacu.

Baca Selengkapnya

Per Hari Ini, Citilink Buka Rute Baru Jakarta-Pangkalan Bun Tiga Kali Sepekan

5 Januari 2024

Per Hari Ini, Citilink Buka Rute Baru Jakarta-Pangkalan Bun Tiga Kali Sepekan

Maskapai penerbangan Citilink meluncurkan rute penerbangan baru, yakni Jakarta-Pangkalan Bun mulai hari ini.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Kecelakaan Pesawat di Jepang, Bagaimana Jet Karbon Mengatasi Bencana?

5 Januari 2024

Belajar dari Kecelakaan Pesawat di Jepang, Bagaimana Jet Karbon Mengatasi Bencana?

Kecelakaan pesawat di Jepang menandai ujian bagaimana jet karbon baru mengatasi bencana.

Baca Selengkapnya

Japan Airlines Rugi Lebih dari Rp 1,5 Triliun dari Kecelakaan di Haneda Tokyo

4 Januari 2024

Japan Airlines Rugi Lebih dari Rp 1,5 Triliun dari Kecelakaan di Haneda Tokyo

Japan Airlines memperkirakan kerugian lebih dari Rp 1,5 triliun setelah satu pesawatnya hancur bertabrakan dengan pesawat lain di Haneda Tokyo.

Baca Selengkapnya

Insiden Tabrakan di Jepang, Pilot Japan Airlines Awalnya Tak Menyadari Pesawatnya Terbakar

4 Januari 2024

Insiden Tabrakan di Jepang, Pilot Japan Airlines Awalnya Tak Menyadari Pesawatnya Terbakar

Pesawat Japan Airlines terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai saat mendarat di Bandara Haneda Tokyo.

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Pesawat Japan Airlines Terbakar, Diduga Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai

2 Januari 2024

BREAKING NEWS: Pesawat Japan Airlines Terbakar, Diduga Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai

Sebuah pesawat Japan Airlines dengan penumpang masih di dalamnya terbakar di landasan pacu bandara Haneda Tokyo, Jepang

Baca Selengkapnya