Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belajar dari Kecelakaan Pesawat di Jepang, Bagaimana Jet Karbon Mengatasi Bencana?

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Petugas memadamkan api yang membakar pesawat Japan Airlines (JAL) dan pesawat Penjaga Pantai yang bertabrakan di landasan pacu Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, 3 Januari 2024. REUTERS/Issei Kato
Petugas memadamkan api yang membakar pesawat Japan Airlines (JAL) dan pesawat Penjaga Pantai yang bertabrakan di landasan pacu Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, 3 Januari 2024. REUTERS/Issei Kato
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tabrakan di landasan pacu pada hari Selasa di Jepang menandai pertama kalinya sebuah pesawat ringan modern terbakar dan hal ini dilihat sebagai sebuah uji coba untuk mengetahui seberapa baik pesawat komposit karbon generasi baru mampu mengatasi bencana kebakaran.

Mengutip Reuters, Jumat, 5 Januari 2024, Airbus A350 Japan Airlines atau JAL menabrak pesawat turboprop penjaga pantai De Havilland Dash-8 tak lama setelah mendarat di bandara Haneda di Tokyo, dan terbakar. Seluruh penumpang A350 yang berjumlah 379 orang telah dievakuasi dari pesawat yang terbakar, namun lima dari enam awak penjaga pantai tewas.

Foto-foto reruntuhan menunjukkan badan pesawat A350 tertimbun abu. Sementara para penyelidik mencari penyebab tabrakan tersebut, industri penerbangan ingin memastikan kelangsungan hidup pesawat komposit berteknologi tinggi yang telah mengubah perekonomian penerbangan jarak jauh dan maskapai penerbangan dalam dekade terakhir.

Kecelakaan itu “benar-benar merupakan studi kasus pertama yang kami miliki, tidak hanya dari sudut pandang kebakaran, tetapi juga dari sudut pandang kemampuan bertahan hidup,” kata Anthony Brickhouse, pakar keselamatan udara di Embry-Riddle Aeronautical University.

Baik Boeing (BA.N), dengan 787 Dreamliner, dan Airbus (AIR.PA), dengan A350, membuat taruhan besar di awal tahun 2000-an bahwa komposit karbon ringan akan menghasilkan penghematan bahan bakar yang besar dan tidak mudah lelah, sehingga mengurangi pemeliharaan. .

Tak lama setelah dioperasikan, Dreamliner menghadapi masalah baterai yang menyebabkan kebakaran, yang mengakibatkan pesawat tersebut dilarang terbang dalam waktu singkat pada awal tahun 2013. Kebakaran selanjutnya pada Ethiopian Airlines 787 pada bulan Juli 2013 disebabkan oleh korsleting pada pemancar pencari lokasi darurat jet tersebut. dan menyebabkan perbaikan badan pesawat.

Namun tidak satu pun dari insiden ini yang mengakibatkan kerugian lambung kapal.

A350 mengandung 53% material komposit berdasarkan beratnya, dengan komposit membentuk sebagian besar struktur eksternalnya, termasuk badan pesawat, sebagian besar ekor dan sayapnya, serta bagian hidung.

Para ahli mengatakan fakta bahwa semua penumpang dan awak dievakuasi dengan selamat sementara struktur masih utuh akan memperbarui kepercayaan terhadap material yang disertifikasi dengan kondisi khusus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun mereka memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan penuh tentang bagaimana lambung komposit A350 tahan terhadap api atau pelajaran teknologi apa yang bisa dipetik.

Membandingkan kecelakaan A350 dengan kecelakaan tahun 2013 yang melibatkan Boeing 777 yang dioperasikan oleh Asiana Airlines – yang terbakar setelah menabrak tembok laut, menewaskan tiga penumpang – dapat memberi para insinyur wawasan berharga tentang perbedaan antara pesawat komposit dan aluminium saat terjadi kebakaran, Brickhouse dikatakan.

JAL (9201.T) A350 adalah pesawat komersial pertama yang sebagian besar terbuat dari bahan komposit yang akan hancur akibat kebakaran, namun bukan merupakan pesawat angkut pertama, meskipun tidak jelas pelajaran apa yang bisa diambil para penyelidik Jepang mengenai kebakaran komposit.

Pada tahun 2015, sebuah pesawat angkut militer Airbus A400M – yang juga sangat bergantung pada bahan komposit – jatuh ke lapangan di luar Seville, Spanyol, setelah perangkat lunak yang salah dipasang membuat mesinnya macet. Namun penyelidikan atas kecelakaan itu oleh penyelidik militer Spanyol dirahasiakan.

Kecelakaan tersebut, yang mengakibatkan benturan dan kebakaran berkecepatan tinggi, menewaskan keempat awak uji penerbangan dan hampir tidak meninggalkan jejak pesawat di bumi yang menghitam.

Pilihan Editor: Layanan Digital Terpadu Bakal Hadir di Indonesia, Bernama GovTech

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi: Tak Ada Jejak Rem di Lokasi

47 menit lalu

Kondisi bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi: Tak Ada Jejak Rem di Lokasi

Polisi tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok.


Selidiki Kecelakaan Bus SMK LIngga Kencana, Polisi Berlakukan Pengalihan Lalu Lintas

3 jam lalu

Rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024. Foto : Istimewa
Selidiki Kecelakaan Bus SMK LIngga Kencana, Polisi Berlakukan Pengalihan Lalu Lintas

Polisi datangi lokasi kecelakaan rombongan bus SMK Lingga Kencana di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.


Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

4 jam lalu

Sejumlah orang tua siswa mendatangi SMK Lingga Kencana Depok untuk mengetahui kondisi anaknya usai kecelakaan bus di Subang, Sabtu malam, 11 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan yang menimpa romobongan SMK Lingga Kencana Depok.


Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, Korban Tewas Dapat Santunan

5 jam lalu

Rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024. Foto : Istimewa
Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, Korban Tewas Dapat Santunan

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pemerintah akan menanggung biaya rumah sakit dan memberikan santunan kepada korban tewas serta luka berat kecelakaan maut rombongan siswa SMK Lingga Kencana di Subang.


Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, DPRD Depok Minta Kegiatan Study Tour Dievaluasi

6 jam lalu

Sejumlah orang tua siswa mendatangi SMK Lingga Kencana Depok untuk mengetahui kondisi anaknya usai kecelakaan bus di Subang, Sabtu malam, 11 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, DPRD Depok Minta Kegiatan Study Tour Dievaluasi

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok meminta Dinas Pendidikan mengevaluasi study tour di luar kota setelah kecelakaan menimpa SMK Lingga Kencana.


Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

7 jam lalu

Penjaga sekolah YKS, Tri Wahyudi selamat dari kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Kecelakaan bus terguling di Subang itu menyebabkan banyak penumpang mengalami luka berat, dan 11 korban meninggal.


11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

10 jam lalu

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana mendatangi SMK Lingga Kencana di Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Dari 11 korban meninggal dalam kecelakaan bus terguling itu, 10 orang adalah penumpang bus dan satu warga Subang yang tertabrak bus.


Kecelakaan Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana, Berikut 23 Nama Korban di Puskesmas Palasari

12 jam lalu

Rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024. Foto : Istimewa
Kecelakaan Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana, Berikut 23 Nama Korban di Puskesmas Palasari

Imam mengatakan Pemkot Depok siap memfasilitasi korban kecelakaan bus rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana yang luka berat dan serius.


Polres Metro Depok Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang

12 jam lalu

Rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024. Foto : Istimewa
Polres Metro Depok Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang

Polres Metro Depok mengirimkan 10 ambulans dikawal 2 Patwal untuk mengevakuasi korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Subang.


Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Dikabarkan 9 Orang Tewas

13 jam lalu

Sejumlah orang tua siswa mendatangi SMK Lingga Kencana Depok untuk mengetahui kondisi anaknya usai kecelakaan bus di Subang, Sabtu malam, 11 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Dikabarkan 9 Orang Tewas

Satu dari 3 bus yang membawa rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana mengalami kecelakaan di Subang, diduga karena rem blong.