Bukan Hasil Sedimentasi, Pakar Geologi Sebut Material di Paparan Sunda Murni Pasir Laut Purba

Rabu, 25 September 2024 18:52 WIB

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Andang Bachtiar, mengatakan pasir yang ditemukan di tengah laut dangkal, pada kedalaman 10-100 meter, bukan hasil pengendapan atau sedimentasi baru dari sungai. Material yang tersebar di sekitar Paparan Sunda, mulai dari perairan Riau, Teluk Thailand, perairan Natuna, perairan utara Jawa selatan, serta Kalimantan, tergolong pasir laut purba.

"Hasil sedimentasi sungai-sungai pada 10-20 ribu tahun yang lalu, ketika paparan Sunda masih menjadi daratan," kata Andang kepada Tempo, Rabu, 25 September 2024.

Menurut Andang yang juga merupakan pakar sedimentologi, sungai yang masuk ke laut dangkal Paparan Sunda hanya mengendapkan lumpur dan lempung dengan siklus 5,10, dan 25 tahun sekali. Sedimentasi itu muncul dari suspensi lahan ketika banjir besar.

Fakta yang diungkapkan oleh anggota Dewan Energi Nasional (DEN) periode 2014-2019 ini menyangkut perdebatan ihwal ekspor pasir laut. Pemerintah sudah menghentikan izin perdagangan pasir laut ke luar negeri selama dua dekade terakhir. Belakangan, izin itu kembali dibuka lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Keran ekspor pasir laut juga dibuka kembali melalui revisi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) di bidang ekspor, yaitu Permendag Nomor 20 Tahun 2024 dan Permendag Nomor 21 Tahun 2024. Kini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mengkaji dan menyeleksi 66 perusahaan yang telah mengajukan izin untuk ekspor pasir laut.

Advertising
Advertising

Presiden Joko Widodo mengklaim ekspor tersebut hanya untuk hasil sedimentasi, bukan untuk pasir laut. Material endapan itu disebut mengganggu alur pelayaran kapal laut. “Sedimen itu beda, walaupun wujudnya juga pasir,” ucap Jokowi di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada 17 September lalu.

Menurut Andang, material yang akan ditambang dan diekspor itu bukan lumpur, lempung, maupun lanau, namun murni pasir dengan diameter 1,16 - 2 milimeter. Izin ekspor tersebut, kata dia, tak berkaitan dengan pendangkalan muara sungai pada masa kini. “Mereka menambang pasir-pasir purba," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Susan Herawati, sebelumnya juga mengkritik Presiden Jokowi dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono yang mencabut larangan ekspor pasir laut. “Alih-alih mendengar masukan publik, mengevaluasi, serta menghentikan PP Nomor 26 Tahun 2023, KKP mengkaji dan menyeleksi 66 perusahaan yang telah mengajukan izin untuk ekspor pasir laut," tuturnya.

Pilihan Editor: Dari Selatan, Cuaca Mendung Gelap dan Hujan Deras Bisa Meluas ke Seluruh Jabodetabek Malam Ini

Berita terkait

Gabung atau Tidak ke Prabowo, PDIP di Ambang Keputusan Megawati dan Faktor Jokowi?

55 menit lalu

Gabung atau Tidak ke Prabowo, PDIP di Ambang Keputusan Megawati dan Faktor Jokowi?

Keputusan PDIP gabung pemerintahan Prabowo berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Apakah faktor Jokowi jadi hambatan?

Baca Selengkapnya

Jepara Jadi Lokasi Tambang Pasir Laut, Kiara: Para Nelayan Menangis

3 jam lalu

Jepara Jadi Lokasi Tambang Pasir Laut, Kiara: Para Nelayan Menangis

Kiara menilai kebijakan ekspor pasir laut dinilai memutuskan secara sepihak.

Baca Selengkapnya

Kubu Arsjad Rasjid soal Surat ke Jokowi tentang Munaslub Kadin Ilegal: Belum Ada Tanggapan

5 jam lalu

Kubu Arsjad Rasjid soal Surat ke Jokowi tentang Munaslub Kadin Ilegal: Belum Ada Tanggapan

Wakil Ketua Umum Kadin kubu Arsjad Rasjid, Dhaniswara K Harjono, angkat bicara soal surat yang dilayangkan pihaknya ke Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Perusahaan Penggarap Proyek Food Estate Merauke Jokowi

5 jam lalu

Daftar Perusahaan Penggarap Proyek Food Estate Merauke Jokowi

Terdapat 10 perusahaan penggarap proyek food estate di Merauke yang digagas oleh pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Respons Sejumlah Pihak Soal Jokowi Minta Maaf Berkali-kali: Sudah Seharusnya Meminta Maaf Kepada Rakyat

6 jam lalu

Respons Sejumlah Pihak Soal Jokowi Minta Maaf Berkali-kali: Sudah Seharusnya Meminta Maaf Kepada Rakyat

Sejumlah tokoh merespons terhadap pernyataan Jokowi minta maaf berkali-kali belakangan ini. Pengamat minta sebutkan apa yang keliru 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

6 jam lalu

Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

Jokowi mencontohkan konflik yang tengah berlangsung baik di Ukraina, Palestina, dan yang paling anyar Lebanon.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

6 jam lalu

Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

Pernyataan Jokowi mengenai Istana Jakarta sebagai warisan dari kolonial bukan yang pertama kali.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia yang Kembali Dibuka Jokowi

7 jam lalu

Kontroversi Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia yang Kembali Dibuka Jokowi

Di ujung periodenya, pemerintahan Jokowi menambah "dosa ekologis" dengan membuka lagi ekspor pasir laut. Bagaimana analisa organisasi lingkungan hidup

Baca Selengkapnya

Perlu 10 Tahun Jokowi Minta Maaf, di Sidang Tahunan MPR dan Terakhir di Pasar Mawar Pontianak

7 jam lalu

Perlu 10 Tahun Jokowi Minta Maaf, di Sidang Tahunan MPR dan Terakhir di Pasar Mawar Pontianak

Berkali-kali Jokowi minta maaf di ujung masa jabatannya. Ucapan itu disampaikan di berbagai kesempatan antara lain di Sidang Tahunan MPR.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Maaf di Pontianak, Iriana Pamit dan Mohon Maaf di Jakarta Timur

8 jam lalu

Jokowi Minta Maaf di Pontianak, Iriana Pamit dan Mohon Maaf di Jakarta Timur

Di dua tempat yang berbeda, Joko Widodo dan Iriana Jokowi berpamitan sekaligus meminta maaf di akhir masa jabatannya sebagai Presiden dan Ibu Negara.

Baca Selengkapnya