Warga Pulau Rempang Ikut Aksi Hari Tani Nasional, Bunyikan Kentungan Darurat Agraria

Rabu, 25 September 2024 23:49 WIB

Warga Rempang yang menolak PSN Rempang Eco City ikut berorasi dalam acara peringatan hari tani di depan DPR RI, Rabu, 25 September 2024. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat asli Pulau Rempang, Kepulauan Riau, bergabung dalam aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-57 yang digelar oleh ribuan petani di depan Gedung DPR RI, Selasa, 24 September 2024. Roziana, salah satu warga asal Rempang yang hadir, mengatakan perjuangan para petani senada dengan pergulatan yang terjadi di kampungnya. Baik petani maupun masyarakat Rempang berusaha menjaga ruang hidup yang diwariskan oleh leluhur.

"Negara wajib melindungi kami sebagai warga negara,” katanya, dikutip dari keterangan tertulis Tim Solidaritas Nasional untuk Rempang, Rabu, 25 September 2024.

Menurut Roziana, pemerintah seharusnya menyediakan tempat tinggal sebagai kebutuhan dasar warga negara. Prinsip itu semakin buram menyusul persoalan agraria yang mendera masyarakat Rempang.

Lebih dari setahun yang lalu, warga Pulau Rempang digusur paksa oleh sekitar 1.000 personel aparat yang memaksa masuk ke kampung. Bentrokan petugas yang ingin mengukur lahan proyek Rempang Eco-City dengan warga lokal tak terhindarkan.

Sukri, warga Rempang lain yang ikut dalam aksi Hari Tani Nasional, menyebut pemerintah selalu datang dengan ancaman dan kekerasan. “Bagi kami, kesejahteraan adalah ketika kami bisa hidup dari laut dan tanah kami,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Dia masih menyesalkan tindakan regulator yang ingin menggusur kampung di Pulau Rempang demi investasi. Padahal, investasi pabrik kaca itu juga diyakini bisa merusak lingkungan. “Kami bukan Orang Melayu kalau tidak punya kampung.”

Salah satu agenda utama dalam aksi Hari Tani Nasional 2024 adalah ketika massa memukul 1.000 kentungan secara serentak. Bunyi kentungan yang biasanya menandakan kondisi gawat itu dianggap mewakili situasi darurat demokrasi dan agraria di dalam negeri.

Diawali oleh massa dari Gerakan Rakyat Lawan Perampasan Tanah (Geram Tanah), bunyi-bunyian kentungan itu juga ikut digaungkan oleh gerakan buruh, mahasiswa, serta masyarakat sipil, yang ikut dalam kegiatan tersebut. Meski sempat diguyur hujan deras, massa aksi tidak beranjak dan tetap menggelar aksi hingga tengah hari. Massa kemudian bergeser dari depan DPR di Senayan menuju Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ketika berorasi, Sekretarus Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika, mengatakan pemerintahan satu dekade yang dipimpin Presiden Joko Widodo gagal menghadirkan keadilan bagi petani.

“Agenda konstitusi yang bertujuan untuk menciptakan tatanan agraria yang adil dan mensejahterakan petani, melalui reforma agraria, tidak dijalankan," kata Dewi.

Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Bukan Hasil Sedimentasi, Pakar Geologi Sebut Material di Paparan Sunda Murni Pasir Laut Purba

Berita terkait

Gelar Aksi di Depan Kantor Kementerian ATR/BPN, Ini 10 Tuntutan di Hari Tani Nasional

1 hari lalu

Gelar Aksi di Depan Kantor Kementerian ATR/BPN, Ini 10 Tuntutan di Hari Tani Nasional

Gerakan Rakyat Lawan Perampasan Tanah (Geram Tanah) menggelar aksi di depan Kantor Kementerian ATR/BPN, sore ini dalam memperingati Hari Tani Nasional, Selasa 24 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sejarah Hari Tani Nasional

1 hari lalu

Kilas Balik Sejarah Hari Tani Nasional

Setiap tanggal 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional dan menjdi sebuah momen untuk mengenang perjuangan petani dan penderitaan yang mereka alami.

Baca Selengkapnya

PSN Era Jokowi Rampas 571 Ribu Hektare Tanah Rakyat, KPA Desak Evaluasi

1 hari lalu

PSN Era Jokowi Rampas 571 Ribu Hektare Tanah Rakyat, KPA Desak Evaluasi

Proyek strategis nasional (PSN) di era pemerintahan Jokowi merampas 571 ribu hektare tanah rakyat. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) desak evaluasi.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Tani Nasional, Jokowi Disebut Tak Jalankan Konstitusi Agraria

1 hari lalu

Peringatan Hari Tani Nasional, Jokowi Disebut Tak Jalankan Konstitusi Agraria

Selama kepemimpinan dua periode Jokowi, agenda konstitusi reforma agraria tak dijalankan.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Tani Nasional 2024, Ini 5 Tuntutan Kaum Buruh Tani ke KPK

1 hari lalu

Peringatan Hari Tani Nasional 2024, Ini 5 Tuntutan Kaum Buruh Tani ke KPK

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menyampaikan 5 tuntutan ke KPK pada peringatan Hari Tani Nasional 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Besok, 3.000 Buruh Tani Bakal Unjuk Rasa di Depan DPR dan Kementerian Agraria

2 hari lalu

Besok, 3.000 Buruh Tani Bakal Unjuk Rasa di Depan DPR dan Kementerian Agraria

Kaum buruh tani dari Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali, dan sejumlah daerah lain juga akan mengikuti unjuk rasa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kaum Tani Gelar Aksi Hari Ini, Tuntut Pemerintah Jalankan Agenda Reforma Agraria Sejati

2 hari lalu

Kaum Tani Gelar Aksi Hari Ini, Tuntut Pemerintah Jalankan Agenda Reforma Agraria Sejati

Untuk menyuarakan dan mengingatkan pemerintah agar menjalankan agenda reforma agraria sejati

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Aktivitas PT MEG di Pulau Rempang Ilegal

5 hari lalu

Komnas HAM Sebut Aktivitas PT MEG di Pulau Rempang Ilegal

Komnas HAM menyoroti terjadinya kembali intimidasi dan kekerasan oleh petugas PT MEG terhadap warga Rempang yang menolak PSN Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Undur Rencana Relokasi Warga Pulau Rempang

15 hari lalu

Pemerintah Undur Rencana Relokasi Warga Pulau Rempang

Pemerintah berniat menggusur warga Pulau Rempang untuk membangun PSN Rempang Eco City. 16 kampung tua kukuh menolak relokasi pemukiman penduduk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 27,8 Triliun untuk IKN, Awal Mula Marimutu Sinivasan Texmaco Terjerat Utang Rp 95 T

15 hari lalu

Terpopuler: DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 27,8 Triliun untuk IKN, Awal Mula Marimutu Sinivasan Texmaco Terjerat Utang Rp 95 T

Komisi II DPR telah menyetujui usulan tambahan anggaran oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebesar Rp 27,8 triliun.

Baca Selengkapnya