Perkembangan Riset Nanoteknologi Hampir Matang  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Agustus 2009 22:29 WIB

TEMPO Interaktif, Bogor - Perkembangan riset di bidang nanoteknologi sudah hampir mencapai tingkat kematangan. "Pada 2020 riset di bidang nanoteknologi sudah selesai, tinggal aplikasinya," kata Nurul Taufiqu Rochman, Ketua Masyarakat Nano Indonesia, di sela-sela seminar "Nanoteknologi bagi Industri Pangan, Minuman, Farmasi dan Kosmetik" di IPB International Convention Center, Bogor, hari ini.

"Pada saat itu," katanya, "tak ada lagi yang bisa kita teliti karena semua sudah diteliti dan bahkan dipatenkan oleh para ilmuwan di negara lain."

Salah satu kendala dalam pengembangan riset nanoteknologi atau rekayasa molekul nanomolekuler di Indonesia, kata peneliti nanoteknologi di Puspitek LIPI itu, adalah masalah informasi, yakni belum meluasnya pengetahuan mengenai bidang ini di masyarakat dan lembaga pemerintahan dan swasta.

"Kami sering memberi rekomendasi (untuk pengembangan dan penyebaran informasi) tapi kurang ditindaklanjuti," kata Nurul di sela-sela seminar yang digelar Embrio Biotekindo, laboratorium pangan berbasis di Bogor.

Padahal, kata dia, Indonesia kaya akan bahan dasar pengembangannya, seperti ragam flora, fauna dan mineral tambang.

Selain itu, kata Nurul, ada kesalahan pandangan bahwa nanoteknologi itu adalah teknologi tinggi yang mahal, padahal teknologinya sederhana dan tergolong murah, sehingga saat ini banyak lembaga riset nano di dunia yang justru berskala kecil atau mirip industri rumahan.

Teknologi nano, kata dia, juga bukan barang yang sama sekali baru bagi masyarakat. Banyak produk sehari-hari yang memakainya, seperti krim pemutih, bedak pelindung sinar matahari dan minuman suplemen. Dengan teknologi nano, misalnya, katanya, krim pelindung sinar matahari dapat tampak tembus pandang, karena pelindungnya dalam skala nano yang tak tampak dengan mata telanjang.

Nurul dan para peneliti di Puspitek telah membuat berbagai macam alat untuk membuat partikel nano. Alat-alat ini kadang digunakan berbagai lembaga riset nanoteknologi di kampus-kampus. Mereka juga kerap mengadakan workshop untuk para peneliti dan pengusaha serta untuk anak-anak.

Meski begitu, kata Nurul, riset nanoteknologi di Indonesia berkembang cukup baik. "Dalam lima tahun terakhir sudah tumbuh 100 hingga 150 pusat riset nanoteknologi di universitas dan berbagai lembaga pemerintah dan swasta," katanya.

Kurniawan

Berita terkait

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

31 Desember 2022

Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

Unpad mengumumkan hasil penilaian itu di acara Apresiasi Inovasi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung.

Baca Selengkapnya

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

24 November 2022

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalin kerja sama dengan Iran Nanotechnology Initiative Council (INIC).

Baca Selengkapnya

V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

3 April 2022

V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

Kaca film V-KOOL V8 New Black Series terdiri VRX 60 dan VRX 15 dengan VLT 58 persen dan 21 persen. Produk edisi terbatas juga ada di IIMS Hybrid 2022.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.

Baca Selengkapnya

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN

Baca Selengkapnya

Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

16 Oktober 2019

Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

Panasonic menawarkan solusi dengan sejumlah produk berteknologi Nanoe yang dapat meningkatkan kualitas kebersihan udara.

Baca Selengkapnya

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.

Baca Selengkapnya