Nanoteknologi Pangan Sebaiknya pada Kemasan

Reporter

Editor

Selasa, 11 Agustus 2009 23:19 WIB

TEMPO Interaktif, Bogor - Direktur PT Embrio Biotekindo, laboratorium pangan berbasis di Bogor, Florentinus Gregorius Winarno, menyarankan sebaiknya penggunaan nanoteknologi di bidang pangan diarahkan ke produk kemasan dahulu. "Hal ini mempertimbangkan risikonya terhadap pangan yang masih gelap bagi kalangan ilmuwan sendiri," katanya dalam seminar "Nanoteknologi bagi Industri Pangan, Minuman, Farmasi dan Kosmetik" di IPB International Convention Center, Bogor, hari ini.

Rektor Universitas Kristen Atmajaya Jakarta itu memaparkan peluang pemanfaatan teknologi nano pada kemasan dalam bentuk pemakaian partikel clay nano, yakni potongan-potongan partikel skala nano (seukuran sepermiliar meter) yang dapat disisipkan di seluruh lapisan kemasan pangan, seperti plastik.

Penggunaan partikel nano ini akan dapat memperbaiki bahan kemasan plastik yang saat ini lazim dipakai untuk melindungi produk makanan. Partikel ini, kata dia, dapat memperlambat oksigen, karbon dioksida, dan air (H2O) keluar atau masuk ke makanan, sehingga meningkatkan daya tahan produk tersebut.

Menurut Winarno, ada berbagai jenis partikel nano yang memiliki manfaat sesuai kebutuhan, seperti partikel nano yang antibakteri dan teknologi nano yang membuat kemasan dapat dimakan, yang dikenal sebagai food savety packaging.

Teknologi nano pada kemasan yang lebih maju lagi, kata dia, disebut kemasan pintar (smart packaging), karena kemasan tersebut mampu "melaporkan" perubahan suhu, kehadiran patogen, kesegaran, integritas dan kelembaban pangan bersangkutan.

"Pada kemasan itu ada semacam gambar yang akan berpendar bila makanan di dalamnya, misalnya, berubah suhunya atau sudah tidak segar lagi," kata Winarno. Hal ini akan membantu konsumen untuk tidak membeli produk yang sudah tidak segar lagi atau beracun.

Dalam kesempatan itu, Winarno juga memaparkan contoh-contoh produk yang sudah ada dan memakai teknologi nano, seperti peralatan yang dapat membersihkan diri sendiri atau menolak debu (nanoparticle dirt repelling) yang digunakan untuk kaca jendela dan pakaian. "Jadi, kaca jendela itu tak perlu dibersihkan lagi, karena bila ada angin yang menyentuhnya, dia akan langsung membersihkan dirinya (melepas debu pada kaca yang dilapisi partikel nano)," katanya.

Kurniawan

Berita terkait

Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

31 Desember 2022

Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

Unpad mengumumkan hasil penilaian itu di acara Apresiasi Inovasi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung.

Baca Selengkapnya

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

24 November 2022

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalin kerja sama dengan Iran Nanotechnology Initiative Council (INIC).

Baca Selengkapnya

V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

3 April 2022

V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

Kaca film V-KOOL V8 New Black Series terdiri VRX 60 dan VRX 15 dengan VLT 58 persen dan 21 persen. Produk edisi terbatas juga ada di IIMS Hybrid 2022.

Baca Selengkapnya

Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

16 Oktober 2019

Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

Panasonic menawarkan solusi dengan sejumlah produk berteknologi Nanoe yang dapat meningkatkan kualitas kebersihan udara.

Baca Selengkapnya

Ini Bubur Kayu Sekuat Baja, Material Masa Depan  

24 Mei 2016

Ini Bubur Kayu Sekuat Baja, Material Masa Depan  

Material hasil olahan bubur kayu yang dimaksud adalah nanocrystalline cellulose (NCC).

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Jepang Bikin E-Skin, Bikin Manusia Bak Ponsel Pintar  

20 April 2016

Ilmuwan Jepang Bikin E-Skin, Bikin Manusia Bak Ponsel Pintar  

Dengan menempatkan kulit tipis elektronik pada tubuh, Anda dapat memantau detak jantung serta kesehatan umum Anda.

Baca Selengkapnya

Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

25 Januari 2016

Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

Ada alat pencegah kehamilan alias kontrasepsi berbentuk microchip. Bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

18 Desember 2015

TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

Jubah menghilang ini berukuran nanometer dan berbahan mikroskopis tipis.

Baca Selengkapnya

Hemat Energi, Material Super-Tipis Ini Bisa Bikin Sejuk  

20 Oktober 2015

Hemat Energi, Material Super-Tipis Ini Bisa Bikin Sejuk  

Sejenis material supertipis baru sanggup menyejukkan bangunan tanpa memerlukan listrik.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembangkan Sendiri Alat Nanoteknologi  

3 Oktober 2013

Indonesia Kembangkan Sendiri Alat Nanoteknologi  

Beberapa alat nanoteknologi sudah dibuat sendiri oleh peneliti nano Indonesia, bahkan dijual ke negara lain.

Baca Selengkapnya