Pesawat N219 Sudah Masuki Tahap Produksi, Target Perdana untuk Versi Amphibi

Sabtu, 28 September 2024 09:15 WIB

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan (kanan) dan CEO CEO Setdco Group, Setiawan Djody (kiri) sebagai end user Pemerintah Demokratik Republik Kongo, menandatangani kontrak pembelian 5 unit pesawat N219. Penandatanganan kontrak jual beli itu disaksikan oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (tengah). (Foto: Dokumentasi Humas PT Dirgantara Indonesia).

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan mengatakan, pesawat N219 sudah memasuki tahap serial produksi. “Sudah, karena kontrak sudah berjalan,” kata dia di sela Media Gathering dengan Kementerian Pertahanan di Hanggar PTDI di Bandung, Jumat, 27 September 2024.

Gita mengatakan, kontrak perdana yang sudah masuk dalam tahap pengerjaan adalah 6 unit pesawat N219 pesanan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Darat. Dari 6 unit itu, salah satunya adalah varian N219 Amphibi. “Mudah-mudahan yang pertama di delivery itu Amphibi,” kata dia.

PTDI menargetkan pada akhir 2026 sudah memasuki proses sertifikasi. Targetnya pada 2027 proses sertifikasi rampung dan produksi perdana N219 Amphibi diserahkan pada Kementerian Pertahanan.

Gita mengatakan, pesawat N219 akan menjalani serangkaian proses sertifikasi agar bisa memenuhi persyaratan pesawat militer, termasuk untuk versi Amphibi. Pesawat N219 basic yang ada saat ini baru mengantongi sertifikasi TC (Type Certificate) yang diterbitkan Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan pada Desember 2020 lalu.

“Kalau kemudian kita menjual ke Angkatan Dareat, maka kita melakukan verifikasi namanya. Verifikasi dari semua dokumen yang sudah kita submit yang kita selesaikan dengan DKKPU, kemudian diverifikasi oleh Indonesia Defence Airworthiness Authority (IDAA), itu dikerjakan untuk bisa dijual ke militer,” kata Gita.

Advertising
Advertising

Gita mengatakan, selanjutnya untuk proses sertifikasi N219 Amphibi di DKPPU tidak perlu mengulang dari awal. “Akhir 2025 atau awal 2027 Insyaallah kita akan menyelesaikan (sertifikasi) Amphibi, tapi hanya amandemen TC (Type Certificate),” kata dia.

Sebelum memasuki fase tersebut, PTDI akan melakukan serangkaian peningkatan kemampuan pesawat N219 Basic menjadi pesawat N219 Basic Amphibious. “Itu belum dipasang Float (pengapung) di bawah, tapi performance dia sudah Basic Aircraft Amphibious, itu sekaligus akan meningkatkan performance N219 Basic karena akan membawa Float,” kata Gita.

Gita mengatakan, yang terpenting dari fase pengembangan N219 adalah masuk ke pasar. “Kita harus masuk ke market, karena dari market-lah sebenarnya feedback customer itu terjalin. Jadi improvement itu harus berdasarkan requirement customer di pengoperasian, jadi kita akan lihat,” kata dia.

Direktur Produksi PTDI Batara Silaban mengatakan, pengembangan N219 Amphibi tersebut mendapat bantuan pembiayaan dari Bappenas sebesar Rp 300 miliar. “Rp 300 miliar dari Bappenas untuk Amphibi,” kata dia di sela Media Gathering tersebut, Jumat, 27 September 2024.

Batara mengatakan, proses pengembangan N219 Amphibi tersebut akan dikerjakan sekaligus masuk ke serial produksi. “Dalam development kali ini betul-betul ujungnya serial produksi,” kata dia.

Pengembangan yang sedang dilakukan saat ini, kata Batara, tujuannya untuk menaikkan kemampuan pesawat N219 Basic. Dia mencontohkan desain sayap yang rancangan awalnya memiliki daya angkut 6.300 kilogram akan ditingkatkan menjadi 7 ribu kilogram. “Itu sendiri sudah jalan sekarang dengan kemampuan PTDI. Kita punya kemampuan dan fasilitas,” kata dia.

Batara menambahkan, dari 6 unit pesawat N219 pesanan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Darat tersebut satu di antaranya N219 Amphibi. “Jadi dari 6 itu, satu konfigurasinya Amphibi. Sisanya itu militarry transport. Kalau Amphibi itu ada floating-nya,” kata dia.

Saat ini pengembangan N219 Amphibi sudah mencapai 34 persen. “Target kita first flight itu (Semester 2) 2026, sertifikasi 2027,” tambah Batara.

Batara mengatakan, sejumlah daerah perairan sudah dibidik untuk menjadi waterbase pengujian perdana N219 Amphibi. Di antaranya Kepulauan Riau serta Karimun Jawa. “Yang sudah siap di Kepulauan Riau,” kata dia.

PTDI menargetkan akhir tanun 2027 pesawat N219 Amphibi sudah diserahkan pada Kementerian Pertahanan. “Akhir 2027 delivery ke customer,” kata dia.

Kebutuhan pesawat N219 Amphibi di Indonesia juga sudah dihitung oleh PTDI. “Ada kebutuhan dan sudah dilakukan kalkulasi untuk jenis N219 Amphibi ini kurang lebih sebanyak 54 unit. Tim PTDI sudah melakukan survei di berbagai tempat di Indonesia. Salah satunya di provinsi yang ada tourism,” kata dia.

Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan, Kementerian Pertahanan berkomitmen untuk mendukung kemajuan industri pertahanan dalam negeri, termasuk PTDI.

“Kita bisa lihat dari apa yang sudah dicapai oleh PTDI ini bukan hanya mandatory tapi memang kita harus mengembangkan industri pertahanan dalam negeri kalau kita mau lebih maju lagi ke depannya,” kata dia di sela Media Gathering tersebut, Jumat, 27 September 2024.

Pilihan Editor: BMKG Prakirakan Sejumlah Kota Hujan Ringan dan Hujan Petir Hari Ini

Berita terkait

PTDI Kembangkan Ekosistem Dirgantara di Bali Utara, Pesawat N219 Jadi Ikonnya

9 hari lalu

PTDI Kembangkan Ekosistem Dirgantara di Bali Utara, Pesawat N219 Jadi Ikonnya

PTDI bersiap mengembangkan ekosistem dirgantara di Bali Utara yang berpusat di Bandara Letkol Wisnu, Buleleng, Bali.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Pasarkan 25 Unit Pesawat N219 di China

24 November 2023

PT Dirgantara Indonesia Pasarkan 25 Unit Pesawat N219 di China

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani kesepakatan penjualan 25 unit pesawat N219 dengan Linkfield Technologies.

Baca Selengkapnya

KLI Beli 11 Unit Pesawat N219 Buatan PT DI, Prabowo: Ini Kebanggaan Buatan Anak Bangsa

4 November 2022

KLI Beli 11 Unit Pesawat N219 Buatan PT DI, Prabowo: Ini Kebanggaan Buatan Anak Bangsa

PT Karya Logistik Indotama (PT KLI) membeli sebanyak 11 unit Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sebagai alat angkut penumpang.

Baca Selengkapnya

Agenda G20 di Belitung Hadirkan Pesawat N219 dari Bandung

7 September 2022

Agenda G20 di Belitung Hadirkan Pesawat N219 dari Bandung

Partisipasi pesawat N219 sekaligus memperkenalkan produk aeroplane Indonesia ke dunia internasional. Pemrpov Bangka Belitung mau beli.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Pengembangan Produksi Pesawat N219

5 Juli 2022

Bamsoet Dukung Pengembangan Produksi Pesawat N219

Pesawat N219 juga dikembangkan sebagai pesawat amphibi. Sudah diminati banyak negara.

Baca Selengkapnya

PTDI Targetkan Pesawat N219 Bisa Dikirim 26 Bulan Sejak Kontrak Efektif

16 November 2021

PTDI Targetkan Pesawat N219 Bisa Dikirim 26 Bulan Sejak Kontrak Efektif

PT Dirgantara Indonesia (Persero) menargetkan pengiriman pesawat N219 dapat dilakukan 26 bulan sejak kontrak efektif.

Baca Selengkapnya

Pemprov hingga PBNU Minati Pesawat N219 Buatan PTDI, Berapa Harganya?

16 November 2021

Pemprov hingga PBNU Minati Pesawat N219 Buatan PTDI, Berapa Harganya?

PTDI mengatakan total potensi kebutuhan pesawat N219 berdasarkan letter of intent atau memorandum of understanding mencapai 53 unit.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler: Kader NU Beli Pesawat N219, Saham 12 Emiten Akan Delisting

15 November 2021

Berita Terpopuler: Kader NU Beli Pesawat N219, Saham 12 Emiten Akan Delisting

Kader Nahdlatul Ulama atau NU membeli lima pesawat N219 yang dibuat PT Dirgantara Indonesia.

Baca Selengkapnya

PTDI: Total Potensi Kebutuhan Pesawat N219 Sebanyak 53 Unit

14 November 2021

PTDI: Total Potensi Kebutuhan Pesawat N219 Sebanyak 53 Unit

PTDI mengatakan total potensi kebutuhan pesawat N219 berdasarkan LoI atau MoU yang telah ada adalah sebanyak 53 unit.

Baca Selengkapnya

PBNU Ingin Pesawat N219, PTDI akan Lakukan Pembicaraan Lanjutan

14 November 2021

PBNU Ingin Pesawat N219, PTDI akan Lakukan Pembicaraan Lanjutan

PTDI akan melakukan pembicaraan lebih lanjut ihwal keinginan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang ingin memesan pesawat N219.

Baca Selengkapnya