Komodo Boleh Dipindah, Tapi Pertahankan Habitat Aslinya

Reporter

Editor

Rabu, 12 Agustus 2009 19:20 WIB

Komodo/TEMPO/Agus Hidayat

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Ahli konservasi lingkungan dari Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Ir Arifin Bratawinata M. Agr, mengatakan tidak mempersoalkan pengembangan Komodo di luar habitat aslinya di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Asalkan, habitat asli tempat hewan reptilia terbesar di dunia itu berasal tak dimusnahkan. “Saya kira dikembangkan di luar Pulau Komodo dan sekitarnya tidak apa-apa, asalkan habitat barunya cocok, dan habitat aslinya tak dimusnahkan,” kata Arifin yang juga Rektor Universitas Mulawarman dalam jumpa pers di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Rabu (12/8).

Prinsip yang utama, menurut Arifin, komodo dapat dilestarikan di daerah mana saja, asalkan bukan dimusnahkan.

Menurut Arifin, sebelum dilakukan pemindahan, harus dilakukan dulu sejumlah langkah seperti kajian lingkungan ditempat baru, sebelum Komodo tersebut dipindahkan. Arifin membenarkan bahwa binatang yang masuk nominasi keajaiban dunia tersebut, kini termasuk binatang yang langka, dan salah satu telah dipelihara di kebun binatang The Cincinnati Zoo, Ohio, Amerika Serikat. “Memang benar komodo ada di sana,” katanya.

Di tempat yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Thamrin B. Bachri, mengatakan Departemen Pariwisata masih mengkaji dan mendiskusikan soal rencana pemindahan komodo dari Nusa Tenggara Timur ke Pulau Bali, untuk kepentingan pariwisata kebun binatang setempat, yang sempat menjadi perdebatan dan pro kontra. “Belum diputuskan (izinnya),” kata Thamrin.

Mengenai dampak pariwisata yang dapat ditimbulkan, bahwa pemindahan Komodo akan berdampaka pada turunnya wisatawan berkunjung ke Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Thamrin mengatakan bahwa pariwisata sifatnya sangat kompromi. “Pariwisata itu hanya sebagai produk sampingan, Komodo bukan semata-mata pariwisata, tetapi hubungan manusia dan lingkungan harus seimbang,” kata Thamrin. Artinya, menurut Thamrin, kalaupun komodo dipindahkan, namun tidak menemukan habitat yang cocok, lingkungan, dan manusia yang tak sesuai, juga akan sulit dijual sebagai produk pariwisata.

Beberapa saat lalu, sejumlah orang menolak rencana pemindahan beberapa Komodo dari Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, ke Denpasar, Bali, yang akan dikembangkan sebagai bagian dari obyek wisata kebun binatang milik jaringan usaha kebun binatang terbesar di Indonesia, Taman Safari. Alasan penolakan karena dinilai akan mengurangi nilai Taman Nasional Komodo sebagai habitat asli Komodo dan satu-satunya di dunia, yang kini juga sedang diajukan sebagai salah satu keajaiban dunia.

Advertising
Advertising


BERNADA RURIT

Berita terkait

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

33 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

42 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

4 Juli 2023

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.

Baca Selengkapnya