TEMPO.CO, Jakarta - Turki telah memblokir akses ke platform Discord sesuai dengan keputusan pengadilan. Langkah ini diambil setelah platform tersebut menolak untuk membagikan informasi yang diminta otoritas Turki pada Rabu, 9 Oktober 2024

"Kami mengetahui adanya laporan bahwa Discord tidak dapat diakses di Rusia dan Turki. Tim kami sedang menyelidiki laporan tersebut saat ini," keterangan dari perusahaan yang berkantor pusat di San Francisco tersebut dalam pembaruan status, dikutip dari Reuters.

Discord Diblokir

Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki menerbitkan keputusan larangan akses Discord di situs webnya. Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc, mengatakan pengadilan Ankara memutuskan untuk memblokir akses ke Discord, karena adanya kecurigaan bahwa kejahatan pelecehan seksual anak telah dilakukan oleh beberapa orang yang menggunakan platform tersebut.

"Kami bertekad untuk melindungi kaum muda dan anak-anak kami ... dari publikasi yang berbahaya dan kriminal di media sosial dan Internet," tulis Yilmaz Tunc melalui akun X.

Pemblokiran ini dilakukan setelah kemarahan publik di Turki yang disebabkan oleh pembunuhan dua wanita oleh seorang pria berusia 19 tahun di Istanbul pada Oktober. Konten di media sosial menunjukkan, pengguna Discord, kemudian memuji aksi tersebut.

Menteri Transportasi dan Infrastruktur Abdulkadir Uraloglu, mengatakan bahwa platform Discord mempersulit pihak berwenang untuk memantau dan melakukan intervensi ketika konten ilegal atau kriminal dibagikan.

"Petugas keamanan tidak dapat memeriksa konten tersebut. Kami hanya dapat melakukan intervensi jika ada pengguna yang mengeluhkan kepada kami tentang konten yang dibagikan di sana," katanya.

"Karena Discord menolak untuk membagikan informasinya sendiri, termasuk alamat IP dan konten, dengan unit keamanan kami, kami terpaksa memblokir akses."

Sebelumnya, regulator komunikasi Rusia lebih dulu memblokir Discord pada Selasa, 8 Oktober 2024, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut ditujukan untuk mencegah penggunaan pesan untuk tujuan ekstremis.. Perusahaan itu juga sempat mendapat denda karena gagal menghapus konten terlarang, menurut laporan kantor berita Rusia Tass.

REUTERS | TASS

Pilihan Editor: Terduga Penembak Donald Trump Juga Main Discord, Apa Fungsi Aplikasi Ini?