TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadinya gempa tektonik di wilayah Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis, 10 Oktober 2024, pukul 14.22 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,96° LU ; 127,13° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah Barat Daya Pulau Doi, Maluku Utara, pada kedalaman 91 kilometer," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui keterangan tertulis, Kamis, 10 Oktober 2024.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, Daryono menuturkan, ini jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas intraslab lempeng Laut Maluku. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust fault)," kata dia.
Berdasarkan analisis hasil pengukuran percepatan tanah dan pemodelan peta guncangan (shakemap), menurut Daryono, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Loloda dan Ibu, Halmahera Barat, dengan skala intensitas II - III MMI dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Hingga saat ini, kata Daryono, belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Hingga pukul 14.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
Pilihan Editor: Canvas Jadi Fitur Baru ChatGPT, Permudah Penulisan dan Pembuatan Coding