Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

Senin, 21 Oktober 2024 14:05 WIB

Mahasiswa UNY Bartolomius Dias. UNY.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Kerja keras dan perjuangan Bartolomius Dias telah mengantarnya saat ini duduk sebagai mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mengutip artikel yang terbit di situs web UNY pada Jumat, 18 Oktober 2024, pemuda asal Desa Upe, Sanggau, Kalimantan Barat, ini telah melakoni sederet pekerjaan demi bisa tetap mengenyam pendidikan.

Sejak SMP, misalnya, Dias sudah bekerja menjadi pedagang buah, petani, bahkan pemungut sampah dan barang bekas. Hal itu dilakukannya untuk mengurangi beban ekonomi orang tuanya, pasangan Kosmas Ko'ong yang bekerja sebagai petani, kadang juga sebagai sopir, dan Siti Lolita sebagai ibu rumah tangga.

Desa Upe, lokasi tempat tinggal mereka, tergolong daerah pedalaman di Kalimantan Barat. Akses ke kota hanya berupa jalan tanah kuning. Kondisi jalan ini menjadi rintangan pertama Dias saat melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP.

Rintangan lain adalah kondisi finansial keluarga yang memaksanya menyambi banyak pekerjaan untuk menambah uang saku tanpa perlu membebani orang tua. Perjuangan menghadapi persoalan finansial keluarga tak berhenti di sini karena Dias yang telah lulus SMP berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku SMA.

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lainnya, Dias mesti terlebih dahulu meyakinkan kedua orang tuanya kalau dia bisa melalui pendidikan SMA dengan baik. Hal tersebut harus dilakukan, karena keduanya menolak keinginan sang anak, lantaran khawatir akan jauh dari keluarga dan tidak bisa membantu ekonomi keluarga seperti biasanya.

Advertising
Advertising

“Saya pikir bahwa dengan melanjutkan pendidikan dapat menjadi jalan untuk membuka pikiran saya lebih luas dan menjadi langkah untuk mengembangkan diri," katanya yang selepas SMP dterima di SMA Negeri 1 Sanggau, sekolah favorit daerah setempat.

Bisa ditebak, masalah ekonomi masih menjadi tantangan yang harus dihadapi Dias semasa berseragam putih dan abu-abu. Tapi itu tak mampu menahannya untuk lanjut lagi ke pendidikan tinggi. Pada fase ini, orang tuanya menyerah dan meminta Dias mencari biaya sendiri bila memang ingin terus melanjutkan pendidikannya menjadi mahasiswa.

Pria kelahiran 2002 itu menempuh perkuliahan pertamanya di Universitas Tanjungpura, perguruan tinggi negeri yang ada di Kalimantan Barat. Saat itu bertepatan dengan pandemi Covid-19 dan kuliah berlangsung daring dan memungkinkannya menyambi bekerja. Dituturkannya, dia sempat bekerja sebagai sopir juga petugas cleaning service di sebuah kafe di Pontianak.

Dias yang sudah berstatus sebagai mahasiswa, sehari-harinya tetap harus bekerja dan mengatur waktu kuliah hingga tiba satu waktu dia mengaku kewalahan. “Banyak kendala, insiden, dan kecelakaan yang saya alami saat itu," katanya.

Pada 2022, Dias memilih mengambil kesempatan terakhirnya mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) dan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Tak disangka dia tembus ke UNY, dan tambahannya, diterima pula sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah.

Dia pun mantap menginjakkan kakinya di tanah Jawa. Beban menghidupi diri sendiri yang jauh berkurang membuatnya lebih leluasa mengukir prestasi akademik. Belum lama berstatus sebagai mahasiswa UNY, Dias memutuskan untuk mengikuti perlombaan esai tingkat nasional dan sukses menyabet predikat juara.

Seiring berjalannya waktu, pemuda itu pun mulai aktif menjalani kehidupan berorganisasi dengan mengikuti kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) bidang penelitian, organisasi pengabdian, serta organisasi keagamaan.

Menurut Dias, bisa berada di UNY adalah suatu anugerah karena dia berasal dari daerah pelosok dan kurang perhatian pemerintah. “Tentunya keinginan saya untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, yang bisa menjadi inspirasi untuk orang-orang, serta mampu menjadi teladan bagi orang lain, dan tentunya menebarkan manfaat di setiap langkah kita yang akan kita jalani di kemudian hari,” katanya.

BAYU MENTARI

Pilihan Editor: 6 Gempa Terjadi di Hari Serah Terima Jabatan Presiden RI dari Jokowi kepada Prabowo, Ini Data BMKG

Berita terkait

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

2 jam lalu

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

Menteri Satryo Soemantri berkomitmen memastikan tidak ada mahasiswa yang terhambat kuliah hanya karena alasan keuangan.

Baca Selengkapnya

Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

9 jam lalu

Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

MS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswanya selama bertahun-tahun

Baca Selengkapnya

Mahasiswa USK Bikin Losion dari Ekstrak Kulit Jeruk dan Gelatin Tuna

4 hari lalu

Mahasiswa USK Bikin Losion dari Ekstrak Kulit Jeruk dan Gelatin Tuna

Inovasi produk losion itu untuk Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan, dan berhasil lolos dapat dana pengembangan Kemdikbudristek.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

4 hari lalu

Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

Shai Davidai untuk sementara diskors setelah 'berulang kali melecehkan dan mengintimidasi' staf Universitas Columbia.israel

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Serukan Netralitas ASN dan TNI-Polri di Pilkada Banten

4 hari lalu

Mahasiswa Serukan Netralitas ASN dan TNI-Polri di Pilkada Banten

Kegagalan dalam menjaga netralitas dari aparat dan penyelenggara akan mencerminkan kurangnya komitmen untuk menciptakan pemilu yang bersih dan adil

Baca Selengkapnya

Kerajinan Anyaman Pandan di Ketapang Kalimantan Barat Lebih Estetik Berkat Sentuhan Akademisi

4 hari lalu

Kerajinan Anyaman Pandan di Ketapang Kalimantan Barat Lebih Estetik Berkat Sentuhan Akademisi

Kerajinan anyaman pandan telah mengakar dalam budaya dan telah jadi bagian identitas masyarakat Desa Sungai Bakau, Kabupaten Ketapang.

Baca Selengkapnya

Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok

6 hari lalu

Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok

Penyidik telah memeriksa 43 saksi dalam kasus perundungan mahasiswa PPDS Undip.

Baca Selengkapnya

Tampil Perdana, EV-OS Unair Menjadi Mobil Terestetik dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi

7 hari lalu

Tampil Perdana, EV-OS Unair Menjadi Mobil Terestetik dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi

EV-OS memenangkan kategori khusus kendaraan terestetik dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi atau KMHE 2024

Baca Selengkapnya

Tim ITB Sukses Kucurkan Air Bor Langsung Minum di Raja Ampat

7 hari lalu

Tim ITB Sukses Kucurkan Air Bor Langsung Minum di Raja Ampat

Tim ITB membawa peralatan bor seberat 11 ton yang beberapa kali harus dibongkar muat selama perjalanan dari Bandung hingga ke lokasi.

Baca Selengkapnya

Ketua PPI Lebanon Sebut Ada 4 Mahasiswa Indonesia Menolak Dievakuasi

9 hari lalu

Ketua PPI Lebanon Sebut Ada 4 Mahasiswa Indonesia Menolak Dievakuasi

Ketua PPI Lebanon menyebut masih ada empat mahasiswa yang memilih bertahan di Lebanon karena ingin melanjutkan perkuliahan.

Baca Selengkapnya