Meta Rancang Fitur Khusus untuk Cegah Sextortion Remaja di Instagram, Begini Cara Kerjanya

Senin, 21 Oktober 2024 19:12 WIB

Ilustrasi Instagram. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Meta memasang fitur pencegahan sextortion—kejahatan pemerasan dengan menggunakan konten intim korban—pada Instagram. Sistem baru dibuat untuk mengurangi risiko eksploitasi seksual di kalangan pengguna media sosial berusia remaja.

Dilansir dari ulasan Endgadget pada Kamis, 17 Oktober 2024, Meta akan membatasi pergerakan akun Instagram yang terindikasi akan memeras akun lain. Entitas milik Mark Zuckerberg ini belum merincikan cara untuk menentukan akun yang bermasalah. Namun, perwakilan Meta menyatakan perusahaan akan memakai “sinyal” tertentu, misalnya lewat usia pemilik akun.

Meta juga bisa mengecek riwayat pertemanan akun Instagram yang dicurigai akan melakukan pemerasan. “Melihat apakah akun tersebut memiliki pengikut yang sama dengan remaja yang diajak berinteraksi,” begitu kata juru bicara Meta yang dikutip oleh Endgadget.

Fitur permintaan mengikuti atau ‘follow’ sebuah akun yang berpotensi melakukan sextortion akan dialihkan oleh Meta ke folder spam. Perusahaan yang juga menaungi Facebook dan WhatsApp ini juga bisa sepenuhnya memblokir aktivitas akun bermasalah tersebut. Instagram juga akan mengirimkan notifikasi kepada pengguna remaja yang berisiko menjadi sasaran, sebagai peringatan dini untuk menyadarkan mereka.

Meta juga akan mendeteksi akun-akun Instagram yang berpotensi menjadi pemeras dengan cara melihat jumlah remaja yang diikuti. Manajemen juga memeriksa riwayat ‘tag’ (tandai) dan ‘saved’ (simpan) pada akun yang dianggap bermasalah.

Advertising
Advertising

Untuk meningkatkan pelindungan bagi pengguna remaja, Meta akan mencegah penyebaran gambar intim pada aplikasinya. Pengguna Instagram tidak bisa lagi menyebar tangkapan layar atau merekam melalui direct message (DM). Kiriman gambar tak senonoh juga tidak bisa dibuka melalui Instagram versi web.

Pada awal 2024, Meta memang sedang menguji alat khusus untuk mendeteksi konten porno pada gambar yang disebarkan melalui DM. Segala kebijakan baru Meta ini menyusul maraknya pemerasan dengan konten seksual terhadap remaja. Kejahatan yang sering terjadi lewat Instagram itu dilakukan pelaku individu maupun kelompok.

Meta belakangan menyatakan telah menghapus 800 grup dan 820 akun di Facebook yang diduga terafiliasi dengan Yahoo Boys, geng siber kriminal yang kerap merekrut dan melatih pelaku pemerasan seksual baru. Meta juga menghadapi gugatan dari 30 negara bagian karena produk aplikasinya kerap dimanfaatkan oleh pelaku kriminal.

Pilihan Editor: Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

Berita terkait

Meta PHK Lagi Banyak Karyawan Termasuk Divisi WhatsApp Hingga Instagram, Ada Apa?

2 hari lalu

Meta PHK Lagi Banyak Karyawan Termasuk Divisi WhatsApp Hingga Instagram, Ada Apa?

PHK ini disebutkan merupakan bagian dari upaya Meta untuk menyesuaikan strategi jangka panjang dan lokasi operasional.

Baca Selengkapnya

Olla Ramlan Laporkan Akun Tiktok dan Instagram soal Pencemaran Nama Baik ke Polda Metro Jaya

5 hari lalu

Olla Ramlan Laporkan Akun Tiktok dan Instagram soal Pencemaran Nama Baik ke Polda Metro Jaya

Olla Ramlan melaporkan sebuah akun di media sosial TikTok dan Instagram ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG, Aplikasi Meta, dan Pola Tanam Kala Pancaroba dalam Top 3 Tekno

5 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG, Aplikasi Meta, dan Pola Tanam Kala Pancaroba dalam Top 3 Tekno

Peringatan BMKG soal perkembangan cuaca yang dinamis pada masa pancaroba menjadi artikel utama Top 3 Tekno, Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Platform Media Sosial dan Aplikasi Percakapan Pesan Populer Meta

6 hari lalu

Platform Media Sosial dan Aplikasi Percakapan Pesan Populer Meta

Meta menaungi sejumlah aplikasi media sosial populer yang tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi tetapi juga untuk berbagi berbagai jenis konten

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja Smart+, Fitur AI dari TikTok untuk Permudah Kampanye Iklan

6 hari lalu

Begini Cara Kerja Smart+, Fitur AI dari TikTok untuk Permudah Kampanye Iklan

TikTok meluncurkan Smart+ pada Senin, 7 Oktober 2024, fitur AI untuk kebutuhan pengiklanan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Diminta Pindah atau Mundur dari ASN dan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar di Top 3 Tekno

7 hari lalu

Periset BRIN Diminta Pindah atau Mundur dari ASN dan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar di Top 3 Tekno

Topik tentang periset BRIN di daerah diminta pindah ke pusat atau mundur dari ASN menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Meta Tuai Banyak Kecaman usai Unggah Foto Aurora Borealis Buatan AI

7 hari lalu

Meta Tuai Banyak Kecaman usai Unggah Foto Aurora Borealis Buatan AI

Meta menuai kritik tajam dari para pengguna Threads setelah memposting gambar Aurora Borealis yang dihasilkan oleh AI.

Baca Selengkapnya

Mengenali Fungsi Beragam Fitur Instagram

8 hari lalu

Mengenali Fungsi Beragam Fitur Instagram

Seiring makin populernya Instagram, media sosial ini terus mengembangkan fitur

Baca Selengkapnya

Meta AI Jangkau Lebih Banyak Negara, Bakal Tersedia dalam versi Bahasa Indonesia

10 hari lalu

Meta AI Jangkau Lebih Banyak Negara, Bakal Tersedia dalam versi Bahasa Indonesia

Meta memperluas wilayah peluncuran teknologi kecerdasan buatannya, Meta AI, ke banyak negara

Baca Selengkapnya

Cara Login WhatsApp Web Tanpa QR Code dan Hub Pemilu Meta Hadirkan Informasi Pilkada di Top 3 Tekno

11 hari lalu

Cara Login WhatsApp Web Tanpa QR Code dan Hub Pemilu Meta Hadirkan Informasi Pilkada di Top 3 Tekno

Topik cara login WhatsApp Web dengan mudah tanpa QR code menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya