COP16 Konvensi Biodiversitas Digelar Mulai Hari Ini, Perdagangan Bakal Ikut Disorot

Senin, 21 Oktober 2024 19:56 WIB

Suasana Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia, 20 Oktober 2024. REUTERS/Juan David Duque

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari separuh populasi dunia, yakni lebih dari 4,3 miliar jiwa, bergantung kepada keanekaragaman hayati untuk mata pencarian mereka. Sebanyak 70 persen penduduk miskin dan rentan di dunia yang tinggal di daerah pedesaan bergantung langsung pada biodiversitas.

Sebagai gambaran, pada 2022, perdagangan produk atau komoditi yang berbasis biodiversitas membangkitkan sekitar 4,4 triliun dolar Amerika, atau sekitar 17 persen dari nilai ekspor global. Untuk negara-negara miskin, angkanya bahkan melampaui 40 persen nilai perdagangannya sepanjang satu dekade ke belakang.

Dampaknya saat ini adalah 40 persen lahan di muka Bumi sudah terdegradasi, dan satu juta spesies tumbuhan dan hewan telah terancam punah. Hilangnya keanekaragaman hayati atau biodiversitas diproyeksikan masih akan meningkat hingga 2050, dan menjadi mantra buruk untuk alam dan juga perekonomian.

Atas pertimbangan itu, Konferensi Para Pihak (COP) Konvensi Biodiversitas PBB (CBD) 2024 bakal menyorot lebih tegas perdagangan sebagai sebuah katalis untuk konservasi keanekaragaman hayati. Konferensi dua tahunan, yang pada tahun ini dikenal sebagai COP16, digelar di Cali, Kolombia, mulai hari ini, 21 Oktober, sampai 1 November mendatang. (Baca juga: Basa Basi Delegasi Indonesia di Konferensi Keanekaragaman Hayati)

Di antara sepuluh hari konferensi itu, COP16 akan menggelar 'Hari Perdagangan' bekerja sama dengan Badan PBB untuk Pembangunan dan Perdagangan (UNCTAD), Sekretariat Konvensi PBB untuk Biodiversitas, Program Lingkungan PBB, serta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan sejumlah organisasi lain. Hari tematik pertama tentang perdagangan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 26 Oktober 2024 di Paviliun Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal di arena COP16 di Cali, Kolombia.

Advertising
Advertising

Tujuannya adalah memfasilitasi dan memajukan diskusi di antara para negosiator dan pemangku kepentingan mengenai jalur potensial, praktik terbaik, dan solusi untuk perdagangan dan kebijakan terkait perdagangan guna mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati dan menerapkan tujuan dan sasaran Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal (KMGBF) yang disusun dalam COP15 dua tahun lalu.

"Demikian pula, hal ini akan menarik perhatian pada perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati serta pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif," bunyi pernyataan UNCTAD dikutip Tempo, Senin 21 Oktober 2024.

UNCTAD yang telah meluncurkan BioTrade Intiative pada 1996 menilai perdagangan internasional merupakan komponen yang tak terpisahkan dari ekonomi global, dan secara tradisional dikaitkan dengan dampak negatif terhadap alam. Dengan 55 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia, sekitar $58 triliun, bergantung pada alam, UNCTAD berpendapat perdagangan dapat dan harus dimanfaatkan untuk melindunginya.

"Secara khusus, kebijakan perdagangan harus disusun berdasarkan tujuan Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal (KMGBF) untuk menghentikan hilangnya alam, memulihkan keanekaragaman hayati, dan membantu negara-negara mencapai tujuan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan," tulis UNCTAD.

UNCTAD menyebut perdagangan dapat mendukung pencapaian semua 23 target di bawah KMGBF melalui berbagai instrumen dan langkah terkait. Misalnya, tarif preferensial dan akses pasar untuk produk dan layanan yang ramah terhadap keanekaragaman hayati, standar keberlanjutan sukarela, pedoman semisal Prinsip dan Kriteria BioTrade, persyaratan lingkungan wajib, pengadaan yang ramah lingkungan, dan praktik pengelolaan yang berkelanjutan dan ramah terhadap keanekaragaman hayati.

"Inisiatif BioTrade telah menunjukkan bahwa perdagangan yang berkelanjutan, legal, dan dapat dilacak dapat menjadi elemen kunci untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem serta mendukung mata pencaharian masyarakat lokal," kata UNCTAD yang telah mendukung lebih dari 80 negara mempromosikan perdagangan yang sejalan dengan kriteria keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Pilihan Editor: Menteri Pendidikan Tinggi Pilihan Prabowo Bilang Akan Lanjutkan Kebijakan Nadiem Makarim

Berita terkait

Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

19 jam lalu

Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

COP16 akan menjadi COP Keanekaragaman Hayati pertama sejak diadopsinya Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global.

Baca Selengkapnya

Polusi Plastik di Tubuh Serangga, Peneliti: Ancaman Keanekaragaman Hayati dan Produksi Pertanian

1 hari lalu

Polusi Plastik di Tubuh Serangga, Peneliti: Ancaman Keanekaragaman Hayati dan Produksi Pertanian

Studi oleh tim peneliti internasional menemukan sampah plastik di tubuh serangga. Akan berdampak pada keanekaragaman hayati dan produksi pertanian.

Baca Selengkapnya

Studi Biodiversitas: 66 Persen Hutan Tropis Dunia Memiliki Rezim Suhu Baru

3 hari lalu

Studi Biodiversitas: 66 Persen Hutan Tropis Dunia Memiliki Rezim Suhu Baru

Sementara 34 persen hutan tropis sisanya masih menikmati suhu lama. Menjadi tempat perlindungan penting bagi biodiversitas yang ada

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL: Argentina, Kolombia, dan Brasil Menang Besar

5 hari lalu

Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL: Argentina, Kolombia, dan Brasil Menang Besar

Pertandingan ke-10 babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan (CONMEBOL) telah selesai. Argentina kokoh di puncak klasemen.

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Kartel Narkoba Paling Berbahaya

8 hari lalu

5 Negara dengan Kartel Narkoba Paling Berbahaya

Perdagangan narkoba ilegal telah lama menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keamanan global. Kartel narkoba beroperasi dengan kekerasan ekstrem, mempengaruhi kehidupan jutaan orang

Baca Selengkapnya

Pasar Properti Masih Melambat di Kuartal III 2024, 2 Juta Meter Persegi Area Kantor di Jakarta Kosong

19 hari lalu

Pasar Properti Masih Melambat di Kuartal III 2024, 2 Juta Meter Persegi Area Kantor di Jakarta Kosong

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan pasar properti masih melambat pada kuartal III 2024, salah satunya segmen perkantoran.

Baca Selengkapnya

Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

31 hari lalu

Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

Agroforestri Salak di Bali adalah yang pertama dari Indonesia, ditetapkan dalam pertemuan Kelompok Penasehat Ilmiah pada Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol: Kolombia Kalahkan Argentina 2-1, Brasil Juga Keok

40 hari lalu

Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol: Kolombia Kalahkan Argentina 2-1, Brasil Juga Keok

James Rodriguez membawa Timnas Kolombia menang 2-1 atas Argentina dalam laga kedelapan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol, Rabu, 11 September.

Baca Selengkapnya

Mengintip Bandara Terkecil di Dunia, Penumpangnya Menunggu di Bawah Pohon

54 hari lalu

Mengintip Bandara Terkecil di Dunia, Penumpangnya Menunggu di Bawah Pohon

Seorang influencer perjalanan membagikan pengalamannya saat bepergian melalui Bandara Hacaritama, KolombiaBandara

Baca Selengkapnya

KKP Dorong Keanekaragaman Hayati dengan Strategi Ekonomi Biru Nasional

18 Agustus 2024

KKP Dorong Keanekaragaman Hayati dengan Strategi Ekonomi Biru Nasional

KKP menggarisbawahi pentingnya kontribusi program Ekonomi Biru dalam mencapai target nasional Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) serta target global Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KMGBF).

Baca Selengkapnya