Satya Bumi Pesimistis Soal Kelestarian Lingkungan Hidup dan Transisi Energi Terbarukan di Tangan Kabinet Merah Putih

Selasa, 22 Oktober 2024 06:32 WIB

Sejumlah warga Maluku Utara dan Solidaritas Masyarakat Sipil dan Peduli Lingkungan membawa poster saat menggelar aksi di depan Kantor PT IWIP, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024. Aksi tersebut memprotes masifnya aktivitas tambang Nikel di Maluku Utara yang mengakibatkan bukaan lahan dalam skala besar atau luas sehingga terjadinya banjir yang berulang. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Satya Bumi pesimistis penunjukkan menteri-menteri dalam Kabinet Merah Putih akan membuat perubahan progresif yang signifikan terhadap kelestarian lingkungan hidup maupun transisi energi terbarukan.

Nama Hanif Faisol Murofiq misalnya. Mantan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK ini muncul sebagai Menteri Lingkungan Hidup. Kendati bukan orang baru dalam bidang lingkungan hidup, namun terdapat sejumlah tantangan yang menanti sang Menteri, terutama dalam memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertambangan dan industri tidak merusak kelestarian lingkungan.

Menurut Direktur Eksekutif Satya Bumi Andi Muttaqien, penunjukan Hanif Faisol sebagai Menteri Lingkungan Hidup menimbulkan kekhawatiran bahwa masa depan kebijakan lingkungan hidup Indonesia akan berjalan di tempat.

“Hal ini didasari oleh kebijakan ekonomi pemerintah yang cenderung masih berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam secara agresif, terutama di sektor pertambangan, dan food estate,” kata Andi melalui pesan tertulis kepada Tempo, Senin, 21 Oktober 2024.

Dalam pidato pelantikannya, Prabowo Subianto mengonfirmasi bahwa Indonesia akan melanjutkan hilirisasi nikel dan mendorong proyek food estate, di mana hal ini mengorbankan jutaan hektare hutan, mengancam hak asasi masyarakat, dan memperburuk upaya menekan angka pelepasan emisi ke atmosfer.

Advertising
Advertising

Sementara Raja Juli Antoni yang ditunjuk sebagai Menteri Kehutanan juga tidak lepas dari tantangan dalam upaya perlindungan hutan. Sejak 2023, satu tahun terakhir masa kepemimpinan Presiden Jokowi, hutan alam Indonesia telah terdeforestasi seluas 1,40 juta hektare, padahal mulai tahun 2017, terjadi tren penurunan deforestasi yang berlanjut hingga tahun 2022. Namun, dalam waktu setahun saja yaitu pada tahun 2023, deforestasi kembali meningkat sebesar 58,19 persen.

"Alih fungsi hutan ini, baik hutan tropis maupun mangrove, menjadi lahan perkebunan sawit, tambang, bahkan food estate, meningkatkan pelepasan emisi karbon sebesar 655 juta ton emisi CO2," kata Andi.

Rezim sebelumnya juga telah mengubah kebijakan FOLU Net Sink, yakni menaikkan batas maksimal deforestasi hingga dua kali lipat menjadi 10,47 juta hektare. Hal ini, kata Andi, tentu berpotensi meningkatkan luasan deforestasi hutan di Indonesia.

Menurut dia, kehadiran proyek-proyek besar di wilayah ekosistem hutan juga memberikan dampak buruk pada keanekaragaman hayati, seperti tambang emas, PLTP, dan PLTA di ekosistem Batang Toru, Sumatera Utara yang mengancam kehidupan Orangutan Tapanuli. Kemudian Perkebunan kayu PT Mayawana Persada yang membuka lahan di kawasan gambut dan habitat Orangutan Kalimantan di Kalimantan Barat.

“Peningkatan deforestasi yang terjadi pada tahun 2023 menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjaga tren penurunan yang terjadi pada 2017 hingga 2022. Proyek-proyek besar seperti perkebunan sawit, pertambangan, bahkan food estate justru akan mempercepat kerusakan hutan, serta merusak ekosistem hutan yang seharusnya dilindungi. Ini menunjukkan bahwa kebijakan yang diterapkan tidak cukup efektif untuk menghentikan kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayat,” kata Andi.

Penunjukkan Kembali Bahlil

Menurut Andi, sinyal lain dari kekhawatiran ini tentunya adalah penunjukan kembali Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bahlil dikenal sebagai salah satu arsitek utama kebijakan hilirisasi nikel. Ia menyebutkan ekspansi hilirisasi nikel di Indonesia selama beberapa tahun terakhir telah memicu kritik dari berbagai kalangan terkait kerusakan lingkungan, deforestasi, dan pencemaran air akibat limbah tambang.

Belum lagi, kata dia, industri nikel di Sulawesi yang beraktivitas di kawasan tinggi keanekaragaman hayati dan hutan dengan stok karbon yang tinggi. "Operasi tambang nikel di Indonesia telah mengakibatkan deforestasi hingga 78.948 hektaree sejak 2014," ucapnya.

Bahlil dan pemerintah sebelumnya, kata Andi, sudah menunjukkan ambisi kuat dalam mempercepat hilirisasi, khususnya dalam menghadapi persaingan global untuk memenuhi kebutuhan industri baterai kendaraan listrik. Ambisi ini bahkan diamplifikasi beberapa kali dalam pernyataan Gibran saat debat cawapres.

Sayangnya, menurut dia, tanpa mempertimbangkan dampak ekologis yang memadai. Kebijakan eksploitasi besar-besaran terhadap cadangan mineral yang dimiliki Indonesia, seperti nikel, kobalt, dan lainnya, diperkirakan akan terus berlanjut. Akibatnya, tantangan lingkungan yang dihadapi Indonesia, mulai dari degradasi lahan, polusi, hingga hilangnya keanekaragaman hayati, mungkin akan tetap sulit teratasi.

Tiga kementerian ini juga harus bersinergi dalam upaya mencapai net zero emission. Indonesia telah menetapkan target dalam mitigasi perubahan iklim sesuai perjanjian iklim internasional Paris Agreement.

Di bawah kabinet ini, kata Andi, meskipun akan ada beberapa inisiatif hijau, tampaknya kebijakan ekonomi pragmatis yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis eksploitasi sumber daya alam akan lebih mendominasi. "Dengan hilirisasi yang dijadikan motor ekonomi, isu lingkungan kemungkinan besar hanya akan ditangani sebagai masalah teknis yang memerlukan mitigasi minimal, bukan sebagai prioritas yang mendesak," ucapnya.

Pilihan Editor: Menteri Satryo Soemantri Bakal Lanjutkan Kebijakan Nadiem Makarim: Perbaikan Sambil Jalan

Berita terkait

Pemerintah Ingin Swasembada Pangan, Ini Strategi yang Dilakukan Presiden Prabowo

31 menit lalu

Pemerintah Ingin Swasembada Pangan, Ini Strategi yang Dilakukan Presiden Prabowo

Menurut Presiden Prabowo, swasembada pangan menjadi penting mengingat situasi politik global yang tidak menentu.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Soal Perlu Tidaknya Mayor Teddy Mundur dari TNI setelah Jadi Seskab Prabowo

38 menit lalu

Ragam Reaksi Soal Perlu Tidaknya Mayor Teddy Mundur dari TNI setelah Jadi Seskab Prabowo

Anggota DPR, TB Hasanuddin, menyarankan Mayor Teddy mundur dari TNI setelah ditunjuk jadi Seskab oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Nasib Pertemuan Prabowo-Megawati Tertunda atau Batal Permanen? Ini Kata Pengamat

1 jam lalu

Nasib Pertemuan Prabowo-Megawati Tertunda atau Batal Permanen? Ini Kata Pengamat

Pertemuan Prabowo-Megawati yang belakangan sempat santer diperbincangkan ternyata tidak terjadi. Apa kata pengamat?

Baca Selengkapnya

Gus Ipul dan Cak Imin Sama-sama Diangkat Jadi Menteri, Pengamat Politik: Bisa Meredakan Ketegangan PBNU-PKB

2 jam lalu

Gus Ipul dan Cak Imin Sama-sama Diangkat Jadi Menteri, Pengamat Politik: Bisa Meredakan Ketegangan PBNU-PKB

Pengangkatan Gus Ipul dan Cak Imin sebagai menteri Kabinet Merah Putih dinilai bisa meredakan tensi hubungan PBNU-PKB yang sempat memanas.

Baca Selengkapnya

Kabinet Merah Putih Prabowo Didominasi Pengusaha, Begini Kata Pengamat dan Akademisi

3 jam lalu

Kabinet Merah Putih Prabowo Didominasi Pengusaha, Begini Kata Pengamat dan Akademisi

Kehadiran menteri yang merangkap sebagai pengusaha di Kabinet Merah Putih Prabowo menimbulkan kekhawatiran terkait potensi konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kader PSI Masuk Kabinet Prabowo, Kaesang: Kami Komitmen Kerja Keras

4 jam lalu

Tiga Kader PSI Masuk Kabinet Prabowo, Kaesang: Kami Komitmen Kerja Keras

Ada tiga kader PSI yang masuk dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Tanggapan Pengamat Soal Kabinet Merah Putih yang Jumbo

4 jam lalu

5 Tanggapan Pengamat Soal Kabinet Merah Putih yang Jumbo

Banyaknya jumlah kementerian dalam Kabinet Merah Putih itu berpotensi menghambat efisiensi dan eksekusi kebijakan.

Baca Selengkapnya

Profil Widiyanti Putri Wardhana, Pengusaha yang Ditunjuk jadi Menteri Pariwisata Kabinet Merah Putih

4 jam lalu

Profil Widiyanti Putri Wardhana, Pengusaha yang Ditunjuk jadi Menteri Pariwisata Kabinet Merah Putih

Widiyanti Putri Wardhana merupakan salah satu pendiri PT Teladan Resources, perusahaan di sektor agribisnis, energi, industri, properti, dan media.

Baca Selengkapnya

Profil dan Harta Kekayaan Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih

4 jam lalu

Profil dan Harta Kekayaan Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih

Fadli Zon resmi dilantik sebagai Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Beberkan Rencana 100 Hari Pertama Menjabat Menko Perekonomian

12 jam lalu

Airlangga Hartarto Beberkan Rencana 100 Hari Pertama Menjabat Menko Perekonomian

Airlangga Hartarto kembali ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, kali ini di dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya