Seruan Greenpeace ke Delegasi Negara-negara di COP16 Biodiversitas: Penundaan Tak Dapat Diterima

Selasa, 22 Oktober 2024 15:26 WIB

Aksi unjuk rasa aktivis untuk alam menjelang COP16 Keanekaragaman Hayati PBB di Kolombia. Dok. Greenpeace

TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Para Pihak (COP) Konvensi PBB untuk Biodiversitas di Cali, Kolombia, telah mulai bergulir. Para delegasi negara-negara selama dua pekan ke depan akan berunding membahas implementasi Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global 2022 yang telah disetujui pada COP-15 di Montreal-Kunming dan menyediakan peluang untuk melindungi dan memulihkan ekosistem secara adil dan merata di masa mendatang.

Kelompok Greenpeace berharap pada COP16 bakal melahirkan komitmen untuk menyediakan pendanaan US$ 20 miliar atau setara 311 triliun rupiah pada 2025 sebagai implementasi dari kerangka kerja Montreal-Kunming tersebut. Tak hanya itu, dana diharap meningkat setiap tahun setelahnya hingga menjadi US$ 30 miliar pada 2030, dengan akses langsung ke pendanaan disediakan bagi masyarakat adat dan masyarakat lokal.

Kepala Delegasi Greenpeace COP16, An Lambrechts, menyatakan pihaknya akan melihat seberapa serius pemerintahan negara-negara dalam menyelesaikan krisis biodiversitas. Menurut dia, sudah saatnya bagi semua pihak untuk menunjukkan komitmennya. "Kita akan melihat siapa yang bertindak sesuai dengan apa yang mereka katakan dan siapa yang menghambat kemajuan," kata Lambrechts dikutip dari siaran pers, Selasa, 22 Oktober 2024.

Ditegaskannya, COP16 Biodiversitas adalah momen penentu keberhasilan atau kegagalan perjuangan melawan perubahan iklim yang sangat bergantung kepada perlindungan terhadap alam. Lambrechts menambahkan, mengintegrasikan tindakan antara keanekaragaman hayati dan Konvensi PBB tentang Iklim akan sangat membantu dalam melindungi manusia dan planet, seiring dengan penyampaian komitmen keuangan dan rencana nasional yang disepakati secara tepat waktu.

"Penundaan tidak dapat diterima. Pemerintahan negara-negara harus datang ke Cali dalam keadaan siap untuk melaksanakannya," kata dia menambahkan.

Advertising
Advertising

Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia. UNODC.org

Wakil Direktur Kampanye Greenpeace Andino (Argentina, Cili, dan Kolombia), Estefanía Gonzalez, mengatakan urgensi untuk mengambil langkah-langkah konkret guna memulihkan ekosistem tidak dapat diremehkan. Dia juga menyatakan, kebijakan memulihkan ekosistem tidak bisa ditunda lagi demi memastikan masa depan yang layak bagi semua generasi.

COP16 yang digelar 21 Oktober sampai 1 November mendatang, kata Gonzalez, merupakan kesempatan penting bagi pemerintah untuk membuat komitmen yang tegas dan efektif guna melindungi keanekaragaman hayati dan menghormati janji-janji yang dibuat pada COP terakhir. "Sekarang, lebih dari sebelumnya, di Kolombia, salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, kita memiliki kesempatan untuk mengambil tindakan bagi alam, bagi lautan, dan bagi diri kita sendiri," tuturnya.

Sebelum hari-hari COP16 Biodiversitas bergulir, Greenpeace Andino membentangkan spanduk setinggi 70 meter dengan pesan: “Aksi untuk Alam Sekarang.”

Pilihan Editor: BMKG Ungkap Keberadaan 2 Bibit Siklon Saat Ini yang Picu Hujan Lebat dan Ombak Tinggi di Sebagian Wilayah Indonesia

Berita terkait

PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

6 jam lalu

PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

Berikut penjelasan apa saja ketiga COP itu serta kapan-di mana-apa yang dibahas.

Baca Selengkapnya

COP16 Konvensi Biodiversitas Digelar Mulai Hari Ini, Perdagangan Bakal Ikut Disorot

23 jam lalu

COP16 Konvensi Biodiversitas Digelar Mulai Hari Ini, Perdagangan Bakal Ikut Disorot

COP16 Konvensi Biodiversitas PBB di Cali, Kolombia, digelar mulai hari ini, 21 Oktober 2024, hingga 10 hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

1 hari lalu

Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

COP16 akan menjadi COP Keanekaragaman Hayati pertama sejak diadopsinya Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global.

Baca Selengkapnya

Soroti Pidato Prabowo, Greenpeace: Masa Depan Lingkungan Hidup Akan Semakin Suram

1 hari lalu

Soroti Pidato Prabowo, Greenpeace: Masa Depan Lingkungan Hidup Akan Semakin Suram

Greenpeace Indonesia menilai pidato perdana Prabowo tidak menyinggung soal lingkungan hidup dan krisis iklim, yang seharusnya menjadi isu penting pemimpin negara saat ini.

Baca Selengkapnya

Sambut Pelantikan Presiden, Greenpeace Tampilkan Atraksi Video Pengingat Krisis Iklim dan Demokrasi

2 hari lalu

Sambut Pelantikan Presiden, Greenpeace Tampilkan Atraksi Video Pengingat Krisis Iklim dan Demokrasi

Greenpeace menampilkan atraksi video berisi seruan untuk kritis terhadap pemerintahan Prabowo - Gibran

Baca Selengkapnya

Studi Biodiversitas: 66 Persen Hutan Tropis Dunia Memiliki Rezim Suhu Baru

4 hari lalu

Studi Biodiversitas: 66 Persen Hutan Tropis Dunia Memiliki Rezim Suhu Baru

Sementara 34 persen hutan tropis sisanya masih menikmati suhu lama. Menjadi tempat perlindungan penting bagi biodiversitas yang ada

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL: Argentina, Kolombia, dan Brasil Menang Besar

6 hari lalu

Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL: Argentina, Kolombia, dan Brasil Menang Besar

Pertandingan ke-10 babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan (CONMEBOL) telah selesai. Argentina kokoh di puncak klasemen.

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Kartel Narkoba Paling Berbahaya

9 hari lalu

5 Negara dengan Kartel Narkoba Paling Berbahaya

Perdagangan narkoba ilegal telah lama menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keamanan global. Kartel narkoba beroperasi dengan kekerasan ekstrem, mempengaruhi kehidupan jutaan orang

Baca Selengkapnya

Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

12 hari lalu

Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

Greenpeace mencatat 183.687 hektare habitat orang utan di Sumatera dan Kalimantan telah diganggu oleh perkebunan sawit. Belum harimau dan gajah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Presiden Jokowi Dianggap Berbohong soal IKN, Satgas Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

22 hari lalu

Terkini: Presiden Jokowi Dianggap Berbohong soal IKN, Satgas Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

Pernyataan Presiden Jokowi proyek IKN telah disetujui seluruh rakyat Indonesia melalui perwakilan di DPR, disebut Greenpeace Indonesia tidak benar.

Baca Selengkapnya