Hari Santri Nasional: Muasal Penetapan dari Pesantren di Malang dan Tema Tahun Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 05:51 WIB

Santri berjalan mengikuti kirab apel kebangsaan yang digelar di lapangan Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Ahad 20 Oktober 2024. Hari santri nasional merupakan pengakuan perjuangan santri dalam membela tanah air dan kontribusi santri membangun masyarakat untuk mengisi kemerdekaan. (Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Hal ini sesuai dengan Keputusan presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

Pada peringatan Hari Santri Nasional tahun ini, tema yang diusung adalah "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan,". Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), "Menyambung Juang" dimaksudkan untuk meneruskan semangat juang yang selama ini dilakukan oleh para santri.

Sementara, "Merengkuh Masa Depan" dimaksudkan untuk bergerak secara bersama-sama menuju masa depan. Secara keseluruhan, tema ini mengartikan perjuangan berkelanjutan para santri dalam merengkuh masa depan yang sejahtera.

Sejarah Penetapan Hari Santri Nasional

Melansir laman resmi Kemenag, Hari Santri merujuk pada munculnya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad merupakan seruan ulama-santri yang mewajibkan setiap muslim Indonesia untuk membela Tanah Air dan mempertahankan NKRI. Hal ini memantik pecahnya peristiwa 10 November 1945 di Surabaya yang selanjutnya diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Advertising
Advertising

Resolusi Jihad itu disebut telah berperan meleburkan sekat antar kelompok di kalangan bangsa Indonesia yang beragam latar belakang. Resolusi Jihad telah menyeimbangkan spiritualitas individu yang bersifat vertikal dengan kepentingan bersama yang bersifat horizontal melalui fatwa ulama yang mendudukkan nasionalisme sebagai bagian dari sikap religius.

Mengutip laman Nahdlatul Ulama (NU), Pada mulanya, Hari Santri diusulkan oleh ratusan santri Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Malang, Jawa Timur pada 27 Juni 2014 silam saat menerima kunjungan Joko Widodo yang kala itu merupakan calon presiden. Pada kesempatan tersebut, Jokowi menandatangani komitmennya untuk menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri.

Pada perkembangannya, NU kemudian mengusulkan tanggal 22 Oktober sebagai penetapan sebagai Hari Santri. Hal itu dilatari pencetusan Resolusi Jihad oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari sebagai respons perlawanan terhadap Belanda yang kembali menyerang tanah air pasca kemerdekaan. Fatwa Resolusi Jihad yang berisi tiga poin, yakni:

  1. Hukum memerangi orang kafir yang merintangi kepada kemerdekaan kita sekarang ini adalah fardhu ain bagi tiap-tiap orang Islam yang mungkin, meskipun bagi orang fakir,
  2. Hukum orang yang meninggal dalam peperangan melawan musuh (NICA) serta komplotan-komplotannya adalah mati syahid, dan
  3. Hukum untuk orang yang memecah persatuan kita sekarang ini, wajib dibunuh.

Penetapan Keppres Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri didasari tiga pertimbangan, yakni:

  1. Ulama dan santri pondok pesantren punya peran krusial dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengisi kemerdekaan.
  2. Keputusan tersebut diambil untuk meneladani, mengenang, dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa, perlu ditetapkan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober.
  3. Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober merujuk pada munculnya seruan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 oleh para santri dan ulama pondok pesantren yang mewajibkan setiap muslim untuk membela Tanah Air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari tangan penjajah.

Pilihan editor: Cak Imin Kecam Kekerasan di Pesantren: Bukan Ajaran Islam

Berita terkait

Andra Soni dan Program Sabda Banten di Hari Santri 2024

14 jam lalu

Andra Soni dan Program Sabda Banten di Hari Santri 2024

Program Santri Bagi Pembangunan Banten (Sabda Banten) bertujuan agar masyarakat yang menempuh pendidikan di pondok pesantren juga diberikan kesempatan untuk penyetaraan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Peringatan Hari Santri Nasional Diperingati Tiap 22 Oktober

19 jam lalu

Asal-usul Peringatan Hari Santri Nasional Diperingati Tiap 22 Oktober

Hari Santri mulai diperingati setelah terbitnya Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 22 Tahun 2015

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

20 jam lalu

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

Pada apel Hari Santri, Menteri Agama Nasaruddin Umar ingatkan agar Santri berani bermimpi dan mengambil sikap untuk NKRI.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Kecam Kekerasan di Pesantren: Bukan Ajaran Islam

22 jam lalu

Cak Imin Kecam Kekerasan di Pesantren: Bukan Ajaran Islam

Cak Imin menyoroti maraknya pemberitaan ihwal pencabulan dan kekerasan yang terjadi di lingkungan santri.

Baca Selengkapnya

Hari Santri Nasional, Cak Imin Singgung Beda Santri Sekarang dan Zaman Dulu

22 jam lalu

Hari Santri Nasional, Cak Imin Singgung Beda Santri Sekarang dan Zaman Dulu

Cak Imin mengunjungi Pondok Pesantren Mahasina Darul Quran Wal Hadits di Jatiwaringin untuk memperingati Hari Santri Nasional 2024.

Baca Selengkapnya

Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

23 jam lalu

Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

Selain dua tokoh itu, ada empat mantan pentolan Jamaah Islamiyah yang ikut hadir memperingati Hari Santri.

Baca Selengkapnya

Bazar UMKM di Hari Santri Nasional, Pemkab Kediri: Santri Itu Perekat Bangsa

4 hari lalu

Bazar UMKM di Hari Santri Nasional, Pemkab Kediri: Santri Itu Perekat Bangsa

Santri tidak hanya berperan sebagai pewaris tradisi agama, melainkan juga menjadi generasi muda yang mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Dalam Sepekan, Tiga Orang Akhiri Hidupnya Sendiri di Kabupaten Malang

9 hari lalu

Dalam Sepekan, Tiga Orang Akhiri Hidupnya Sendiri di Kabupaten Malang

Tiga orang mengakhiri hidupnya sendiri di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Seorang Residivis di Batu Alami Paranoia, Tembak Orang di Jalan Karena Merasa Dibuntuti

11 hari lalu

Seorang Residivis di Batu Alami Paranoia, Tembak Orang di Jalan Karena Merasa Dibuntuti

Residivis di Batu alami paranoia. Ia merasa dibuntuti orang di jalan lalu menembak orang yang ia curigai tersebut. Sudah terjadi berulang kali.

Baca Selengkapnya

Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan

12 hari lalu

Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan

Dulu para santri berjuang melawan penjajah, maka saat ini santri harus mampu menaklukan tantangan zaman.

Baca Selengkapnya