Riset Pemindaian Laut Indonesia, Peneliti Korea Ungkap Tantangan Akses Lokasi dan Perizinan

Rabu, 23 Oktober 2024 15:33 WIB

Choi Jongkuk, dari Korea Institute of Ocean Science and Technology, saat ditemui di acara Korea-Indonesia Ocean Satellite International Workshop 2024 di Jakarta Pusat, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Riset Kerja Sama Teknologi Kelautan Indonesia-Korea (MTCRC) mengungkap tantangan riset pemindaian laut yang saat ini sedang dilakukan di perairan Makassar dan Cirebon. Tantangan disebutkan datang terutama dari kondisi geografis dan akses ke lokasi riset.

“Dilihat bagaimana kondisi ril di lapangan, seperti Makassar dan daerah lain, mungkin terkendala akses untuk mendapatkan data,” kata peneliti dari Korea Institute of Ocean Science and Technology, Jong Kuk Choi, saat ditemui di acara Korea-Indonesia Ocean Satellite International Workshop, Senin 21 Oktober 2024.

Secara spesifik, Choi mengatakan kendala yang paling dirasakan adalah penggunaan transportasi ke lokasi perairan yang dituju. Kemudian, juga, akses perizinan yang butuh waktu agar bisa dilakukan pemindaian wilayah laut menggunakan satelit geostasioner Korea Selatan.

Adapun pelaksanaan pemindaian masih bergantung kepada beberapa faktor, seperti refleksi pada energi matahari. “Tergantung kondisi cahaya matahari, misalnya harus dipilih waktu sekitar jam 10 pagi yang paling tepat untuk mendapatkan data. Siang sangat tidak efektif,” ucapnya.

Pemindaian laut di Makassar dan Cirebon dengan satelit ini sudah berjalan sejak 2020. Pada intinya, proyek ini untuk penyediaan peralatan observasi laut disertai pelatihan pengoperasian dalam survei wilayah laut.

Advertising
Advertising

Choi menuturkan, hasil pemindaian diharapkan bisa memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam di wilayah lautan sampai pesisir. Kemudian juga untuk menemukan berbagai permasalahan yang sedang dan akan dihadapi nantinya. “Indonesia sangat besar. Harapannya riset tetap berlanjut ke depannya, dilakukan oleh sepenuhnya peneliti Indonesia."

Direktur Korea-Indonesia MTCRC, Park Hansan, berharap kerja sama yang sudah terjalin sejak era Presiden Joko Widodo ini bisa terus berlanjut di era presiden baru, Prabowo Subianto. Hansa mengklaim selama ini tidak ada halangan berarti dalam hal penyesuaian aturan riset. Tim peneliti tetap mengikuti kebijakan Pemerintah Indonesia dan mendukung kerja sama antarnegara ini.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Firman Hidayat mengatakan, sejak pendirian Korea-Indonesia MTCRC pada 2018, pusat riset ini telah membawa kemajuan yang signifikan untuk kerja sama teknologi kelautan di Indonesia. Pemeritah Korea Selatan disebutnya telah menunjukkan dukungan kepada Indonesia dengan menyediakan data untuk merumuskan lebih lanjut kebijakan maritim Indonesia.

Indonesia, kata Firman, saat ini sangat fokus untuk mengembangkan industri rumput laut, dan sudah ada 'International Tropical Seaweed Research Center' di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang diresmikan pada 22 Mei 2024. “Melalui kerja sama ini, diharapkan dukungan kerja sama dari Pemerintah Korea untuk berbagi teknologi mengenai budidaya dan pengolahan rumput laut, serta pelaksanaan joint research di Indonesia,” katanya.

Pilihan Editor: Walhi Pertanyakan Amdal Proyek Jalan di Gunungkidul yang Temukaan Gua Bawah Tanah

Berita terkait

Istana Sebut Pembekalan Kabinet Prabowo di Akmil Magelang Bukan Militerisme

10 menit lalu

Istana Sebut Pembekalan Kabinet Prabowo di Akmil Magelang Bukan Militerisme

Hasan Nasbi menyebut hampir seluruh anggota kabinet Prabowo akan mengikuti penggemblengan di Akmil Magelang.

Baca Selengkapnya

Segini Gaji 4 Ajudan Baru Prabowo, Kandidat Pengganti Mayor Teddy

34 menit lalu

Segini Gaji 4 Ajudan Baru Prabowo, Kandidat Pengganti Mayor Teddy

Prabowo akan memiliki empat ajudan baru pengganti Mayor Teddy dari Polri dan TNI. Berapa gaji yang diterima?

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Punya Agenda Transmigrasi ke Papua, Apa Kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman?

36 menit lalu

Alasan Prabowo Punya Agenda Transmigrasi ke Papua, Apa Kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman?

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman komitmen selesaikan berbagai masalah soal transmigrasi. Ia menjawab soal agenda Prabowo, transmigrasi ke Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Menteri dan Wakil Menteri Wajib Lapor LHKPN sebelum 21 Januari 2025

39 menit lalu

KPK Sebut Menteri dan Wakil Menteri Wajib Lapor LHKPN sebelum 21 Januari 2025

Prabowo Subianto melantik 48 menteri, 55 wakil menteri, dan 5 pejabat setingkat menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menteri UEA di Solo Tiga Hari Setelah Lengser

49 menit lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menteri UEA di Solo Tiga Hari Setelah Lengser

Menteri Toleransi UEA berkunjung ke rumah Jokowi hari ini. Apa yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Profil Iftitah Sulaiman, Menteri Transmigrasi Kabinet Prabowo yang Pernah Jadi Ajudan SBY

53 menit lalu

Profil Iftitah Sulaiman, Menteri Transmigrasi Kabinet Prabowo yang Pernah Jadi Ajudan SBY

Pada pemerintahan Prabowo-Gibran, posisi Menteri Transmigrasi diduduki oleh Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Gaji Setara Menteri, KPK Sebut Utusan Khusus Presiden Termasuk Raffi Ahmad Patut Lapor LHKPN

54 menit lalu

Gaji Setara Menteri, KPK Sebut Utusan Khusus Presiden Termasuk Raffi Ahmad Patut Lapor LHKPN

Juru bicara KPK Budi Prasetyo menyoroti wewenang yang diberikan kepada para utusan khusus.

Baca Selengkapnya

Wamen Eddy Hiariej Cerita Persiapan Jelang Pembekalan Kabinet Prabowo di Akmil Magelang

55 menit lalu

Wamen Eddy Hiariej Cerita Persiapan Jelang Pembekalan Kabinet Prabowo di Akmil Magelang

Eddy Hiariej mengatakan pemberangkatan dari kediaman masing-masing menuju Bandara Halim tanpa didampingi ajudan.

Baca Selengkapnya

4 Orang Terdekat Haji Isam yang jadi Menteri di Kabinet Prabowo

56 menit lalu

4 Orang Terdekat Haji Isam yang jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih dikabarkan merupakan orang dekat Haji Isam, pengusaha yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Raffi Ahmad, Pendiri RANS yang Ditunjuk Prabowo Jadi Utusan Khusus Presiden

57 menit lalu

Profil Raffi Ahmad, Pendiri RANS yang Ditunjuk Prabowo Jadi Utusan Khusus Presiden

Raffi Ahmad, pebisnis yang mendirikan RANS Entertainment bersama Nagita Slavina, ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai utusan khusus.

Baca Selengkapnya