Cegah Kejahatan Siber, Google: Terapkan Teknologi dan Tata Kelola Keamanan yang Tepat

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Erwin Prima

Kamis, 24 Oktober 2024 08:35 WIB

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Singapura - Google mengamati ancaman kejahatan siber masih menjadi isu keamanan digital. Chief Technology Officer of Mandiant Google Cloud Asia-Pacific, Steve Ledzian, menyarankan untuk mencegah menjadi korban cyber crime atau kejahatan siber, setiap orang perlu memperhatikan mulai dari aspek keamanan dasar serta menerapkan tata kelola yang tepat.

Menurut dia, pendekatan yang dilakukan harus berlapis dan perlu cek potensi kebobolan data. Pendukung lain, harus ada orang yang bertugas mengendalikan kinerja teknologi keamanan.

“Pastikan Anda memiliki tata kelola dan proses keamanan yang tepat. Lakukan pembersihan siber, sangat sering, itu dapat membantu melawan ancaman yang sulit diatasi oleh teknologi,” kata Steve saat presentasi di Kantor Google, Singapura, Rabu, 23 Oktober 2024.

Kejahatan siber menyasar kepada institusi atau kelembagaan hingga perorangan. Para penyerang digital menyasar kepada target untuk meminta tebusan, seolah-olah meminta uang sebagai orang dekat, atau meretas dan memasang malware atau ransomware untuk menyandera data korban.

Bahkan pelaku juga mulai melakukan pendekatan sesuai zaman, terkini adalah menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Mereka memberi pesan atau panggilan palsu dan seolah-olah pelaku mengetahui data korban, lalu mengancam dengan berbagai cara.

Advertising
Advertising

Pada kasus peretasan, pelaku kejahatan siber dapat membawa kabur puluhan juta dolar setelah serangan ransomware. “Mereka sangat termotivasi untuk meningkatkan kecanggihan mereka lebih dan lebih lagi untuk mendapatkan harga itu,” ujar Steve Ledzian.

Principal Threat Intelligence Analyst Google Cloud Asia-Pacific, Yihao Lim, mengatakan perubahan tren serangan siber dengan memanfaatkan AI sangat cepat. Mereka menerapkan rekayasa sosial, seperti memanipulasi video dari sebuah foto, seakan-akan orang tersebut benar memberi pernyataan.

Dengan gimik wajah yang sekilas nyata, korban atau target akan mempercayai itu tidaklah palsu. “Rekayasa sosial pada dasarnya berarti memanfaatkan kerentanan psikologi seseorang melalui berbagai cara untuk mengelabui mereka agar melakukan tindakan yang tidak sah atau memberikan informasi yang sensitif,” ucap Yihao.

Kasus seperti ini di Indonesia, terjadi seperti telepon palsu atau modus pesan ‘mama minta pulsa’ yang populer beberapa tahun lalu. Lalu korban akan mengikuti dan masuk ke dalam perangkap si penyerang siber. “Pada dasarnya untuk menipu, agar AI memberikan informasi atau melakukan hal-hal yang tidak sah,” tutur Yihao Lim.

Pilihan Editor: Fitur Baru Canva Didukung AI dan Cara Raja Juli Mengatasi Masalah Sawit di Top 3 Tekno

Berita terkait

Google Andalkan AI untuk Pengamanan Platform Selama Satu Dekade

48 menit lalu

Google Andalkan AI untuk Pengamanan Platform Selama Satu Dekade

Penggunaan AI untuk pengamanan miliaran data pengguna Google.

Baca Selengkapnya

Google: Upaya Transformasi Digital Menjadi Target Serangan Siber

2 jam lalu

Google: Upaya Transformasi Digital Menjadi Target Serangan Siber

Data Mandiant, bagian dari Google, menyebut banyak industri global dari berbagai bidang yang menjadi target.

Baca Selengkapnya

Duet Google dan Qualcomm akan Hasilkan Asisten AI Baru untuk Dasbor Mobil

17 jam lalu

Duet Google dan Qualcomm akan Hasilkan Asisten AI Baru untuk Dasbor Mobil

Google dan Qualcomm mengumumkan rencana bersama untuk menggarap fitur asisten AI, khusus untuk produk otomotif.

Baca Selengkapnya

Mengapa Milenial dan Gen Z Beralih dari Google?

2 hari lalu

Mengapa Milenial dan Gen Z Beralih dari Google?

Milenial dan Gen Z beralih ke platform seperti TikTok dan Instagram untuk kebutuhan pencarian daripada hanya mengandalkan Google.

Baca Selengkapnya

Google Perkenalkan Fitur Baru untuk Temukan Harga Tiket Pesawat Termurah

4 hari lalu

Google Perkenalkan Fitur Baru untuk Temukan Harga Tiket Pesawat Termurah

Google memperkenalkan fitur baru di Google Flights untuk membantu pengguna menemukan harga tiket pesawat termurah.

Baca Selengkapnya

Mengenali Fitur Google untuk Keamanan Ponsel

4 hari lalu

Mengenali Fitur Google untuk Keamanan Ponsel

Beragam fitur Google diluncurkan secara bertahap, yang dirancang untuk memperketat keamanan ponsel Android dalam situasi pencurian

Baca Selengkapnya

Cara Melaporkan Email Phishing

5 hari lalu

Cara Melaporkan Email Phishing

Salah satu yang bisa dilakukan agar terhindar dari email phishing adalah melaporkan email yang mencurigakan. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Awasi Ujaran Kebencian di Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng TikTok hingga Google

6 hari lalu

Awasi Ujaran Kebencian di Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng TikTok hingga Google

Bawaslu menggandeng berbagai pihak dalam melakukan pengawasan ujaran kebencian dan misinformasi pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Google Integrasikan AI ke Sistem Android dengan Otomatisasi Pengaturan

6 hari lalu

Google Integrasikan AI ke Sistem Android dengan Otomatisasi Pengaturan

Langkah Google ini sejalan dengan tren otomatisasi yang semakin populer dalam dunia teknologi.

Baca Selengkapnya

Google Uji Fitur Baru, Tampilkan Bahan Resep Langsung di Pencarian

7 hari lalu

Google Uji Fitur Baru, Tampilkan Bahan Resep Langsung di Pencarian

Google membuat fitur yang memudahkan seseorang memasak.

Baca Selengkapnya