Google: Upaya Transformasi Digital Menjadi Target Serangan Siber

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Erwin Prima

Kamis, 24 Oktober 2024 10:49 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Singapura - Chief Technology Officer of Mandiant Google Cloud Asia-Pacific, Steve Ledzian, mengatakan upaya transformasi digital sekaligus menjadi tantangan dalam pemeliharaan keamanan data.

Tantangan bertranformasi menjadi fokus bagi setiap modernisasi dan transformasi di ranah perindustrian hingga pemerintahan, diiringi kehadiran ancaman serangan siber. "Jika Anda melakukan transformasi digital, Anda menjadi target serangan siber," kata Steve saat presentasi di Kantor Google, Singapura, Rabu, 23 Oktober 2024.

Berdasarkan data Mandiant, banyak industri global dari berbagai bidang yang menjadi target. Data tersebut dicatat sejak Januari-Desember 2023 dan dirilis pada 2024, berikut detailnya:

  • Keuangan: 17,3 persen
  • Layanan bisnis dan profesional: 13,3 persen
  • Industri teknologi: 12,4 persen
  • Ritel dan pelayanan keramahan: 8,6 persen
  • Pelayanan kesehatan: 8,1 persen
  • Pemerintahan: 8,1 persen
  • Konstruksi dan teknik mesin: 7,9 persen
  • Transportasi dan logistik: 6,2 persen
  • Pendidikan: 5,3 persen
  • Hiburan dan media: 4,1 persen
  • Utilitas: 2,1 persen
  • Telekomunikasi: 1,7 persen
  • Energi: 1,3 persen
  • Dan lain-lain: 1,3 persen

“Ini dari investigasi khusus yang kami lakukan. Jadi ini pengalaman langsung kami berdasarkan klien,” tutur Steve Ledzian.

Mandiant merupakan bagian dari Google yang merespons serangan siber. Sebelumnya, itu merupakan firma keamanan siber yang baru saja dibeli oleh Google dua tahun lalu seharga US$ 5,4 miliar.

Advertising
Advertising

Principal Threat Intelligence Analyst Google Cloud Asia-Pacific, Yihao Lim, menuturkan ada beragam modus kejahatan siber yang dilakukan pelaku. Mereka kini juga mengikuti kecanggihan zaman, yaitu memanfaatkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Secara tidak terlihat, pelaku juga berjaring dengan sesamanya untuk bertukar informasi dan berbagi tutorial membobol data. “Dalam kasus ini, mereka mencoba menjual alat untuk mempelajari cara meretas sekarang, di mana kode berbahaya dibuat,” ucap Yihao.

Dalam modus penipuan untuk mendapatkan uang, pelaku membuat profil korban dan mengenali secara mendalam. Ketika dieksekusi dengan mengirim pesan atau telepon palsu, pelaku seakan-akan orang dekat yang dikenali korban, lalu membangun kepercayan secara natural.

Kemudian untuk mendeteksi video atau foto palsu yang beredar, kata Yihao, pengguna Google bisa memanfaatkan fitur SynthID. “Kami memiliki SynthID yang pada dasarnya membuat tanda air digital pada materi atau audio atau video atau gambar yang dihasilkan AI,” tuturnya.

Pilihan Editor: Fitur Baru Canva Didukung AI dan Cara Raja Juli Mengatasi Masalah Sawit di Top 3 Tekno

Berita terkait

Google Andalkan AI untuk Pengamanan Platform Selama Satu Dekade

2 jam lalu

Google Andalkan AI untuk Pengamanan Platform Selama Satu Dekade

Penggunaan AI untuk pengamanan miliaran data pengguna Google.

Baca Selengkapnya

Cegah Kejahatan Siber, Google: Terapkan Teknologi dan Tata Kelola Keamanan yang Tepat

6 jam lalu

Cegah Kejahatan Siber, Google: Terapkan Teknologi dan Tata Kelola Keamanan yang Tepat

CTO Google menyarankan setiap orang perlu memperhatikan mulai dari aspek keamanan dasar serta menerapkan tata kelola yang tepat.

Baca Selengkapnya

Duet Google dan Qualcomm akan Hasilkan Asisten AI Baru untuk Dasbor Mobil

19 jam lalu

Duet Google dan Qualcomm akan Hasilkan Asisten AI Baru untuk Dasbor Mobil

Google dan Qualcomm mengumumkan rencana bersama untuk menggarap fitur asisten AI, khusus untuk produk otomotif.

Baca Selengkapnya

Ada 600 Juta Serangan Siber Per Hari, Microsoft: Pelaku Semakin Sering Pakai AI Generatif

1 hari lalu

Ada 600 Juta Serangan Siber Per Hari, Microsoft: Pelaku Semakin Sering Pakai AI Generatif

Serangan ini berasal dari kriminal siber yang bertindak atas nama sendiri, hingga level state-based actor atau aktor negara.

Baca Selengkapnya

Mengapa Milenial dan Gen Z Beralih dari Google?

2 hari lalu

Mengapa Milenial dan Gen Z Beralih dari Google?

Milenial dan Gen Z beralih ke platform seperti TikTok dan Instagram untuk kebutuhan pencarian daripada hanya mengandalkan Google.

Baca Selengkapnya

Rawan Serangan Siber, IDSF Sarankan Pengelola Bandar Udara Terapkan Lima Hal Ini

3 hari lalu

Rawan Serangan Siber, IDSF Sarankan Pengelola Bandar Udara Terapkan Lima Hal Ini

Indonesia Digital Society Forum (IDSF) menilai bandar udara memang sangat rawan serangan siber karena terhubung dengan jaringan internal.

Baca Selengkapnya

Google Perkenalkan Fitur Baru untuk Temukan Harga Tiket Pesawat Termurah

4 hari lalu

Google Perkenalkan Fitur Baru untuk Temukan Harga Tiket Pesawat Termurah

Google memperkenalkan fitur baru di Google Flights untuk membantu pengguna menemukan harga tiket pesawat termurah.

Baca Selengkapnya

Mengenali Fitur Google untuk Keamanan Ponsel

5 hari lalu

Mengenali Fitur Google untuk Keamanan Ponsel

Beragam fitur Google diluncurkan secara bertahap, yang dirancang untuk memperketat keamanan ponsel Android dalam situasi pencurian

Baca Selengkapnya

Cara Melaporkan Email Phishing

5 hari lalu

Cara Melaporkan Email Phishing

Salah satu yang bisa dilakukan agar terhindar dari email phishing adalah melaporkan email yang mencurigakan. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Awasi Ujaran Kebencian di Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng TikTok hingga Google

6 hari lalu

Awasi Ujaran Kebencian di Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng TikTok hingga Google

Bawaslu menggandeng berbagai pihak dalam melakukan pengawasan ujaran kebencian dan misinformasi pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya