Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

Jumat, 25 Oktober 2024 07:27 WIB

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berbasis di daerah, khususnya di Kawasan Kantor Bersama (KKB) Makassar, menolak kebijakan pemindahan mereka ke pusat. Para peneliti ini menolak kebijakan sentralisasi riset yang diumumkan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko terkait homebase unit kerja pada 7 Oktober 2024 lalu.

Jika para peneliti di daerah menolak pindah dari domisilinya saat ini, mereka diberi pilihan pindah ke BRIN daerah (pemda) dengan jabatan fungsional tetap sebagai periset, kembali ke kementerian/lembaga asal dengan alih jabatan fungsional selain periset, atau mundur sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hasil pertemuan para peneliti KKB Makassar menghasilkan tiga sikap, yakni menolak sentralisasi, membuat policy brief tentang alternatif sistem kerja BRIN sebagai antitesis rancangan Kepka, dan menggelar gerakan melawan secara kreatif.

“Karena kami adalah periset, maka kami ingin mencoba menawarkan policy brief yang isinya kurang lebih tentang ‘menguatkan ekosistem penelitian: mendekatkan riset dengan keragaman isu di Indonesia’,” kata salah satu peneliti BRIN dari KKB Makassar ketika dihubungi Tempo, Kamis, 24 Oktober 2024.

Isi dari policy brief ini adalah sanggahan bahwa rencana kebijakan pemusatan para periset di homebase unit di jakarta dan sekitarnya merupakan hal yang tidak tepat.

Advertising
Advertising

Periset lain menegaskan bahwa mereka tidak hanya ingin mengkritik, tetapi juga mengusulkan alternatif yang konstruktif. “Kami ingin suara kami didengar oleh pimpinan tertinggi," ujarnya.

Salah satu dari periset KKB lainnya menambahkan bahwa Makassar memiliki kapasitas untuk menjadi homebase regional, dengan dukungan sekitar 300 anggota civitas di KKB.

Selain itu, para peneliti juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu. “Misalkan ada kelompok riset 10 orang dengan satu rumpun kepakaran, maka mereka bisa berkumpul untuk kerja-kerja akademik. Jadi, tidak harus sama kelompok risetnya. Kita juga akan memperkuat kelompok riset yang sesuai dengan passion," katanya.

Mereka merekomendasikan mediasi dengan Komisi X DPR dan mempertimbangkan demonstrasi damai untuk menyampaikan aspirasi. “Suara dari Sulawesi Selatan sangat penting agar didengar oleh DPR, mengingat ada perwakilan dari daerah ini,” tambah seorang peneliti. Dalam waktu dekat, mereka akan menyelesaikan policy brief tersebut dan melanjutkan gerakan kreatif sebagai simbol penolakan terhadap kebijakan sentralisasi ini.

Pilihan Editor: Unpam Miliki 102 Ribu Mahasiswa Saat Ini, Rektor: Kami Singkirkan Semua Penghalang Utama

Berita terkait

Peneliti BRIN Daerah Sebut Konsep Desentralisasi Lokasi Periset Lebih Positif, Ini Alasannya

35 menit lalu

Peneliti BRIN Daerah Sebut Konsep Desentralisasi Lokasi Periset Lebih Positif, Ini Alasannya

Menurut peneliti BRIN, konsep desentralisasi lokasi periset lebih positif dibandingkan sentralisasi lokasi periset di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

5 jam lalu

Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

Sejumlah peneliti BRIN di daerah menolak kebijakan sentralisasi riset

Baca Selengkapnya

Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

1 hari lalu

Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

Pada 20 Oktober 2024, saat pelantikan Prabowo-Gibran, Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia FH UGM merilis catatan kritis untuk Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

2 hari lalu

Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Pembagian Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian dinilai logis, namun ada tantangannya bila tidak dikelola dengan baik.

Baca Selengkapnya

Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

3 hari lalu

Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

Bisindo bertujuan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara teman tuli dan teman dengar.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

3 hari lalu

Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

Penanganan pencemaran laut Jakarta juga perlu melibatkan dua gubernur dari provinsi tetangga Jakarta.

Baca Selengkapnya

BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

3 hari lalu

BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

Aplikasi Simocakap yang dikembangkan di Bengkalis, Riau, juga memuat informasi seputar cuaca dan titik api.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

4 hari lalu

Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

5 hari lalu

Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

BRIN mengembangkan LLM dengan fokus pada subtitle video untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah.

Baca Selengkapnya

Teten Masduki Kritik Kampus: Minim Riset dan Inovasi Teknologi

5 hari lalu

Teten Masduki Kritik Kampus: Minim Riset dan Inovasi Teknologi

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengkritik kampus yang dianggap minim riset dan inovasi teknologi.

Baca Selengkapnya