BNPB Uji Alat Peringatan Dini Bencana Banjir Bandang Kawasan Sekitar Gunung Marapi

Senin, 28 Oktober 2024 11:15 WIB

Pengeceken alat sensor peringatan dini banjir bandang oleh BNPB yang didampingi perwakilan BMKG, BBWS Sumatra V, BKSDA, SDA BK wilayah Sumatra Barat di Pagu-Pagu, Nagai Pandai Sikek, Kabupaten Padang Pajang, Sumatra Barat, Kamis, 24 Oktober 2024. (BNPB).

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memasang alat peringatan dini banjir bandang di kawasan sekitar sungai yang berhulu dari puncak Gunung Marapi, Sumatra Barat, untuk mengantisipasi potensi bencana serupa di masa depan. BNPB bersama segenap pemangku kepentingan di Sumatra Barat menguji coba alat itu pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Uji coba peralatan dan sirine peringatan dini ini dilakukan di beberapa tempat. Hari pertama, pengujian dilakukan di Pagu-Pagu, Lubuk Mata Kucing dan Kantor Wali Kota yang ada di Padang Panjang. Pengujian alat peringatan dini tersebut berupa sensor dan sirine.

Saat pengujian alat peringatan dini, Dr. Udrekh memimpin kegiatan di lapangan. Udrekh membawa serta perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra V, Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan BK serta BKSDA Sumatra Barat, BPBD Kota Padang Panjang.

“Ini kesempatan yang sangat baik karena lembaga yang bersinggungan hadir untuk melihat uji coba peringatan dini,” ujar Udrekh dikutip Tempo dari keterangan tertulis, Senin, 28 Oktober 2024.

Menurut Udrekh nantinya sistem peringatan dini ini akan terintegrasi dengan data dari lembaga lain, misalnya BMKG dengan data curah hujan atau PVMBG dengan sebaran material vulkanik pascaerupsi Marapi.

Advertising
Advertising

“BBWS V maupun SDABK juga bisa memberikan informasi pengelolaan sungai dan beberapa data pengamatan yang mereka miliki,” kata Udrekh yang juga sebagai Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB.

Sementara itu, saat bertemu dengan Pj Bupati Agam Endrizal, Udrekh mengatakan BMKG sudah dapat memperoleh data potensi curah hujan ekstrem satu hari sebelumnya. Kemampuan ini akan membantu dalam kesiapsiagaan dan peringatan dini kepada masyarakat.

Di samping itu, dengan periode waktu yang sudah dapat diprediksi, nantinya BPBD sebagai operator peringatan dini juga dapat melakukan pengecekan peralatan seperti sensor dan sirine.

Ke depan, Udrekh berharap alat peringatan dini ini dapat terjaga dan terawat dengan baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat. BNPB masih akan membiayai operasional peralatan ini sebelum nantinya diserahkan kepada pemerintah daerah.

Sementara itu, Endrizal menyampaikan terima kasih atas bantuan BNPB. Peralatan peringatan dini yang akan menentukan adanya informasi melalui sirine dapat membantu masyarakat selamat dari ancaman bahaya banjir bandang. Dia akan melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai keberadaan peralatan peringatan dini kepada masyarakat agar mereka turut merasa memiliki sebagai aset yang berharga dan menjaganya.

Udrekh juga mengungkapkan harapannya, penyiar pada tower sirine dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan umum. Ini akan membantu dalam memonitor fungsi sirine sebagai peringatan dini.

“Penyiar sirine, penting untuk dapat dimanfaatkan sehari-hari, agar lebih dapat dirasakan manfaatnya sehingga dapat mendorong pembiayaan dan perawatan menjadi priorutas daerah karena manfaatnya yang bisa digunakan untuk memberitahukan berbagai informasi, tidak hanya pada saat ada banjir lahar saja,” ujar Udrekh.

Pada 25 Oktober 2024, pengujian peringatan dini juga dilakukan pada beberapa titik di Kabupaten Tanah Datar. Pengujian yang sama, yaitu alat sensor dan sirine, pada peralatan yang telah dipasang, di antaranya di Nagari Sungai Jambu.

Dukungan sistem peringatan dini banjir bandang ini sebagai tindak lanjut bencana yang terjadi pada pertengahan Mei 2024 lalu. Banjir bandang yang membawa material vulkanik pascaerupsi Gunung Marapi itu berdampak adanya korban jiwa, khususnya di Kota Padang Panjang, Agam dan Tanah Datar.

Hasil evaluasi bersama saat itu, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, informasi prakiraan cuaca saja tidak operasional untuk operasi kedaruratan, sehingga diperlukan suatu sistem peringatan dini kebencanaan yang benar-benar bisa dijadikan pegangan oleh BPBD untuk mengaktivasi rencana kontinjensi dan rencana operasi kedaruratan.

Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Dua Siklon Tropis Trami dan Kong-Rey Picu Gelombang Tinggi dan Hujan di Beberapa Wilayah

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan Aceh hingga Papua

5 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan Aceh hingga Papua

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Sumatera Barat Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 1.000 Meter

1 hari lalu

Gunung Marapi Sumatera Barat Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 1.000 Meter

Gunung Marapi Sumatera Barat kembali erupsi pada Sabtu 26 Oktober 2024. Lontaran kolom abunya mencapai 1000 meter di atas puncak.

Baca Selengkapnya

Banjir di Kabupaten Mamuju, 321 Rumah Warga Terdampak

3 hari lalu

Banjir di Kabupaten Mamuju, 321 Rumah Warga Terdampak

Banjir terjadi imbas luapan Sungai Leling seusai hujan dengan intensitas tinggi.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Beberapa Perairan, Potensi 4 Meter di Utara Maluku

7 hari lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Beberapa Perairan, Potensi 4 Meter di Utara Maluku

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran

Baca Selengkapnya

Sungai Barito Meluap, BNPB: Enam Kecamatan di Murung Raya Kalimantan Tengah Terendam Banjir

7 hari lalu

Sungai Barito Meluap, BNPB: Enam Kecamatan di Murung Raya Kalimantan Tengah Terendam Banjir

Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Barito di Kalimantan Tengah meluap. Banjir merendam enam kecamatan.

Baca Selengkapnya

Lereng Gunung Agung Kebakaran, Berikut Kejadian Serupa Sejak 2011

8 hari lalu

Lereng Gunung Agung Kebakaran, Berikut Kejadian Serupa Sejak 2011

Gunung Agung kebakaran di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl. Bukan kali pertama kejadian ini.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Kucurkan Rp16 M untuk Program RICD di Indonesia

11 hari lalu

Uni Eropa Kucurkan Rp16 M untuk Program RICD di Indonesia

Uni Eropa memberikan dana sebesar 1 juta untuk RICD yakni perangkat yang dirancang untuk mengantisipasi, dan merespons pengungsian akibat iklim

Baca Selengkapnya

Indonesia Gandeng IOM dan Uni Eropa Luncurkan Indeks Risiko Pengungsian Akibat Iklim

11 hari lalu

Indonesia Gandeng IOM dan Uni Eropa Luncurkan Indeks Risiko Pengungsian Akibat Iklim

Indonesia meluncurkan Indeks Risiko Perpindahan Akibat Iklim atau Risk Index for Climate Displacement (RICD) bersama IOM dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

BNPB Rancang Skema Dana Bersama untuk Bencana, Begini Alur Pencairannya

18 hari lalu

BNPB Rancang Skema Dana Bersama untuk Bencana, Begini Alur Pencairannya

BNPB menyiapkan strategi finansial dana bersama atau pooling fund bencana (PFB) untuk kegiatan prabencana dan situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Australia dan BNPB Memperluas Kerja Sama dalam Manajemen Risiko Bencana

18 hari lalu

Australia dan BNPB Memperluas Kerja Sama dalam Manajemen Risiko Bencana

BNPB dan Australia menandatangani pembaruan Subsidiary Arrangement untuk Program SIAP SIAGA hingga 2027.

Baca Selengkapnya