Kun Wardana Akan Tambah SMP dan SMA Demi Sistem Zonasi, FSGI Ungkap Masalah Lahan dan Guru

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Erwin Prima

Rabu, 30 Oktober 2024 10:33 WIB

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, bersiap menghadiri acara debat kedua Pilgub Jakarta di Beach City International Stadium, Jakart Utara, pada Ahad, 27 Oktober 2024. TEMPO/Alfitria Nefi Pratiwi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengkritik pernyataan Calon Wakil Gubernur Kun Wardana Abyoto yang ingin menambah jumlah SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas) untuk memenuhi sistem zonasi. Calon nomor urut 2 tersebut menyatakan ingin menambah di setiap kelurahan yang masih kekurangan sekolah.

“Mencari lokasi tersebut di Provinsi DKI Jakarta lahannya terbatas, jadi agak kesulitan,” ucap Heru saat dihubungi, Selasa, 29 Oktober 2024.

Heru mengatakan, untuk membangun SMP dan SMA membutuhkan lahan yang cukup luas. Selain itu, butuh memperhitungkan anggaran pembangunan sampai dengan gaji guru dan pengurus tata usaha setiap sekolah.

Janji menambah sekolah untuk sistem zonasi saat ini bisa menjadi isu tersendiri, seperti lokasi pembangunan, pembebasan lahan, dan perencanaan anggaran. Heru menyebut semuanya berujung pada persoalan anggaran yang terbatas untuk dikucurkan pemerintah provinsi.

“Meningkatkan gaji gurunya butuh anggaran yang tidak sedikit, membangun jumlah sekolahnya serta pengadaan gurunya juga jumlahnya tidak sedikit anggarannya,” katanya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, pernyataan penambahan SMP dan SMA untuk sistem zonasi sekolah disampaikan oleh Kun Wardana pada saat acara debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur pada 27 Oktober 2024.

Kun menjawab pertanyaan dari panelis yang menyebut di Jakarta pada tahun 2024, dari 267 kelurahan masih ada 32 persen yang belum memiliki SMP Negeri dan 62,9 persen yang belum memiliki SMA atau SMK Negeri.

Lalu pertanyaan intinya adalah bagaimana strategi peningkatan pemerataan akses pendidikan di setiap kelurahan. Kun Wardana menjawab penambahan sekolah menjadi solusi untuk pemerataan akses pendidikan berdasarkan sistem zonasi.

Selain itu dia mengatakan kesejahteraan guru melalui gaji juga dipatut ditingkatkan. “Untuk itu kita perlu meningkatkan jumlah SMP dan SMA di setiap kelurahan-kelurahan yang tadi tidak ada SMP dan SMA-nya,” ucapnya saat menjawab pertanyaan panelis, pada Minggu malam, 27 Oktober 2024.

Sistem zonasi ini memperhitungkan penerimaan calon siswa-siswi berdasarkan kedekatan tempat tinggal dengan sekolah dalam satu kelurahan, lalu melihat wilayah RT sebagai domisili masing-masing calon siswa-siswi.

Heru Purnomo menjabarkan, jika dengan skenario menambah satu sekolah tingkat SMP saja, setidaknya membutuhkan masing-masing lima ruang kelas untuk pelajar kelas 7, 8, dan 9. Kemudian butuh setidaknya 30 guru dan sembilan pegawai tata usaha.

Terlebih lagi dengan kondisi sekarang, kata Heru, merekrut guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) saja kuotanya sangat terbatas karena keterbatasan anggaran. “Karena P3K itu digaji melalui Dana Alokasi Umum (DAU) yang ada di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI,” tuturnya.

Dia justru khawatir, dengan kondisi sekarang, janji-janji seperti penambahan sekolah ini berpotensi tidak terpenuhi dan hanya menjadi rencana kebijakan yang populis.

Pilihan Editor: Hashim Djojohadikusumo Jadi Kepala Delegasi di COP 29, Didampingi 2 Menteri dan 1 Wamen

Berita terkait

Janji Suswono Merevitalisasi Pasar Karang Anyar

45 menit lalu

Janji Suswono Merevitalisasi Pasar Karang Anyar

Suswono berkeinginan untuk merevitalisasi Pasar Karang Anyar di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Janji terbaru Suswono di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Guyonan Suswono soal Janda Kaya Berujung Dilaporkan ke Bawaslu

5 jam lalu

Guyonan Suswono soal Janda Kaya Berujung Dilaporkan ke Bawaslu

Organisasi masyarakat Betawi Bangkit melaporkan cawagub DKI Jakarta nomor urut satu, Suswono, atas dugaan penistaan agama ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Sebut Jakarta Kota Stres, Ini Penyebab Stres di Jakarta

5 jam lalu

Ridwan Kamil Sebut Jakarta Kota Stres, Ini Penyebab Stres di Jakarta

Stres yang dialami masyarakat Jakarta bukanlah masalah sepele. Kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan tingginya biaya hidup adalah faktor utama yang menyebabkan tingkat stres yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Pramono Janjikan Nasi Uduk Jadi Menu Sarapan Gratis Siswa di Jakarta

6 jam lalu

Pramono Janjikan Nasi Uduk Jadi Menu Sarapan Gratis Siswa di Jakarta

Pramono belum memastikan berapa anggaran yang bakal digelontorkan untuk program sarapan gratis

Baca Selengkapnya

Ormas Betawi Laporkan Suswono atas Dugaan Penistaan Agama, Polisi Arahkan ke Gakumdu Bawaslu

10 jam lalu

Ormas Betawi Laporkan Suswono atas Dugaan Penistaan Agama, Polisi Arahkan ke Gakumdu Bawaslu

Organisasi masyarakat Betawi Bangkit melaporkan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, atas dugaan penistaan agama

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Rido Akan Dampingi Suswono Setelah Laporan Betawi Bangkit

17 jam lalu

Kuasa Hukum Rido Akan Dampingi Suswono Setelah Laporan Betawi Bangkit

Suswono dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan Bawaslu Jakarta oleh ormas Betawi Bangkit, buntut guyonan janda kaya.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Yakin Program CCTV Bakal Kurangi Angka Tawuran di Jakarta

18 jam lalu

Pramono Anung Yakin Program CCTV Bakal Kurangi Angka Tawuran di Jakarta

Menurut Pramono Anung, kebijakan memasang CCTV itu merupakan langkah preventif pemerintah.

Baca Selengkapnya

Survei Parameter Politik Indonesia: Mayoritas Suku Sunda Pilih Ridwan Kamil-Suswono, Betawi Pramono-Rano

18 jam lalu

Survei Parameter Politik Indonesia: Mayoritas Suku Sunda Pilih Ridwan Kamil-Suswono, Betawi Pramono-Rano

Tercatat 69,8 persen pemilih dari suku Sunda memilih Ridwan Kamil-Suswono. Pramono-Rano mendapat 58,8 persen dari pemilih suku Betawi.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Jakarta Minta Suswono Minta Maaf secara Langsung Bukan Lewat Video Taping

21 jam lalu

GP Ansor Jakarta Minta Suswono Minta Maaf secara Langsung Bukan Lewat Video Taping

Menurut GP Ansor DKI, permintaan maaf yang hanya melalui rilis dan video dari Suswono itu tidaklah cukup.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Imbau Tim Kampanye-Pendukung Tidak Provokatif di Arena Debat Pilkada Jakarta

23 jam lalu

Bawaslu Imbau Tim Kampanye-Pendukung Tidak Provokatif di Arena Debat Pilkada Jakarta

Bawaslu juga tengah menelusuri adanya dugaan pelanggaran pada debat kedua Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya