Ujian Untuk Semenya

Reporter

Editor

Jumat, 28 Agustus 2009 21:52 WIB

TEMPO Interaktif, Berlin - Larinya amat kencang, tubuhnya juga maskulin dengan otot yang menonjol, namun bukan berarti semua hal itu secara otomatis menunjukkan bahwa Caster Semenya adalah seorang pria. Pesta kemenangan pelari asal Afrika Selatan itu merebut medali emas 800 meter putri dalam World Championships di Berlin, Jerman, pekan lalu, diredupkan adanya tudingan bahwa dia sebenarnya lelaki.

Kecurigaan itu muncul karena berbagai alasan. Sebelum kemenangan yang fantastis di Berlin karena menyelesaikan lari 800 meter dalam waktu 1 menit 55,45 detik, atau lebih cepat delapan detik dibandingkan catatan waktu terbaiknya, Semenya boleh dibilang belum punya pengalaman bertanding. Peraih medali emas dalam kejuaraan junior Afrika itu belum pernah bertanding di luar Afrika. Gadis 18 tahun dari Polokwane, provinsi Limpopo itu juga memiliki bentuk tubuh bidang dan bersuara berat seperti lelaki.

Dengan alasan itulah, International Association of Athletics Federations (IAAF) meminta Semenya menjalani serangkaian tes gender, mulai dari pemeriksaan tes psikologis, ginekologis sampai endokrinologis. Hasilnya baru bisa diketahui dalam beberapa pekan.

Nick Davies, seorang juru bicara IAAF mengatakan gosip yang mempertanyakan jenis kelamin Semenya berkembang sejak kemenangannya di kejuaraan Afrika. "Kami belum punya bukti untuk menyimpulkan dia tak boleh lagi bertanding," katanya. "Amat keliru bila mengambil keputusan untuk menarik seorang atlet. Ini adalah kondisi medis. Kami harus menegakkan peraturan, namun kami lebih memperhatikan atlet itu, bukan membuat masalah ini sebagai sesuatu yang memalukan."

Menurut peraturan IAAF, pria yang sengaja menyamar sebagai perempuan dapat didiskualifikasi dari pertandingan. Jika tes gender menunjukkan bahwa Semenya sebenarnya seorang pria, medali emasnya dapat ditarik kembali. "Namun bila ini masalah alami, dan atlet itu selalu berpikir dia adalah perempuan atau selalu menjadi perempuan, dia tidak bertindak curang," ujarnya.

Sebenarnya berbagai peraturan telah diterapkan untuk mencegah seorang pria yang menyamar menjadi atlet perempuan lolos dari deteksi, mulai dari tes urin sampai pakaian ketat yang digunakan dalam kompetisi atletik.

Semenya mungkin saja terbukti benar-benar perempuan. Namun ada kemungkinan dia menderita semacam kelainan genetis, cacat lahir langka seperti androgen insensitivity syndrome (AIS). Orang yang mengalami mutasi gen ini adalah perempuan yang mempunyai kromosom Y dalam selnya. Seharusnya orang yang memiliki kromosom Y tumbuh sebagai lelaki , namun sindrom ini membuat tubuh mereka tidak merespon hormon seksual pria dan menyebabkan tubuh mengembangkan jenis kelamin perempuan.

Meski kontroversi masih berlanjut, Semenya tak ambil pusing soal masalah itu. "Saya tak tahu soal itu," ujarnya. "Saya tak tahu siapa yang mengatakannya dan saya tak peduli."

Semenya mendapat dukungan penuh dari pelatih maupun kongres negaranya. Kepulangannya disambut bak pahlawan.

Keluarga pelari berusia 18 tahun itu pun berkeras bahwa Semenya adalah perempuan. Ibunya, Dorcus Semenya mengatakan kepada koran Star bahwa keraguan terhadap jenis kelamin putrinya didorong oleh "kecemburuan". "Jika Anda datang ke kampung kami dan bertanya kepada setiap tetangga, mereka akan memberitahu bahwa Makgadi (Caster Semenya) adalah perempuan," ujarnya. "Mereka tahu kareba mereka membantu mengasuhnya . Orang boleh mengatakan apa saja yang mereka suka tapi kebenaran akan menang, yaitu anak saya adalah perempuan. Saya tidak peduli masalah itu."

TJANDRA DEWI | AP | REUTERS | BBC | GUARDIAN

Berita terkait

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

22 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

42 hari lalu

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

11 Januari 2024

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah penyakit Anoreksia, gangguan makan dan kondisi kesehatan mental yang serius. Ini gejala dan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

25 November 2023

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.

Baca Selengkapnya

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

3 November 2023

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh anak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

22 September 2023

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

Akalasia adalah kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Penumpukan Lemak

4 September 2023

5 Penyebab Penumpukan Lemak

Setidaknya ada beberapa penyebab utama lemak menumpuk. Di antaranya pola makan tidak sehat, kurang tindur, hingga genetika.

Baca Selengkapnya

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

25 Mei 2023

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

15 Mei 2023

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.

Baca Selengkapnya

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

13 Mei 2023

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

Salah satu penyebab penyakit lupus adalah penggunaan sejumlah obat yang tidak sesuai. Lalu siapa saja yang berisiko terjangkit penyakit tersebut?

Baca Selengkapnya