Penemu MRI, Sel Gratzel, dan Penuaan Diprediksi Raih Hadiah Nobel

Reporter

Editor

Senin, 28 September 2009 22:51 WIB

TEMPO Interaktif, Washington - Ilmuwan yang menemukan rahasia bagaimana sel menua, pembuat sel surya yang efisien, dan penemu alat untuk melihat otak bekerja secara real time adalah para kandidat Hadiah Nobel. Begitulah prediksi para peneliti di Thomson Reuters, sumber informasi intelijen terkemuka dunia untuk bisnis dan profesional.

Para peneliti bagian Healthcare & Science di Thomson Reuters juga menyebut nama ilmuwan yang mengungkapkan bagaimana pesan tertentu dibawa dalam sel, pencetus komputer kuantum, dan pakar ekonomi yang mengambil spesialisasi dalam kebijakan moneter sebagai kandidat dalam ajang bergengsi itu.

Di antara sejumlah nama ilmuwan top tersebut, terdapat Elizabeth Blackburn dari University of California, San Francisco. Blackburn adalah salah seorang ilmuwan yang berperan dalam penemuan telomerase, enzim yang dibuat oleh struktur kecil di ujung kromosom yang berada di balik penuaan dan kanker. "Semua penemuan itu layak mendapatkan Hadiah Nobel," kata Thomson's David Pendlebury, peneliti Thomson Reuters yang setiap tahun membuat prediksi siapa peraih Hadiah Nobel.

Tim Pendlebury juga memprediksi nama Seiji Ogawa dari Hamano Life Science Research Foundation di Tokyo, Jepang, untuk penemuan yang merintis jalan bagi terealisasinya pemindai resonansi magnetik fungsional (fMRI), yang kini dipergunakan secara luas dalam ilmu pengetahuan, dari psikologi sederhana sampai neurologi.

Michael Gratzel dari Swiss Federal Institute of Technology juga diprediksi sebagai calon kuat peraih Hadiah Nobel bidang kimia atas kiprahnya membuat sel surya dye-sensitized atau sel Gratzel.

Untuk bidang ilmu fisika, Pendleton menjagokan John Pendry dari Imperial College of Science and Technology di London, Sheldon Schultz dari University of California, San Diego, dan David Smith dari Duke University. Menggunakan refraksi negatif yang mengarah pada meta-material, mereka berhasil membuat "invisibility cloak"--mirip jubah yang digunakan Harry Potter untuk menghilang dari pandangan orang di sekelilingnya. Material buatan mereka bekerja dengan cara membelokkan radiasi elektromagnetik dalam berbagai panjang gelombang.

Juan Ignacio Cirac dari Max Planck Institute for Quantum Optics di Garching, Jerman, juga diunggulkan karena mendukung terciptanya komputer kuantum, komputer supercepat yang menggunakan kualitas ganjil dalam fisika kuantum seperti kemampuan sebuah partikel untuk berada di dua tempat pada saat yang bersamaan.

Untuk bidang ekonomi, Pendlebury mengusung nama Ernst Fehr dari University of Zurich di Swiss untuk kiprahnya dalam ekonomi perilaku, termasuk isu preferensi, keadilan, dan kerja sama.

Setiap tahun organisasi ini memprediksi ilmuwan yang bakal menerima Hadiah Nobel di bidang kedokteran, kimia, fisika, dan ekonomi berdasarkan peringkat yang ditentukan oleh seberapa sering peneliti lain menggunakan hasil pekerjaan mereka sebagai dasar sebuah riset. Pendlebury mengatakan prediksi yang mereka buat lebih berbau ilmu pengetahuan dan teknologi daripada seni. "Pendekatan kami difokuskan pada riwayat citation dari orang-orang itu," ujarnya. "Citation itu berfungsi sebagai penanda atau sinyal untuk mencari temuan apa yang bernilai paling tinggi bagi masyarakat ilmiah."

Tahun lalu Thomson memprediksi dengan tepat kemenangan Roger Tsien, peraih Hadiah Nobel bidang kimia, yang menemukan protein ubur-ubur yang menyala hijau, dan pakar ekonomi Paul Krugman, yang meraih hadiah bergengsi itu, untuk teori perdagangan internasional. Pada 2007, prediksi untuk pemenang Hadiah Nobel bidang kedokteran dan fisika pun terbukti akurat.

Tentu saja proses yang mereka gunakan ini berbeda dengan pekerjaan Komite Nobel, yang akan mulai memilih peraih hadiah bergengsi itu pada awal Oktober mendatang. "Mereka memiliki proses yang amat ketat dan berlaku selama bertahun-tahun dengan cara meminta masukan nomine," kata Pendlebury. "Dewan akan menilai nomine itu dan jumlah citation mungkin juga menjadi salah satu faktor."

TJANDRA DEWI | REUTERS

Berita terkait

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

6 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.

Baca Selengkapnya

Kisah Anthony Bongso, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Belanda Bersama Penerima Nobel Kimia

21 Oktober 2023

Kisah Anthony Bongso, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Belanda Bersama Penerima Nobel Kimia

Mahasiswa Pascasarjana ITB, Anthony Bongso Anthony terlibat dalam riset tentang sintesis molekuler.

Baca Selengkapnya

Penulis Norwegia, Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

5 Oktober 2023

Penulis Norwegia, Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

Pemenang Nobel Sastra 2023, Jon Fosse menulis dengan gaya minimalis dan sudah memiliki 40 novel, kumpulan puisi, esai, buku anak, hingga terjemahan.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Pernah Diberikan kepada Orang Meninggal

5 Oktober 2023

6 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Pernah Diberikan kepada Orang Meninggal

Hadiah Nobel sejak 1901 adalah salah satu penghargaan prestisius di dunia untuk orang yang memiliki kontribusi signifikan di berbagai bidang.

Baca Selengkapnya

Hadiah Nobel, Penghargaan dari Wasiat Penemu Dinamit

4 Oktober 2023

Hadiah Nobel, Penghargaan dari Wasiat Penemu Dinamit

Hadiah Nobel salah satu penghargaan prestisius di dunia di berbagai bidang. Bagaimana awal mula Alfred Nobel mengagagasnya, apa saja kategorinya?

Baca Selengkapnya

Drew Weissman dan Katalin Kariko Raih Hadiah Nobel Kedokteran 2023, Bermula dari Sama-sama Antre Fotokopi

4 Oktober 2023

Drew Weissman dan Katalin Kariko Raih Hadiah Nobel Kedokteran 2023, Bermula dari Sama-sama Antre Fotokopi

Dua ilmuwan berjasa dalam penuntasan pandemi Covid-19, Katalin Kariko dan Drew Weissman memenangi hadiah Nobel Kedokteran 2023. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya

Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

2 September 2023

Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

Yayasan Nobel membatalkan keputusannya untuk mengundang duta besar Rusia dan Belarusia ke upacara penghargaan Nobel tahun ini di Stockholm.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen UGM Jadi Delegasi di Lindau Nobel Laurete Meeting 2023 di Jerman

5 Juli 2023

Cerita Dosen UGM Jadi Delegasi di Lindau Nobel Laurete Meeting 2023 di Jerman

Dua dosen UGM menjadi delegasi ilmuwan muda pada ajang 72nd Lindau Nobel Laurete Meeting pada 25-30 Juni 2023, di Jerman.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Jadi Delegasi Indonesia di Lindau Nobel Laureate Meeting 2023

28 Juni 2023

Peneliti Unair Jadi Delegasi Indonesia di Lindau Nobel Laureate Meeting 2023

Fedik Abdul Rantam dari Unair mempresentasikan langkah-langkah Indonesia mengatasi Covid-19 di pertemuan peraih Nobel di Jerman.

Baca Selengkapnya