Software Autodesk untuk Industri Kreatif

Reporter

Editor

Rabu, 14 Oktober 2009 13:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah film ditampilkan di layar proyeksi. Gambar di film itu menunjukkan sebuah lapangan peluncuran, dengan roket besar yang siap diterbangkan. Matthew Dewees, yang memutar film tersebut, lalu memainkan jari-jemarinya di laptop. Sesaat kemudian, gambar film yang diproyeksikan dari komputer jinjingnya itu pun berubah lebih dinamis. Sebuah lidah api besar menyembur dari bagian bawah roket, seolah-olah roket itu benar-benar akan meluncur ke angkasa.

Matthew Dewees memang tak sedang memutar film dalam dunia nyata. Melainkan hanya sebuah film animasi, alias rekaan komputer belaka. Application engineer Autodesk Asean, itu mendemokan sebuah peranti lunak anyar keluaran vendor software desain 2 dan 3 dimensi ini.

Di hadapan sejumlah hadirin di Immigrant Club, Plaza Indonesia, Selasa pekan lalu, Matthew seperti ingin menunjukkan, solusi ini akan membuat sebuah gambar film menjadi makin kreatif. Bahkan, kreasi animasi pun bakal semakin mirip seperti nyata.

Solusi untuk industri kreatif yang diluncurkan Autodesk itu meliputi software Autodesk Maya 2010, dan rangkaian produk Digital Entertainment Creation. Fitur yang ada di dalam software Maya 2010 merupakan gabungan dari fitur-fitur Maya Complete 2009 dan Maya Unlimited 2009, produk terdahulu.

Versi gabungan yang lebih lengkap ini mengkombinasikan rangkaian perangkat simulasi canggih untuk efek-efek spesial yang dibutuhkan dalam industri kreatif. Baik itu industri film, animasi, sampai game digital.

"Seperti efek lidah api, cairan, baju, bulu, rambut, reruntuhan bangunan dan masih banyak lagi," ujar Matthew, atau yang biasa dipanggil Matt ini. Dengan solusi ini, diharapkan komunitas desain akan memproduksi kreasi hiburan yang semakin inovatif untuk mempertajam daya saing yang lebih efisien.

Adapun Digital Entertainment Creation yang dirilis meliputi Autodesk Entertainment Creation Suites dan Autodesk Real-Time Animation Suites. Rangkaian produk ini menyatukan Autodesk Maya 2010 atau Autodesk 3ds Max 2010 dengan perangkat yang lebih luas, meliputi 3D digital sculpting, animasi karakter 3D real-time dan teknologi pertukaran data. Suites ini memungkinkan akses ke perangkat kreatif lain ke dalam sebuah lingkungan terintegrasi.

Menurut Rama Tiwari, Acting Country Manager Autodesk Indonesia, dengan rangkaian produk ini, industri kreatif bisa menghemat biaya lebih dari 35 persen dibanding jika membeli perangkat secara terpisah. "Seniman butuh kemampuan yang lebih kreatif dari sebelumnya, sebelum merebut perhatian di dunia hiburan digital dan desain yang bergerak cepat," katanya. Solusi versi terbaru ini akan mendukung kemampuan para seniman mentransformasikan ide-ide kreatifnya dengan waktu dan biaya yang efisien.

Tentu saja, industri-industri kreatif dalam negeri yang mulai berkembang akhir-akhir ini, bakal terbantu dengan solusi lengkap ini. Khususnya dalam mengembangkan konten-konten lokal. Menurut Rama, negara-negara Asia sebetulnya telah melangkah maju di bidang hiburan digital. "Mengingat 90 persen acara televisi Amerika diproduksi di Asia," ujar Rama, mengutip laporan sebuah penelitian.

Oleh karena itu, ada kesempatan besar buat perusahaan-perusahaan Asia dalam berkompetisi dan berkembang sebagai pusat favorit untuk pengembangan konten kreatif lokal, outsourcing dan layanan animasi kolaboratif. Ini mendukung kebutuhan industri hiburan, film dan animasi Asia. "Seniman, perancang, penggiat 3D dan pemula sekarang dapat menciptakan pengalaman hiburan yang tak terlupakan," kata Rama.

Rangkaian produk anyar ini memang diciptakan untuk mendukung industri desain, televisi, game, dan perfilman Indonesia yang mulai menggeliat. "Yakni, dengan meluncurkan perangkat yang membuat proses kreatif lebih interaktif, kolaboratif dan efisien," ujarnya.

Perangkat yang sudah dipasarkan di Jakarta mulai pekan lalu ini, dibanderol mulai harga US$ 3.400 sampai US$ 4.550. Pihak Autodesk menolak menyebut perusahaan mana saja yang sudah memakai produk baru ini.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Matthew menyebut satu industri film animasi dalam negeri, Infinite Frameworks yang berbasis di Batam, menjadi salah satu konsumennya. Infinite Frameworks adalah yang memproduksi film animasi 3 dimensi lokal berjudul "Meraih Mimpi" belum lama ini. Film tersebut, kini masih diputar di bioskop-bioskop ternama di Jakarta.
Dimas


Harga rangkaian produk Digital Entertainment Creation:
- Autodesk 3ds Max Entertainment Creation Suite 2010 Commercial New SLM
US$ 3.550 - 4.250
-Autodesk 3ds Max Real-Time Animation Suite 2010 Commercial New SLM
US$ 3.400 - 4.100
-Autodesk Maya Entertainment Creation Suite 2010 Commercial New SLM
US$ 3.550 - 4.550
-Autodesk Maya Real-Time Animation Suite 2010 Commercial New SLM
US$ 3.400 - 4.400

Berita terkait

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

17 Juni 2022

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.

Baca Selengkapnya

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

7 Oktober 2019

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.

Baca Selengkapnya

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

7 Oktober 2019

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.

Baca Selengkapnya

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

11 Desember 2017

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

9 Agustus 2017

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

5 Agustus 2017

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

26 Juli 2017

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.

Baca Selengkapnya

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

26 Juli 2017

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

25 Juli 2017

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

25 Juli 2017

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.

Baca Selengkapnya