Tokai Challenger Melintasi Australia Bermodal Cahaya Matahari

Reporter

Editor

Selasa, 3 November 2009 23:48 WIB

TEMPO Interaktif, Adelaide - Penampilan boleh sama, tapi Tokai Challenger berhasil mencapai garis finis lebih cepat dari para pesaingnya dalam World Solar Challenge 2009 di Australia, akhir pekan lalu. Seperti kendaraan tenaga surya lain yang mengikuti kompetisi tersebut, kendaraan berkapasitas satu orang itu memiliki bidang permukaan seluas 6 meter persegi, yang dipenuhi panel surya.

Kemenangan mobil bertenaga surya buatan tim Tokai University, Tokyo, Jepang, itu tak lepas dari peran Kenjiro Shinozuka, pengemudi utama tim tersebut. Penakluk reli Paris-Dakkar itu kini sukses membawa Tokai Challenger menjadi kendaraan tenaga surya tercepat dalam ajang tersebut.

Peraturan dalam lomba dua tahunan itu sederhana saja. Setiap kendaraan harus menempuh jarak lebih dari 3.000 kilometer dari Darwin ke Adelaide dalam waktu sesingkat mungkin, hanya menggunakan sinar matahari sebagai bahan bakar. Panitia memberi tenggat empat hari untuk menyelesaikan lomba. Tahun ini, lomba tersebut diikuti oleh 38 mobil surya dari 17 negara.

Dalam kompetisi itu, tim Jepang berhasil menyelesaikan dalam waktu tiga hari, nyaris tanpa diwarnai kendala apa pun, dengan kecepatan tertinggi 106 kilometer per jam. Dewan juri mencatatkan, Tokai Challenger, yang menggunakan sel surya buatan Sharp, menyelesaikan rute sejauh 3.021 kilometer itu dengan kecepatan rata-rata 100,54 kilometer per jam.

Meski tidak memecahkan rekor kecepatan World Solar Challenge, 102,75 kilometer per jam yang dicatat pada 2005, Tokai Challenger berhasil membukukan kecepatan rata-rata tercepat sejak ditetapkannya peraturan baru pada kompetisi 2007. Menurut peraturan baru itu, penggunaan panel surya dikurangi 25 persen sehingga luas bidang permukaan mobil yang tertutup panel surya hanya 6 meter persegi.

Shinozuka mengatakan mobilnya hampir tak menemui kesulitan berarti setelah meninggalkan Darwin pada Minggu lalu. Satu-satunya masalah, hanya satu ban kempis karena bocor sekitar 200 kilometer sebelum garis finis. Namun, insiden tersebut tidak menimbulkan masalah serius. Dia menyatakan lomba itu amat berat karena harus melalui Northern Territory dan semua mobil harus berjuang melawan temperatur tinggi, debu, dan angin kencang. "Pada hari kedua, kami menghadapi badai debu dan angin kencang," kata Shinozuka. "Jadi kami amat beruntung."

Shinozuka memang jauh lebih tua dibandingkan dengan rekan satu timnya, termasuk dua pengemudi pendampingnya. Tapi pria 60 tahun tersebut memiliki hubungan dengan universitas di utara Tokyo itu karena sempat mengecap pendidikan di sana ketika masih muda.

Meski demikian, bukan prestasi akademisnya yang menentukan kemenangan tim Tokai University, melainkan kemampuan mengemudi Shinozuka. Dalam ajang itu, kepiawaian veteran reli Paris-Dakkar itu sangat berguna dalam mengatasi kondisi Northern Territory yang ganas, penuh debu, dan angin kencang.

Selain memenangi reli Paris-Dakkar pada 1997, Shinozuka memiliki daftar panjang prestasi di dunia balapan off-road, termasuk menjuarai World Rally Championship. Tapi dia mengakui bahwa mengendarai mobil surya amat berbeda, dan merupakan pengalaman baru baginya.

Dengan kemenangan itu, Tokai Challenger berhasil mematahkan ambisi tim Nuon Solar dari TU Delft Belanda untuk meraih kemenangan lima kali berturut-turut dalam lomba yang telah berlangsung sejak 1987 itu. NUNA 5, mobil buatan tim Nuon Solar Belanda, mencapai garis finis di Port Wakefield Rd, sebelah utara Adelaide, pada Kamis pagi, dan menempati posisi kedua dalam kompetisi itu. NUNA 5 mencapai finis,30 menit di depan Infinium dari University of Michigan, Amerika Serikat.

Tak semua tim seberuntung Shinozuka. Sejumlah mobil tak bisa mencapai Adelaide sebelum tenggat balapan berakhir pada Jumat. Bahkan dua mobil mengundurkan diri secara resmi, yaitu Umicar dari Belgia, yang mengalami kecelakaan pada hari pertama, hanya 380 kilometer dari Darwin, sedangkan Swisspirit dari Swiss gagal melakukan start.

Balapan itu memberikan kesempatan bagi perusahaan otomotif, ilmuwan energi surya, desainer, dan perusahaan teknologi untuk menguji gagasan mereka. Pada 2001, kompetisi itu menambahkan kategori khusus, yaitu kelas demonstrasi. Umumnya kelas ini diikuti oleh perusahaan otomotif untuk mendemonstrasikan kualitas ramah lingkungan kendaraan produksinya.

TJANDRA DEWI | AFP | GLOBALGREENCHALLENGE | SHARP-WORLD |TUDELFT



Berita terkait

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

17 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

22 Oktober 2023

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

Hari Energi Sedunia menekankan betapa pentingnya energi terbarukan sebagai landasan utama untuk menjaga keberlanjutan dan sebagai prioritas strategis.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

26 Juli 2023

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

Rumput laut belum dieksplorasi untuk menjadi energi biomassa.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

24 Mei 2023

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

Dengan letak geografis Indonesia, seharusnya gelombang laut dapat dijadikan energi alternatif.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dukung Energy Absolute Tanamkan Investasi di Indonesia

22 Mei 2023

Ketua MPR Dukung Energy Absolute Tanamkan Investasi di Indonesia

Salah satu kelebihan yang diusung oleh Energy Absolute adalah kemampuan fast charging.

Baca Selengkapnya

Ketahui Energi Alternatif Beserta Contohnya

16 Desember 2022

Ketahui Energi Alternatif Beserta Contohnya

Pernahkah Anda mendengar istilah energi alternatif? Tahukah Anda, saat ini ada beberapa macam energi alternatif

Baca Selengkapnya

Harga BBM Naik Jadi Momentum Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Ahli: Banyak Energi Alternatif

10 September 2022

Harga BBM Naik Jadi Momentum Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Ahli: Banyak Energi Alternatif

Pemerhati energi Victor Wirawan mengatakan kenaikan harga BBM bisa jadi momentum bagi pemerintah untuk mengembangkan energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya

Program Toyota Eco Youth Ke-12 Masuk Tahap Pendampingan

2 Juni 2022

Program Toyota Eco Youth Ke-12 Masuk Tahap Pendampingan

25 finalis Toyota Eco Youth yang lolos penyaringan umumnya mengangkat tema energi alternatif, pengelolaan limbah, dan produk ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Teknologi untuk Mengubah Biomassa Menjadi Energi Masih Perlu Dikembangkan

27 Maret 2022

BRIN: Teknologi untuk Mengubah Biomassa Menjadi Energi Masih Perlu Dikembangkan

Hasil kajian menunjukkan bahwa biomassa lignoselulosa dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, karena ketersediaan bahan cukup banyak.

Baca Selengkapnya

Dewan Energi Nasional Susun Road Map Skema Transisi Energi

11 Juli 2021

Dewan Energi Nasional Susun Road Map Skema Transisi Energi

DEN sedang menyusun peta jalan transisi energi untuk menghadapi tren global

Baca Selengkapnya