Bali Punya Mobil Pemantau Teroris

Reporter

Editor

Rabu, 4 November 2009 19:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebagai daerah tujuan wisata, apalagi pernah diguncang serangan bom, dua kali, Bali membangun benteng keamanannya dengan puluhan unit kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV) di seantero pulau. Kebanyakan disebar di Kuta, Nusa Dua, serta Denpasar, sebanyak 75 unit.

Tidak cukup dengan yang terpasang diam, kepolisian Bali kini menambah dengan satu sistem kamera CCTV yang bisa berkeliling atau mobile. Terangkai dengan perangkat kamera lainnya yang ada di wilayah Bali, sistem baru ini memungkinkan polisi setempat mengisi celah lokasi yang belum terpantau atau malah sekaligus memantau kecelakaan dan pergerakan demonstrasi.

Polisi memberi nama alat barunya itu Communication Mobile of Police Patrol Centre atau bisa juga Satellite Communication-Mobile (Satellite Commob). Tapi, apa pun namanya, ia lebih mirip outdoor broadcast van (OB van) milik stasiun-stasiun televisi yang biasa digunakan untuk siaran langsung dari lokasi kejadian.

Tersambung dengan jaringan transmisi dari satelit Telkom 1, Satellite Commob memiliki teknologi digital yang memungkinkannya merekam dan menghimpun bukti apabila diperlukan untuk perkara di pengadilan. Perangkat interior, monitor, antena, dan komputer juga memungkinkannya untuk bisa digunakan menggelar konferensi video dengan markas besar di Jakarta.

Juru bicara Kepolisian Daerah Bali, Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra, mengatakan sistem senilai Rp 20 miliar--sudah termasuk jenis mobil bus mini Mitsubishi FE 84 BC yang didatangkan langsung dari Jepang--itu adalah bantuan yang bersifat prioritas dari Markas Besar Kepolisian Indonesia.

Sejatinya, ada empat kota besar yang menjadi prioritas, yakni Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar, yang masing-masing mendapat satu unit. "Tapi kami yang pertama menerima," kata Sugianyar. "Mobil dibawa ke Polda Bali Kamis (22 Oktober) lalu."

Secara umum, Sugianyar menjelaskan, mobil dengan peranti teknologi komunikasi yang khusus itu memudahkan komando dan kontrol kegiatan di lapangan. Terlebih dengan banyaknya acara internasional yang mengambil tempat di Pulau Dewata. "Mobil bisa untuk memonitor siaran langsung, bisa dipantau dari Jakarta juga, untuk mengendalikan jalannya kegiatan di lapangan," ujar Sugianyar.

Untuk program jangka panjang, Sugianyar menambahkan, Satellite Commob bisa mengantisipasi ancaman terorisme. Komunikasi dari mobil ini bakal terhubung dengan Call Centre Polda Bali, Poltabes Denpasar, dan Polsek Kuta. Bisa "ditanam" di lokasi kegiatan secara temporer, Satellite Commob juga akan bersinergi dengan mobil-mobil patroli yang dilengkapi dengan GPS.

"Tahun ini juga Satellite Commob akan dioperasikan," kata Sugianyar, sambil menuturkan, tingkat kesiapan sudah mencapai 95 persen. "Tinggal koneksi saluran," dia menambahkan.

Budhi Suhardi, direktur di perusahaan yang membantu merakit Satellite Commob, PT Trimega Cipta Kreasindo (Tritak), menyatakan ada dua unit kamera yang digunakan. Antena fly away vertex rsi 2,4 meter juga dipasang manual untuk menunjang operasional.

Mobil juga disebutkan Budhi jadi seperti mobil komando dengan meja dan ruang pertemuan serta meja operator. Kapasitasnya untuk sementara sembilan orang, belum termasuk sopir. "Untuk memaksimalkan fungsinya, perangkat laptop bisa saja ditambah satu unit, tapi ruang dalam mobil akan menjadi semakin sempit," katanya.

Satellite Commob rencananya akan dioperasikan di bawah tanggung jawab Bidang Telematika Polda Bali yang menjadi perpanjangan tangan Divisi Telematika Mabes Polri. Untuk itu, Budhi menambahkan, beberapa kali pelatihan sudah dilakukan dan operator telah disiapkan.

NI LUH ARIE SL (DENPASAR)

Berita terkait

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.

Baca Selengkapnya

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.

Baca Selengkapnya

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.

Baca Selengkapnya