Salju Menghilang dari Puncak Kilimanjaro

Reporter

Editor

Rabu, 4 November 2009 23:35 WIB

TEMPO Interaktif, Washington - Salju Kilimanjaro mungkin akan tinggal kenangan dalam waktu dekat ini. Salju yang menyelimuti puncak pegunungan Afrika, yang masyhur karena menjadi inspirasi novel karya Ernest Hemingway, kini meleleh dengan cepat.

Laporan sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh pakar paleoklimatologi Lonnie Thompson dari Ohio State University dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan sekitar 85 persen es yang terbentuk oleh gletser di puncak pegunungan itu pada 1912 telah menghilang pada 2007. Lebih dari seperempat es yang muncul pada 2000 juga lenyap pada 2007.

Jika kondisi saat ini terus berlanjut, "Bentangan es di puncak Kilimanjaro tidak akan bertahan," kata ilmuwan tersebut. Studi mereka juga menunjukkan bahwa gletser Kilimanjaro pun menyusut, seiring dengan meleleh dan menipisnya es di bagian tepinya.

Perubahan serupa dilaporkan juga terjadi di Gunung Kenya dan Pegunungan Rwenzori di Afrika serta gletser di Amerika Selatan dan Pegunungan Himalaya. "Fakta bahwa begitu banyak gletser di seluruh kawasan tropis dan subtropis menunjukkan respons yang sama menegaskan adanya penyebab yang sama," kata Thompson. "Peningkatan temperatur dekat permukaan bumi, ditambah dengan kenaikan yang jauh lebih besar di troposfer tropis tengah sampai atas, seperti didokumentasikan dalam beberapa dekade terakhir, baru separuhnya dapat menjelaskan hasil observasi itu."

Perubahan dalam tutupan awan dan hujan salju mungkin juga berperan dalam lenyapnya salju dan gletser, meskipun kelihatannya kurang penting. Khusus di Kilimanjaro, kata Thompson, bentangan es utara menipis hingga 1,9 meter dan bentang es bagian selatan menyusut 5,1 meter antara 2000 dan 2007.

Para ilmuwan membandingkan luas kawasan yang saat ini tertutup gletser dengan peta gletser berdasarkan foto yang diambil pada 1912 dan 1953 serta citra satelit dari 1976 dan 1989.

TJANDRA | AP | PNAS

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

10 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

10 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

10 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

15 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

21 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

25 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

28 hari lalu

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

33 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

40 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya