Beda lainnya adalah dari bentuk. Warna hitam membalut badan E-P2, yang terbuat dari stainless steel. Tambahan lain, fungsi Continuous Autofocus (C-AF) Tracking System dan i-Enhance Color Boosting.
Olympus mengatakan produk anyarnya sebagai kamera 12,3 megapiksel terkecil di dunia. Selain itu, lensanya dapat saling ditukarkan dan memiliki fungsi stabilitas gambar di dalamnya. E-P2 juga memadukan kualitas gambar dari DSLR dengan fitur video high definition, stereo Linear PCM Audio Recording, dan kendali In-Camera Creativity.
Port EVF VF-2 dapat dilepas dan menyajikan pembesaran 1,5 kali dengan sudut pandang 100 persen. Untuk membantu mengurangi gambar yang kabur pada obyek yang bergerak cepat, viewfinder akan menyesuaikan dengan cepat. Viewfinder ini bisa diputar sampai 90 derajat. Hal ini bermanfaat saat membidik obyek dari berbagai sudut.
Bagaimana dengan fungsi merekam? E-P2 rupanya mendukung kendali shutter dan aperture yang sepenuhnya manual. Setelah menghubungkan kamera ke HDTV via HDMI, pengguna dapat mengendalikan fungsi playback kamera dari remote control televisi.
Olympus E-P2 juga cocok dengan semua lensa Four Thirds System. Ia bisa menerima lensa Micro Four Thirds 14-42 dan 17 milimeter maupun MMF-1 Four Thirds System Lens Adapter. Jika menggunakan MF-2 OM Lens Adapter, pengguna bisa memasangkan lensa berbasis film Olympus OM.
Untuk aksesori, bakal ada dua lensa baru Micro Four Thirds Systems yang beredar di pasar awal tahun depan. Olympus mengatakan kedua lensa itu adalah super wide-angle zoom M. Zuiko Digital ED 9-18 mm f4.0-5.6 lens (18-36 mm equivalent) dan high-power wide to telephoto zoom M. Zuiko Digital ED 14-150 mm f4.0-5.6 lens (28-300 mm equivalent). Keduanya bisa dipakai pada seri E-P1 dan E-P2. Olympus E-P2, yang beredar pada Januari tahun depan, dibanderol dengan harga US$ 1.100.
UNTUNG WIDYANTO | GIZMODO