Menulis di Twitter Dibayar US$ 1.500 Mau?  

Reporter

Editor

Selasa, 10 November 2009 14:36 WIB

Twitter
TEMPO Interaktif, San Francisco - CoTweet, perusahaan pengembangan dan penelitian yang membantu mengelola akun Twitter pelanggan dari korporasi, menggelontorkan layanan berbayar pertamanya. Di antara perusahaan pelanggan layanan berbayar CoTweet adalah McDonald, Ford, dan Sun Trust.

CoTweet yang berbasis di San Francisco menyatakan akan mengutip bayaran untuk beberapa layanannya. Pada musim panas ini, CoTweet menggelontorkan dana US$ 1,1 juta (Rp 10,3 miliar) untuk proyek tersebut. Menurut Chief Executive CoTweet Jesse Engle seperti dikutip WSJ, Selasa (10/11), harga layanan berbayar dari CoTweet mulai dari US$ 1.500 (Rp 14,1 juta) per bulan.

Dengan layanan tersebut, para pelanggan bisa menyimpan data mengenai interaksi mereka dengan pengguna Twitter lain termasuk pesan mereka di akun Twitter mereka (tweet), balasan atas pesan di akun Twitter mereka, serta pesan langsung di akun Twitter pelanggan. Data tersebut akan dikelola CoTweet selama perusahaan menjadi pelanggan.

Sebagai perbandingan, layanan gratis CoTweet hanya menyimpan data selama 14 hari.

Selain itu, pelanggan layanan berbayar dari korporasi mendapat alat analisa yang menunjukkan capaian aktivitas Twitter mereka. Contohnya, seberapa sering tweets mereka mendapat respons. Dengan alat analisa tersebut, pelanggan juga bisa mengetahui jenis respons dari pengguna Twitter lain dan mengetahui rata-rata waktu pengguna Twitter lain merespons pesan mereka.

“Ketika sebuah perusahaan memiliki Twitter, mereka dengan cepat menyadari bahwa mereka butuh lebih dari satu orang untuk mengelolanya,” ujar Engle. “Tidak ada orang yang bertanggung jawab langsung atau bisa bertugas selama 24 jam dalam tujuh hari. Selain itu, ada harapan Twitter bisa digunakan menjadi perbincangan realtime.”

McDonald's, yang menggunakan Twitter untuk mendistribusikan informasi dan promosi serta merespons masalah layanan pelanggan, menggunakan CoTweet agar bisa merespons dengan cepat keluhan dan pertanyaan dari pelanggan. Hal tersebut diungkapkan juru bicara McDonald's Heather Oldani.

Layanan tersebut digunakan untuk menguji akun individu Twitter di pasar lokal. “CoTweet juga akan lebih penting bagi kami (jika mencakup wilayah nasional),” lanjut Oldani.

Menurut Engle, para pelanggan awal dari kalangan korporasi yang menggunakan layanan tersebut akan bertemu dengan CoTweet untuk memberi masukan mengenai layanan berikutnya.

CoTweet saat ini tengah menggarap fitur-fitur tambahan. Menurut Engle, salah satu fitur tambahan tersebut adalah aplikasi mobil yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. CoTweet juga berencana menambahkan bantuan untuk situs jaringan sosial lain seperti Facebook.

WSJ| KODRAT SETIAWAN

Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya