Ini Dia Penanggalan Maya yang Jadi Biang Kerok Isu Kiamat 2012
Reporter
Editor
Rabu, 18 November 2009 16:33 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Film "2012" memancing kontroversi di Indonesia karena memunculkan bencana besar. Bencana itu disebut-sebut terkait dengan berakhirnya penanggalan panjang suku Maya.
Penanggalan Maya memang agak aneh dibanding kalendar yang dipakai di dunia maupun kalendar Indonesia, misalnya. Biasanya perhitungan hanya sepanjang satu tahun.
Maya, suku Indian Amerika Latin, memiliki tiga sistem kalendar yang dipakai bersamaan. Di satu kalendar, satu tahun memiliki panjang 265 hari, satu lagi 260 hari, dan satu lagi--disebut perhitungan panjang--akan berakhir pada 2012 itu.
Penanggalan perhitungan panjang itu memiliki unit:
1 hari = kin 20 kin = uinal 18 uinal = tun 20 tun = katun 20 katun = baktun Lingkaran panjang=13 baktun
Bandingkan dengan penanggalan masehi yang lazim digunakan dunia saat ini yakni:
30/31 hari = bulan (kecuali Februari yang 28/29 hari) 12 bulan = tahun
Dengan perhitungan panjang itu, satu baktun memiliki panjang 144.000 hari atau sekitar 400 tahun. Saat ini penanggalan masuk baktun ke-13. Dengan tanggal Maya, hari ini Rabu (18/11) adalah
12 baktun 19 katun 16 tun 15 uinal 11 kin.
Yang menjadi persoalan, sebagian ahli menyatakan penanggalan Maya hanya sampai pada baktun ke-13. Baktun ke-13 ini akan berakhir pada tanggal 20 Desember 2012.
Pada 20 Desember 2012 itu, penangalan Maya menjadi 12 baktun 19 katun 19 tun 17 uinal 19 kin.
Sehari berikutnya akan masuk baktun ke-14 yakni
13 baktun 0 katun 0 tun 0 uinal 0 kin
Sejumlah ahli, seperti dari badan antariksa Amerika Serikat, menyatakan bahwa pada penanggalan Maya akan mulai lagi pada tanggal 1. Tidak dijelaskan apakah masuk baktun ke-12 atau mulai lagi dari titik awal seperti beberapa ribu tahun silam atau masuk ke baktun ke-14.
Suku Maya sendiri, menurut Susan Milbrath, kepala bagian seni dan arkeologi Amerika Latin di Museum Florida, tidak menyebutkan dunia bakal berakhir jika baktun ke-13 ini selesai.