Listrik dari Lahendong  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Desember 2009 11:02 WIB

TEMPO/Arie Basuki
TEMPO Interaktif, Manado - Aroma belerang sesekali menyusup ke hidung di kawasan sejuk Tomohon, sekitar satu setengah jam perjalanan mobil dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Menyusuri jalan aspal yang mengular di ketinggian hampir 1 kilometer di atas muka laut itu, pipa-pipa berdiameter raksasa seperti memandu sepanjang perjalanan.

Belakangan, setelah perjalanan menguak persawahan dan kebun rakyat, terungkaplah bahwa pipa-pipa itu bermuara di sebuah kompleks pembangkit listrik. Seperti yang sudah terendus dari aromanya, pembangkit itu menghasilkan listrik dengan mengeksploitasi panas yang ada dalam bumi. Sumur, sebagai pangkal dari jaringan pipa-pipa berisi uap air tersebut, dibuat 2 kilometer dari area pembangkit.

Perjalanan pada pertengahan November lalu mengantar Tempo ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong. Ada tiga pembangkit, Lahendong I, II, dan III, yang terletak di dua desa terpisah di Tomohon Selatan, Tondangow dan Pangolombian. Rencananya Bank Pembangunan Asia akan membantu meminjamkan lagi dana sebesar US$ 30 juta untuk membangun stasiun pembangkit keempat, dengan kapasitas yang sama, yakni 20 megawatt.

"Energi panas bumi tidak mencemari lingkungan dan udara," begitu kata Manajer Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong I, II, dan III Djonni Kalalo memperkenalkan ekspansi yang akan dilakukan.

Ekspansi, Marthen Ganti Palunan, Kepala Bidang Minyak dan Gas di Dinas Energi Provinsi Sulawesi Utara, menambahkan, harus dilakukan dan masih jauh dari yang diharapkan. Pertama, tentu, karena listrik yang dihasilkan ramah lingkungan. Kedua, melimpahnya sumber energi geotermal itu.

Saat ini, Marthen menjelaskan, baru 3 persen potensi energi panas bumi yang sudah dimanfaatkan. Padahal, "Ada potensi sebesar 1.700 megawatt hanya di Sulawesi," katanya. Khusus di bumi Lahendong, potensi energi panas bumi yang disimpannya setara dengan 313 MW listrik. Angka itu lebih dari cukup untuk menambal kekurangan pasokan listrik dan mengakhiri pemadaman bergilir yang saat ini diderita Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya.

Kepala Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral R. Sukhyar menyatakan posisi Indonesia, yang ikut menguntai Cincin Gunung Api Pasifik, membuat republik ini memang kaya energi panas bumi. Potensinya ditaksir sekitar 28 ribu MW. "Itu berarti 35 persen potensi sumber panas bumi dunia ada di sini (Indonesia)," katanya, "Lokasinya tersebar di 265 lapangan di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan sebagian Kalimantan."

Jika potensi itu bisa dimanfaatkan selama 30 tahun saja, Sukhyar menghitung-hitung, Indonesia bisa menghemat konsumsi minyak bumi sebesar 12 miliar barel khusus untuk mengoperasikan pembangkit listrik. "Emisi gas rumah kaca pun bisa ditekan," katanya merujuk data Badan Energi Internasional pada 2004 yang menyebut Indonesia berada di urutan ke-15 penyumbang emisi karbon di dunia.

Kebakaran hutan memang menyumbang porsi yang sangat besar, tapi itu kasuistik seperti pada 2007. Tapi, umumnya, pembangkit-pembangkit listrik yang digerakkan oleh bahan bakar fosil, minyak bumi, dan batu bara adalah kontributor utama pencemaran di udara melampaui sektor industri dan transportasi.

Data terbaru tahun ini menyebutkan bahwa komposisi penggunaan energi listrik berbahan bakar batu bara di Tanah Air mencapai 48 persen. Nomor dua adalah minyak sebesar 27 persen, disusul gas 21 persen, air 7 persen, dan yang paling buncit, panas bumi, hanya 3 persen.

Krisis listrik yang terjadi belakangan ini semakin mematenkan komposisi tersebut di mana penggunaan energi fosil yang tak terbarukan dan kotor itu meningkat. Pengalaman Wiliam Wibisono, wirausahawan dan pelanggan listrik PT PLN di Manado, membuktikannya. Gara-gara pemadaman bergilir dan pengoperasian generator mandiri, tagihan listriknya membengkak menjadi ratusan juta rupiah tiap bulan--sebuah kondisi yang memaksanya setuju dengan ekspansi panas bumi. "Butuh energi baru yang masif untuk atasi krisis," katanya.

RUDY PRASETYO

Berita terkait

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

1 hari lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

24 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

54 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

16 November 2023

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

14 November 2023

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya