TEMPO Interaktif, Jakarta - Di awal Mei, Wakil Presiden Google Marissa Mayer mengungkapkan kepada komite senat bahwa dia percaya berita online seharusnya "hidup".

Saat ini Google memperkenalkan hasil sebuah kolaborasi dengan New York Times dan Washington Post untuk mengembangkan format berita online baru yang sesuai dengan konsep "hidup" itu.

Dalam format sebelumnya, berbagai artikel dari sebuah topik ditampilkan hanya dengan menyediakan link (URL) terpisah, sementara dalam format baru ini, dilakukan pembaruan (update) terhadap halaman yang ada.

Dengan format baru itu pembaca mendapatkan sebuah ringkasan perkembangan terbaru yang terkait dengan sebuah topik yang disertai sebuah timeline. Halaman-halaman itu secara otomatis dipersonalisasikan di mana update terbaru terhadap subjek tersebut di-highlight bagi pengunjung.

Lihat videonya di sini.

Saat ini, hanya ada delapan "berita hidup" dari Washington Post dan New York Times di Google Labs, dengan topik seperti "struggle over health care" dan tim sepakbola Redskins. Halaman-halaman itu juga tidak ditampilkan di situs New York Times dan Washington Post, walaupun merupakan merek penerbit itu.

Untuk saat ini, tidak ada iklan. Walaupun demikian, seorang juru bicara mengatakan tujuan akhirnya adalah memiliki "berita hidup" di situs mereka sendiri dan juga membuat platform itu tersedia untuk berbagai penerbit baru yang ingin menggunakannya.

Dia mengatakan jika penerbit ingin mengadopsi "berita hidup" mereka pastinya juga dapat menaruh iklan di halaman-halaman itu.

Inisiatif itu merupakan langkah terbaru Google untuk mencoba menggali bagaimana berita-berita ditampilkan online.

Di bulan September, perusahaan itu memperkenalkan proyek Fast Flip yang memudahkan pembaca untuk secara cepat menjelajah melalui berbagai artikel. Lebih dari tiga puluh penerbit berpartisipasi di proyek itu.

PAIDCONTENT | ERWIN