TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyedia perangkat jaringan, D-Link International, awal pekan ini meluncurkan perangkat pengawas keamanan berbasis internet, Network Video Recorders (NVR). Perangkat ini dijanjikan menjadi solusi efisien atas masalah sistem pengawasan dengan kamera CCTV yang mahal, analog serta cenderung ketinggalan jaman.
Perangkat ini bisa dioperasikan dengan memanfaatkan lingkungan jaringan dari rumah atau kantor. NVR seri teranyar ini, D-Link DNS-722-4 dan D-Link DNS-726-4, berbasis teknologi network attached storage (NAS) 2-bay dari D-Link. Produk ini memiliki kemampuan untuk terhubung ke empat kamera internet NVR dari D-Link, yang memberikan fungsi pengawasan jarak jauh (remot) yang handal, namun dengan harga lebih terjangkau dibanding sistem pengawasan konvensional.
"Rangkaian produk NVR baru ini dapat membantu para pengguna baik di rumah atau bisnis, yang selama ini tidak dapat melakukan pengawasan karena harga sistem pengawasan konvensional yang mahal, untuk memulai proses pengawasan berbasis internet," kata Desmond Toh, direktur pemasaran D-Link International Pte Ltd melalui siaran persnya.
Kedua model ini diklaim handal dalam merekam video melalui jaringan kamera pengawas, baik untuk rumah atau kantor. Dilengkapi antarmuka grafis yang intuitif (graphical user interface/GUI), dengan tampilan atas koneksi dan status perekaman, frame rate, info bit rate dan info sisa waktu rekam yang tersedia untuk setiap kamera yang terhubung. Hal ini akan memudahkan pengawasan secara real-time atau perekaman video dari keempat kamera jaringan yang tersedia di rumah atau kantor, dari jarak jauh melalui sambungan internet.
Kedua seri NVR dari D-Link ini juga menjamin keamanan dan integritas dari hasil rekaman kamera IP. Selain menyaring koneksi eksternal ke NVR berdasarkan alamat IP dan membatasi akses untuk meningkatkan keamanan, kedua model ini memungkinkan para admin untuk memberikan akses tertentu bagi para pengguna, dengan memberikan spesifikasi kamera mana yang dapat diakses secara real-time atau hasil rekamannya.
File hasil rekaman penting juga secara otomatis bisa di backup ke hard drive dengan teknologi RAID 1 yang tersedia secara terpisah. Perangkat NVR ini memiliki perlindungan berupa kunci panel depan untuk mengamankan dua buah hard drive SATA 3,5 inci di dalamnya, serta kunci panel samping untuk melindungi perangkat NVR ini sendiri dari pencurian.
Jika mati lampu, perangkat ini memiliki kemampuan "cerdas" dalam menerima pemberitahuan pemadaman dari sebuah Uninterruptible Power Supply. Ini adalah perangkat eksternal yang mensuplai tenaga ke NVR melalui koneksi USB jika terjadi mati lampu, sebelum batere internal kehabisan daya.
Pada seri D-Link DNS-726-4 juga dilengkapi fitur "Smart Search", yang memudahkan proses pencarian atas data rekaman. Fungsi ini akan menelusuri database video berdasarkan kriteria pencarian untuk menemukan peristiwa penting yang dicari. Termasuk pendeteksian gerak (motion detection), objek yang hilang atau telantar.
Kedua model ini juga bisa melakukan playback dengan kecepatan fast forward hingga 16x atau kemampuan fast backward play. Fitur lain yang diandalkan pada NVR D-Link DNS-726-4 adalah fitur pengaturan kegiatan perekaman. Fitur ini mampu mengatur secara terpusat hasil digital, pemberitahuan lewat email dan perekaman video dari semua kamera yang terhubung ke NVR.
Perangkat yang telah tersedia di pasaran ini, juga memungkinkan pengaktifan sebuah kamera untuk memicu respon kamera lainnya. Melalui fitur ini para pengguna juga dapat memantau input pemicu dari kamera pendeteksi gerak dan antarmuka input digital. Semua kegiatan ini akan dicatat dengan pilihan notifikasi via email atau perangkat output lain. Laporan catatan tersebut bisa dikirim kan ke beberapa alamat email secara langsung.
Dimas
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya