TEMPO Interaktif, Jakarta - Selamat datang di Gates Notes. Ini merupakan kalimat pembuka situs milik Bill Gates, yang diluncurkan Rabu pekan lalu. Sehari sebelumnya, pendiri perusahaan Microsoft ini bergabung dengan Twitter. Ketika awal melakukan posting di jaringan pertemanan ini, ada 3.000 pengikut. Sampai kemarin siang, jumlahnya melonjak menjadi sekitar 336.152 pengikut.
Gates berencana mengirimkan content tiga kali seminggu pada situsnya. "Saya merasa senang berbagi pengalaman terus-menerus," katanya kepada CNET. Dia berharap menerima umpan balik dari publik untuk membantunya berperan sebagai filantropis, setelah keluar dari jajaran eksekutif Microsoft.
Sebagian catatan Gates di alamat www.thegatesnotes.com berisi aktivitasnya di Bill & Melinda Gates Foundation. Foto dan video perjalanannya ke berbagai belahan dunia terpampang di situs itu. Gates menjelaskan, orang senang melihat aktivitas organisasinya. Sejumlah artikel juga dia posting, dari isu reformasi pendidikan, pandemi flu babi, hingga ajakan untuk membantu korban gempa bumi di Haiti.
Ada juga seri podcast Gates, yang berbicara mengenai perubahan iklim dan tantangan untuk mengembangkan sumber energi alternatif serta ramah lingkungan. Bahan-bahan ini, katanya, dapat diunduh dan tersedia juga di iTunes serta Zune Marketplace.
Gates menjelaskan, isu energi dan perubahan iklim bukan fokus utama yayasannya. Namun dia mengaku berminat terhadap kedua isu yang sedang jadi pembicaraan global. "Minat saya tinggi terhadap isu energi dan akan saya paparkan lagi kemudian," katanya. Bulan depan, dia menjadi pembicara pada konferensi yang membahas soal isu ini.
Pada situs itu ada juga boks percakapan, berisi wawancaranya dengan sejumlah media dan tanya jawab bersama siswa di sejumlah negara pada saat melakukan kunjungan. Misalnya, ketika Gates diwawancarai majalah Time dan mendiskusikan soal kaitan kapitalisme dan filantropisme. Atau pada saat dia dan Fareed Zakaria berbicara dalam program GPS di saluran televisi CNN.
Kepada CNET, Bill Gates mengaku rindu kepada kehadiran web, setelah tidak lagi bekerja penuh di Microsoft. Dia menjelaskan bahwa ia mendedikasikan seluruh waktunya bagi yayasan yang didirikan bersama sang istri. Namun tetap saja banyak pertanyaan muncul, apa yang akan dikerjakan setelah tidak berkecimpung di Microsoft.
Setelah tidak di Microsoft, katanya, sering dirinya merasa seperti kembali ke sekolah. "Saatnya menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari isu-isu yang menggairahkanku," katanya. Dia merasa beruntung dengan lingkungannya dan ingin berbagi pikiran serta belajar dari orang lain. Kini kerinduan itu terpenuhi di Gates Notes. Bill Gates mengundang penggemarnya memanfaatkan situs itu dan menjalin kontak di Twitter.
UNTUNG WIDYANTO
Gates berencana mengirimkan content tiga kali seminggu pada situsnya. "Saya merasa senang berbagi pengalaman terus-menerus," katanya kepada CNET. Dia berharap menerima umpan balik dari publik untuk membantunya berperan sebagai filantropis, setelah keluar dari jajaran eksekutif Microsoft.
Sebagian catatan Gates di alamat www.thegatesnotes.com berisi aktivitasnya di Bill & Melinda Gates Foundation. Foto dan video perjalanannya ke berbagai belahan dunia terpampang di situs itu. Gates menjelaskan, orang senang melihat aktivitas organisasinya. Sejumlah artikel juga dia posting, dari isu reformasi pendidikan, pandemi flu babi, hingga ajakan untuk membantu korban gempa bumi di Haiti.
Ada juga seri podcast Gates, yang berbicara mengenai perubahan iklim dan tantangan untuk mengembangkan sumber energi alternatif serta ramah lingkungan. Bahan-bahan ini, katanya, dapat diunduh dan tersedia juga di iTunes serta Zune Marketplace.
Gates menjelaskan, isu energi dan perubahan iklim bukan fokus utama yayasannya. Namun dia mengaku berminat terhadap kedua isu yang sedang jadi pembicaraan global. "Minat saya tinggi terhadap isu energi dan akan saya paparkan lagi kemudian," katanya. Bulan depan, dia menjadi pembicara pada konferensi yang membahas soal isu ini.
Pada situs itu ada juga boks percakapan, berisi wawancaranya dengan sejumlah media dan tanya jawab bersama siswa di sejumlah negara pada saat melakukan kunjungan. Misalnya, ketika Gates diwawancarai majalah Time dan mendiskusikan soal kaitan kapitalisme dan filantropisme. Atau pada saat dia dan Fareed Zakaria berbicara dalam program GPS di saluran televisi CNN.
Kepada CNET, Bill Gates mengaku rindu kepada kehadiran web, setelah tidak lagi bekerja penuh di Microsoft. Dia menjelaskan bahwa ia mendedikasikan seluruh waktunya bagi yayasan yang didirikan bersama sang istri. Namun tetap saja banyak pertanyaan muncul, apa yang akan dikerjakan setelah tidak berkecimpung di Microsoft.
Setelah tidak di Microsoft, katanya, sering dirinya merasa seperti kembali ke sekolah. "Saatnya menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari isu-isu yang menggairahkanku," katanya. Dia merasa beruntung dengan lingkungannya dan ingin berbagi pikiran serta belajar dari orang lain. Kini kerinduan itu terpenuhi di Gates Notes. Bill Gates mengundang penggemarnya memanfaatkan situs itu dan menjalin kontak di Twitter.
UNTUNG WIDYANTO
