Anak Tangga Menuju Surga

Reporter

Editor

Kamis, 28 Januari 2010 14:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - SELAMAT DATANG di Burj Khalifa. Saya yakin sepuluh dari tiap sepuluh orang di sini tahu bahwa kita sedang berada di pencakar langit tertinggi di dunia. Dengan bangga saya sampaikan bahwa ini bukan sekadar menara, tapi tiap lantainya adalah anak tangga menuju surga.

Tinggi gedung ini sekitar 828 meter. Di Indonesia ini setara dengan tumpukan tujuh Monas. Bila strukturnya ditenggelamkan di Laut Jawa, 700 meter di antaranya masih akan berada di atas permukaan laut.

Saya merasa--dan cepat atau lambat Anda pasti akan setuju--menara 166 lantai ini lebih tepat disebut kota vertikal ketimbang pencakar langit biasa. Di sini ada seribu apartemen, lebih dari seratus restoran, hotel dengan seratusan kamar yang dirancang sendiri oleh Giorgio Armani, berlantai-lantai fitness center, lebih dari seribu toko, dan 3.000 tempat parkir.

Sekarang Anda sedang berada di lantai dasar dari gedung yang sebelumnya akan dinamai Burj Dubai. Kami tidak menyebutnya ground floor, tapi downtown. Artinya bukan pusat kota, tapi kota di lantai bawah.

Di downtown Anda bisa belanja di supermarket terbesar di dunia, The Dubai Mall. Luasnya 1 juta meter persegi, kira-kira setara dengan 50 kali kompleks perbelanjaan mewah Senayan City. Ada 1.200 toko di sini, termasuk 70 butik rumah mode internasional. Jadi, bila Anda meluangkan waktu satu menit saja untuk mengunjungi semua toko di sini, Anda baru selesai mampir di toko terakhir 20 jam kemudian.

Advertising
Advertising

Jika ingin suasana pasar tradisional Arab, sila keluar mal. Ada Souk al-Bahar yang memiliki 100 toko dan 22 restoran. Ada juga Gold Souk, pasar emas dengan 220 gerai.

Downtown memiliki jalan seperti di kota sungguhan, tapi tentu saja tak ada mobil. Namanya Emaar Boulevard. Lebarnya 73 meter, panjangnya 3,5 kilometer. Di kiri-kanannya terdapat toko-toko juga.

Nah, Tuan dan Puan, mari kita ke lantai atas. Anda tak perlu takut tragedi World Trade Center New York bakal terjadi di sini. Gedung ini dibangun pada 2004, pascaserangan teroris ke WTC. Maka desainernya, Skidmore, Owings & Merrill, yang bermarkas di Chicago, membikin rangka baja gedung ini sangat rapat hingga tak akan runtuh diterjang pesawat terbang. Jadi, dengan bangga saya memberi tahu bahwa gedung Emaar Properties yang dibangun dengan biaya US$ 1,5 miliar ini siap melawan serangan seburuk ke WTC.

Silakan memilih eskalator atau lift untuk naik. Anda bisa menggunakan salah satu dari delapan eskalator atau 57 lift yang tersedia di gedung ini. Saya merekomendasikan Anda untuk mencoba lift kami yang melesat 10 meter per detik--ini pengangkut vertikal tercepat di dunia. Kami juga memiliki lift terbesar di dunia, tapi ini hanya dipakai untuk evakuasi. Lift khusus dengan dek ganda itu bisa mengangkut 65 orang sekaligus atau beban hingga 5 ton.

Kita harus mampir sebentar di lantai 9, ke Armani Hotel Dubai. Menempati lantai 9-16, hotel ini memiliki 160 kamar yang berkonsep “Stay with Armani”. Kamar-kamarnya dirancang sendiri oleh Giorgio Armani dan mebelnya Armani/Casa. Semua serba Armani di sini--dari Armani/Spa, Armani/Dolci (toko cokelat dan manisan), Armani/Fiori (toko bunga), hingga tentu saja Armani/Galleria.

Di atas hotel ini, mulai lantai 19 sampai 108, terdapat 900 unit apartemen. Di dalamnya ada perpustakaan, spa, restoran, pasar, hingga cigar club--semua khusus untuk penghuni. Pusat publik apartemen ini adalah The Club yang menempati empat lantai. Jika Anda ingin membeli apartemen seharga US$ 1.500 per meter persegi ini, saya menyarankan untuk sekaligus berkantor di gedung ini. Di atas apartemen ini ada 37 lantai yang disediakan untuk kantor. Lobinya ada di lantai 123.

Kalau lobi tak bisa meredam stres saat bekerja, coba naik setingkat ke observation deck. Geladak ini hanya dibuka tiap Selasa untuk umum, dengan karcis US$ 27. Karena Anda penghuni Burj Khalifa, Anda bisa datang kapan pun. Dari geladak itu Anda bisa melihat cakrawala, bahkan menerabas perbatasan hingga beberapa kilometer. Anda juga bisa melihat “adik” menara ini yang tak kalah terkenal, Burj al-Arab. Atau melihat Palm Jumeirah di pulau buatan berbentuk pohon kurma.

Sayangnya, pemilik pulau buatan itu, Michael Jackson, sudah di surga. Tapi, jika Tuhan mengizinkan, Anda pun bisa melihat lantai surga dari tempat ini.

Bandingkan!

Dibanding gedung-gedung pencakar langit lainnya, Burj Khalifa memang terlihat amat jangkung.

Burj al-Khalifa

828 meter

Dubai

2009

Taipei 101

508 meter

Taiwan

2004

Menara Petronas

452 meter

Malaysia

1998

Willis (Sears) Tower

442 meter

Chicago, Amerika Serikat

1974

Empire State Building

381 meter

Kota New York, Amerika

1931

Burj al-Arab

321 meter

Dubai

1999

Monumen Nasional

128 meter

Jakarta

1975

QT

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

13 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

14 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

37 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

39 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

40 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

40 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

45 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

49 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

54 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri