Tanzania Tuan Rumah Konferensi Adaptasi Perubahan Iklim

Reporter

Editor

Rabu, 3 Februari 2010 20:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Konferensi Internasional ke-4 tentang Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Komunitas bakal berlangsung di Dar es Salaam, Tanzania. Acara yang diadakan 24-26 Februari itu dihadiri ratusan pakar perubahan iklim dan lembaga swadaya masyarakat internasional. Mereka akan mendiskusikan upaya masyarakat mengurangi kerentanan terhadap dampak perubahan iklim dan apa saja kebijakan pemerintah yang dibutuhkan.

Pertemuan akbar ini diselenggarakan International Institute for Enviroment and Development (IIED), Protection Management Services (EPMS, Tanzania), Bangladesh Centre for Advanced Studies (BCAS), dan Ring Alliance. Sesi khusus berfokus pada bagaimana masyarakat di daerah perkotaan atau pedesaan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim seperti gelombang panas, banjir dan kekeringan.

“Perubahan iklim merupakan masalah global, tetapi dampaknya selalu lokal dan oleh karena itu perlu solusi," kata Dr Hannah Reid, Peneliti Senior IIED dalam siaran persnya, Rabu (3/2). Menurutnya, masyarakat di seluruh dunia telah merasakan dampak perubahan iklim dan mengambil tindakan untuk mengurangi kerentanan. Pertemuan ini menjadi tempat untuk tukar menukar kisah sukses agar bisa diterapkan di wilayah lain.

Konferensi bertujuan mengidentifikasi strategi jitu berbagi informasi antara masyarakat yang rentan. Selain itu mempromosikan adaptasi perubahan iklim berbasis masyarakat ke dalam kebijakan program pembangunan di level nasional dan internasional. “Komunitas merupakan wahana yang baik untuk mendorong proyek-proyek adaptasi karena mereka paling tahu apa tantangan yang dihadapi,” kata Reid. Dia mendorong semua pemangku kepentingan memanfaatkan pendekatan bottom-up.

Harapan yang sama diungkapkan Euster Kibona dari EPMS. Tukar menukar pengalaman, katanya, sangat bermanfaat untuk merumuskan strategi adaptasi masyarakat yang terkena risiko terbesar dari perubahan iklim. Menurutnya, konferensi akan membuka peluang pendanaan bagi proyek-proyek adaptasi di tingkat akar rumput. Peserta konferensi akan mengunjungi proyek-proyek adaptasi perubahan iklim di Dar es Salaam.

Sejumlah lembaga internasional mendanai konferensi ini. Antara lain AfricaAdapt, the British Council, CARE, Christian Aid, EPMS, FAO (Communication for Sustainable Development Initiative), GTZ, IDRC, IFAD, IIED, OXFAM, Practical Action, The Rockefeller Foundation, The Development Fund (Norway), UNDP, World Food Programme, dan WWF.

UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

9 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

10 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

10 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

15 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

21 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

24 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

27 hari lalu

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

33 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

39 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya