Studi: Obesitas Faktor Paling Berpengaruh pada Kasus Kematian di Inggris

Reporter

Editor

Senin, 22 Februari 2010 10:34 WIB

4rd1.wordpress.com

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anda mempunyai masalah dengan obesitas? Hati-hati. Sebuah riset menunjukkan obesitas menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada peningkatan kematian di Inggris.

Para peneliti mengatakan akta kematian menunjukkan bahwa 757 kasus obesitas berhubungan dengan kematian pada tahun 2009, meningkat dibanding dengan 358 kasus pada 2000. Tim di Universitas Oxford mengatakan di European Journal of Public Health bahwa kemungkinan banyak lagi kasus kematian akibat obesitas yang tak terekam.

“Kami tahun kontribusi obesitas pada penyakit jantung tapi jika seseorang meninggal akibat obesitas, jadi anda tak perlu berharap dokter akan menulisnya sebagai akibat obesitas,” kata ketua penelitian Professor Michael Goldacre seperti dikutip dari BBC News. "Tapi dokter sadar bahwa obesitas sebagai penyebab kematian."

Temuan ini menjadi peringatan “bom waktu yang berdetak” bagi pemerintah Skotlandia dengan menyatakan 40 persen waganya mengalami obesitas pada 2030. Seorang ahli kesehatan publik mengatakan orang sering tak menyadari obesitas terkait sejumlah kondisi serius.

Para peneliti mengatakan obesitas jarang didaftarkan sebagai penyebab utama kematian. Contoh sederhana dari akta kematian tak bisa dijadikan rujukan peningkatan tersebut. Tanda peningkatan ini muncul ketika mereka menunjukkan analisis penyebab kematian.

Pemerintah setempat juga mengumumkan bahwa lebih dari 190 orang mati dibawah umur 65 tahun disebabkan langsung oleh obesitas pada 2009 dengan memandingkan 88 kasus pada 2000. Dengan berbagai faktor pengikutnya, total 757 kasus obesitas pada 2009 menjadi penyebab kematian.

Temuan ini berdasarkan tanda-tanda masalah obesitas menjangkit hampir seperempat anak muda di sana. Obesitas dan masalahnya menjadikan kegemukan didperkirakan menghabiskan biaya nasional lebih dari £3 juta per tahun.

Pemerintah Skotlandia mengatakan 40% warganya dapat mengalami masalah obesitas pada 2030 jika tak segera ada perubahan. Bahkan Menteri Kesehatan Publik Shona Robison menyatakan akan segera meluncurkan program anti-obesitas.

Pemimpin penelitian Professor Michael Goldacre mengatakan meskipun akte kematian berhubungan dengan peningkatan obesitas pada populasi bersamaan, mereka tak akan mengakui penelitian itu karena dokter tak akan menyatakan masalah obesitas pada catatan kematian.

Professor Alan Maryon-Davis, presiden Fakultasi Kesehatan Masyarakat Universitas Oxford mengatakan orang pada tahap awal obesitas tak menyadari bahaya kelebihan berat badan yang dapat terus meningkat tanpa mereka sadari. "Orang tak sadar bagaiman keterkaitannya dengan masalah serius, seperti penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi dan diabetes. “

BBC NEWS | PURW

Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

59 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat

Baca Selengkapnya