Printer tersebut dirancang untuk kebutuhan Geographic Information System (GIS), Computer-Aided Design (CAD), Architecture, Engineering And Construction (AEC), dan Reprographic. Ia mampu mencetak gambar teknis yang rumit sampai poster dengan kecepatan tinggi.
Ketiga printer datang dengan komposisi lima warna tinta. Empat adalah dye ink dan satu matte black. Komposisi kelimanya mengurangi efek blur atau garis cetak hitam di atas cetak berwarna. "Dengan begitu hasil pencetakan jadi detil dan sempurna," tutur Andreas Pakasi, Marketing Manager PT Datascrip, distributor produk Canon di Indonesia.
Untuk tinta ini ada sebuah fitur yang unik bernama hot swap ink tanks. Fitur ini memungkinkan tabung tinta yang habis bisa diganti saat printer sedang bekerja. Tinta yang dipakai juga dapat habis sampai 100 persen sehingga lebih ekonomis.
Printer-printer anyar tersebut juga didesain dengan bentuk yang lebih kecil sehingga muat di ruang yang sempit. Ia bisa diletakkan rapat ke dinding karena semua pengoperasian, termasuk keluar masuk kertas, ada di bagian depan.
Khusus iPF755, Canon menambahkan harddisk berkapasitas 80 Gigabita sehingga printer ini mampu menangani berkas berukuran ekstra besar secara lebih cepat. Ia hanya membutuhkan waktu 28 detik untuk mencetak sebuah gambar teknik berukuran A1.
Sebagai bonus, Canon menyediakan piranti lunak PosterArtist Lite untuk menciptakan berbagai poster dan sebuah program akunting. Program ini dipakai untuk menghitung pekerjaan cetak yang telah dilakukan, volume kertas dan tinta, sampai estimasi biaya cetak.
DEDDY SINAGA