Melacak Pencuri dari Bentuk Hidung  

Reporter

Editor

Rabu, 3 Maret 2010 10:50 WIB

...

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penelitia di University of Bath membuat alat pemindai yang lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan alat pemindai jari dan kornea mata. Alat mereka memindai hidung untuk memverifikasi identitas seseorang.

Dengan kekhawatiran mengenai imigran gelap dan pencurian identitas, pemerintah setempat terus mencoba menggunakan karakteristik fisik seseorang, yang disebut biometerik, untuk mengkonfirmasi identitas. Tak seperti penggunaannya pada mata atau telinga, hidung merupakan tak banyak berubah bentuk oleh ekpresi wajah.

Dr Adrian Evans and Adrian Moorhouse, dari departemen elektronik dan teknik elekro Universitas itu, memutuskan menyelidiki bagaimana bentuk hidung orang dapat digunakan untuk mengenali individu. Mereka menggunakan sistem fotografi PhotoFace (http://www.uwe.ac.uk/cems/research/groups/mvl/index.shtml), yang dibuat peneliti the

University of the West of England di Bristol, untuk memindai bentuk 3D hidung para volunteer' dan menggunakan piranti lunak komputer untuk menganalisa mereka dalam enam jenis bentuk hidung: Roman, Greek, Nubian, Hawk, Snub dan Turn-up.

Dari uji coba itu, para peneliti menggunakan tiga karakteristik dari analisa mereka: profil kemancungan, ujung hidung, dan perbatasan antara mata dan bagian atas hidung. Mereka mengkombinasi bentuk kurva dari kemancungan dengan rasio ujung hidung dan lebar dan panjang hidung. Kombinasi rasio digunakan untuk mengenali database 36 orang.

Advertising
Advertising

dari contoh sederhana itu, para peneliti menemukan bahwa pemindaian hidung potensial untuk sebagai alat biometrik, dengan kemampuan mengenal lebih baik dan lebih cepat dari proses penggambaran seseorang dibanding dengan menggunakan teknik wajah lain.

"Hidung merupakan bentuk tetap wajah, dan kegunaannya sebagai bagian yang dipindai atau biometrik belum diteliti lebih jauh. Kami ingin menemukan bagaimana hidung bisa menjadi basis pemindaian dalam mencari database seseorang," kata Evans. "Tidak ada biometerik ajaib -- mata merupakan biometeri yang kuat, tapi dapat menjadi sulit mengambarkan sesuatu secara akurat dan dapat mudah dilindungi oleh kacamata atau piranti lain."

Professor Melvyn Smith memimpin tim dari the University of the West of England yang membuat sistem PhotoFace. Dia mengatakan, proyek kolaborasi dengan Bath sangat menarik dengan potensi besar. PhotoFace merupakan sistem pengambil data 3D inovatif, yang ditemukan UWE, Imperial College, the Home Office and General Dynamics Ltd.

"Ini bekerja dengan mengambil foto melalui flash dari angle berbeda. Sehingga akan memunculkan empat gambar dari empat sisi itu. teknik ini diketahui sebagai photometrik stereo dan UWE's Machine Vision Laboratory menjadi satu dari tiga pusat penelitian di UK."

SCIENCEDAILY | PURW

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

32 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya