TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak 1.100 kota di 92 negara menyatakan kesiapannya mengikuti program Earth Hour 2010. "Ini melebihi pencapaian tahun lalu yang diikuti 88 negara," kata Verena Puspawardani, Campaign Coordinator Climate & Energy Program, WWF-Indonesia, hari ini.
Bagi Indonesia, tahun ini merupakan kedua kalinya mengikuti Earth Our. Program ini pertama kali diadakan pada 2007 di Sidney, Australia. Untuk kali ini, Earth Hour akan dilaksanakan pada Sabtu, 27 Maret 2010, pukul 20.30-21.20 waktu setempat. Pada saat itu, setiap individu, termasuk pebisnis dan pejabat pemerintah, berkomitmen mematikan lampu selama 1 jam.
Earth Hour 2010 menargetkan lebih dari 1 miliar orang berpartisipasi. Menurut Verena, hingga mendekati acara diharapkan 6.000 kota besar, provinsi, kota madya, dan kabupaten di seluruh dunia mendukung aksi memerangi perubahan iklim. Serta menunjukkan bahwa tindakan kolektif individu yang sederhana memungkinkan lahirnya solusi besar.
Untuk memulai kegiatan Earth Hour 2010 di Indonesia, pada 6-7 Maret, WWF-Indonesia mengadakan "Earth Hour 2010 Student & Community Meeting" di Aston Rasuna. Kegiatan ini diikuti 50 perwakilan pelajar, Pramuka, dan komunitas dari Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Mereka mendapat pembekalan "How to Build Your Own Campaign".
Nantinya para peserta membuat School Clinic di sekolah masing-masing dan melakukan kampanye di lokasi strategis kotanya. Setelah acara selesai dan menghasilkan strategi kampanye, tim terus melakukan monitor dan evaluasi sehingga hasilnya bisa menambah luas efek Earth Hour 2010. WWF berharap inisiatif dari bawah ini akan memotivasi pemerintah daerah mendukung generasi muda.
Selain School Clinic, WWF akan melakukan 6 rangkaian acara lainnya berkaitan dengan publik, media, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Lembaga ini membuka situs web di www.earthhour.wwf.or.id dan mengajak publik mendukung Earth Hour Indonesia dengan mengklik "Lampu Hemat Energi". Di Facebook, mereka membuat cause "Dukung Earth Hour Indonesia" di www.causes.com/earthhourindonesia. Di Twitter, mereka membuka "EHIndonesia" dan menawarkan pengguna menulis "EarthHourIndonesia" untuk ikut diskusi.
UWD