Pameran Produk Mitigasi Perubahan Iklim

Reporter

Editor

Minggu, 7 Maret 2010 19:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyak perusahaan memperkenalkan produk yang mendukung mitigasi perubahan iklim pada pameran Eco-Products International Fair 2010 di Balai Sidang Jakarta. Tema pameran adalah “Produktivitas Hijau, Meningkatkan Daya Saing”. Ahad (7/3) petang, pameran yang berlangsung sejak 4 Maret ditutup dengan pengumuman pemenang Toyota Eco-Youth.

Mitsubishi Electric dan Panasonic, misalnya, memajang maket pembangkit listrik tenaga surya. Sharp, Sanyo, Toshiba, dan lainnya memamerkan produk rumah tangga yang hemat listrik. Sementara Waste Management Indonesia memasang peralatan untuk menangkap gas metan dari sanitary landfill di kawasan Cileungsi, Jawa Barat. Lalu Orix memperkenalkan pembangkit listrik tenaga biomas dengan menggunakan limbah kayu.

Metan, karbondioksida, nitrogen oksida merupakan sebagian gas-gas rumah kaca (GRK) yang jadi penyebab pemanasan global. Mitigasi sendiri merupakan berbagai tindakan aktif untuk mencegah atau memperlambat terjadinya pemanasan global yang berujung pada perubahan iklim. Upaya mitigasi adalah menurunkan emisi GRK dan peningkatan penyerapan GRK serta lainnya.

Selain pameran, diadakan juga konferensi internasional yang bertema ramah lingkungan. Tidak ketinggalan Talkshow Batik with Natural Dye, Manga Class, Workshop Dyeing with Natural Material, Talkshow Travel Behavioural hingga Fashion Recycled. “Impian dunia untuk menciptakan kehidupan yang rendah emisi karbon menjadi semakin mendesak,” kata Kitayama Teisuke, Ketua Komite Persiapan Eco-Products International Fair (EPIF).

Menurut Kitayama, EPIF ini tidak hanya menjadi tempat memamerkan produk-produk, teknologi dan layanan yang ramah lingkungan. Juga, katanya, menjadi wadah informasi mengenai cara-cara terbaru dan paling efektif dalam mengubah gaya hidup guna mendukung percepatan pencapaian dunia yang rendah emisi karbon.

Menteri Perindustrian Mohammad S. Hidayat menjelaskan dunia bisnis perlu menerapkan kebijakan yang berkelanjutan serta lebih ramah lingkungan. “Hal ini merupakan tren global seiring dengan meningkatnya persaingan di dunia untuk memperoleh sumber daya alam yang langka,” katanya. Pemerintah, Kadin dan semua pemegang saham, ujarnya, berkomitmen mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pameran tahunan ini diselenggarakan oleh Asian Productivity Organization yang berbasis di Tokyo. Sebelum di Indonesia, pameran diadakan di Malaysia (tahun 2004), Thailand (2005), Singapura (2006), Vietnam (2008) dan Filipina (2009). Di Indonesia, pengorganisasian pameran dilakukan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dyandra Promosindo.

Menurut Division Manager Dyandra Promosindo Irvan Mahidin Sukamto, Indonesia berkepentingan menarik investasi bahwa kebutuhan produk “hijau” sangat diperlukan. “Indonesia menampilkan produk unggulan seperti herbal dan batik yang menjadi ikon Indonesia,” katanya kepada pers.

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Masri Hasyar menjelaskan, kriteria produk ramah lingkungan. Dari segi proses, kata dia, bahan baku harus terbuat dari bahan yang telah diakui. Dari segi pembuatan harus menggunakan sesedikit mungkin sumber energi dan air serta menimbulkan seminimal mungkin buangan dan emisi.

Ribuan warga mengunjungi pameran tersebut. “Teknologi yang ditawarkan menarik sekali,” kata Devi R. Ayu, salah satu pengunjung. Mulai dari produk yang eco-friendly, hemat listrik dan rendah emisi. Dia menyaksikan banyak pengunjung membawa istri dan anak-anak. Pameran ini, kata Konsultan Eksternal Oxfam itu, menjadi wadah belajar mengetahui produk-produk yang ramah lingkungan.

UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

11 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

18 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

19 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

19 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya