Jejak Kuman, Alat Bukti Kejahatan yang Baru

Reporter

Editor

Kamis, 18 Maret 2010 21:29 WIB

TEMPO Interaktif, Washington - Setiap kali tangan kita menyentuh sesuatu, kita meninggalkan lebih dari sekadar sidik jari. Tangan juga membuat jejak kuman yang dapat membantu penyelidik memecahkan suatu tindak kejahatan. Demikian dikatakan ilmuwan Amerika Serikat, awal pekan ini.

Berkat jejak kuman itu, para ilmuwan dapat memetakan ciri genetik bakterial khusus yang ditinggalkan oleh sembilan orang yang berbeda. Mereka mengatakan DNA kuman ini dapat bertahan pada suatu permukaan benda hingga berhari-hari tanpa terpengaruh oleh perubahan temperatur, kelembapan, dan cahaya matahari. "Tiap anggota tim kami meninggalkan jejak kuman unik ketika kami menjalankan rutinitas harian," kata Noah Fierer, peneliti di University of Colorado di Boulder, yang memimpin studi itu. "Walaupun proyek ini masih dalam tahap pendahuluan, kami yakin teknik ini akan menjadi alat baru yang amat berharga dalam perangkat ilmuwan forensik."

Manusia adalah koloni bagi miliaran mikroba, baik di luar maupun di dalam tubuh. Studi menunjukkan bahwa koloni-koloni itu amat unik untuk tiap individu dan, bahkan, tempat tertentu di tubuh kita.

Tim Fierer ingin mengetahui berapa banyak petunjuk yang ditinggalkan oleh bakteri paling jinak. Mereka mengusap keyboard komputer sejumlah sukarelawan untuk memperlihatkan bahwa setiap orang tak hanya meninggalkan jejak bakteri unik, tapi jejak yang ditinggalkan juga tahan lama.

Dalam setiap kasus, mereka bisa menunjukkan DNA dari sampel usap keyboard dan komputer jauh lebih cocok dengan DNA kuman di tangan pemilik komputer daripada tangan orang lain. Teknik itu 70-90 persen akurat. Demikian dikatakan tim Fierer dalam laporan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Sebelumnya, tim University of Colorado menemukan bahwa orang tertentu membawa sekitar 150 spesies bakteri di tangannya. Itu berarti setiap orang hanya berbagi sekitar 13 persen spesies berbeda. "Pertanyaannya, apakah kita dapat mengidentifikasi obyek yang telah disentuh oleh orang tertentu," kata Fierer,

Tim peneliti juga meninggalkan bakteri di luar selama dua pekan untuk melihat apakah bakteri itu akan hancur terurai, tapi mereka tetap bertahan. "Temuan itu sangat mengejutkan kami," kata Fierer. "Kami tidak tahu seberapa kuat organisme kecil itu."

Riset Fierer dan timnya dapat terlaksana berkat kemajuan teknik dan peralatan untuk mengurai untaian DNA yang amat cepat. Sebuah proyek yang yang lebih besar kini tengah dipersiapkan untuk mengupas seluruh sequence DNA dalam "microbiome" manusia, yakni koleksi kuman yang hidup di kulit, hidung, rambut, telinga, dan saluran pencernaan. Organisme itu membantu mencerna dan metabolisme makanan serta mempengaruhi kondisi kulit. Berbeda dengan kuman penyebab penyakit, mereka tak dapat disingkirkan dengan tindakan hygiene standar. "Komunitas bakteri permukaan telapak tangan akan pulih lagi dalam waktu beberapa jam setelah mencuci tangan," kata para ilmuwan itu.

TJANDRA DEWI l REUTERS

Berita terkait

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

6 hari lalu

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

Anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewa dalam mobil Alphard. Apa penyebab kematiannya? Berikut kronologi tewasnya Brigadir RA?

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

12 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Korban Kekerasan Seksual Diduga Dilakukan Rektor Universitas Pancasila Jalani Tes Psikologi Forensik Hari Ini

27 Februari 2024

Korban Kekerasan Seksual Diduga Dilakukan Rektor Universitas Pancasila Jalani Tes Psikologi Forensik Hari Ini

RZ dan D korban kekerasan seksual yang diduga oleh Rektor Universitas Pancasila ETH akan menjalani tes psikologi forensik di RS Polri Kramat Jati.

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Kramat Jati Sebut Korelasi Mayat Tak Dikenal dan Kamtibmas

21 Desember 2023

Kepala RS Polri Kramat Jati Sebut Korelasi Mayat Tak Dikenal dan Kamtibmas

Kasus sulit seperti yang diaku terjadi pada penemuan mayat yang sudah tinggal tulang dan tengkorak di selokan di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Biji Kurma di Tangan Mahasiswa UNY Jadi Bahan Dasar Identifikasi Forensik Sidik Jari

17 November 2023

Biji Kurma di Tangan Mahasiswa UNY Jadi Bahan Dasar Identifikasi Forensik Sidik Jari

Tim PKM UNY mengubah biji kurma menjadi bahan dasar untuk mengindentifikasi forensik sidik jari. Dalam dunia forensik, sidik jari memiliki tingkat akurasi paling tinggi dibandingkan metode lainnya

Baca Selengkapnya

Mayat Bapak-Anak Membusuk di Rumahnya di Koja, RS Polri Tunggu Hasil Pemeriksaan Ini

31 Oktober 2023

Mayat Bapak-Anak Membusuk di Rumahnya di Koja, RS Polri Tunggu Hasil Pemeriksaan Ini

RS Polri telah mengambil sampel dari kedua mayat bapak-anak pada bagian organ hati, lambung, jaringan kulit, dan otot.

Baca Selengkapnya

Temuan Tengkorak Manusia di Duren Sawit Disimpan di Lemari Pendingin Maksimal 90 Hari

30 Oktober 2023

Temuan Tengkorak Manusia di Duren Sawit Disimpan di Lemari Pendingin Maksimal 90 Hari

Tengkorak manusia yang ditemukan di selokan kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur masih didalami tim forensik RS Polri.

Baca Selengkapnya

Penemuan Tengkorak di Duren Sawit, Polisi Tunggu Hasil Forensik

24 Oktober 2023

Penemuan Tengkorak di Duren Sawit, Polisi Tunggu Hasil Forensik

Temuan tengkorak dan tulang manusia di Duren Sawit, polisi imbau warga yang kehilangan anggota keluarganya segera lapor polisi.

Baca Selengkapnya

Profil Prof I Made Gelgel Ahli Toksikologi dalam Kasus Kematian Mirna dan Pembunuhan Munir

18 Oktober 2023

Profil Prof I Made Gelgel Ahli Toksikologi dalam Kasus Kematian Mirna dan Pembunuhan Munir

Profil I Made Gelgel serta perjalanan karier dan kontribusi pentingnya dalam pengungkapan kasus kematian Mirna dan pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Drama Korea Bertema Forensik

4 Oktober 2023

5 Rekomendasi Drama Korea Bertema Forensik

Drama Korea yang menyangkut tentang kedokteran selalu menarik perhatian penonton, terutama forensik.

Baca Selengkapnya