Paku Terakhir di Peti Mati Dinosaurus

Reporter

Editor

Senin, 5 April 2010 09:50 WIB

Tumbukan meteor penyebab musnahnya dinosaurus pada 65 juta tahun lalu
TEMPO Interaktif, Jakarta - Teka-teki penyebab musnahnya dinosaurus dari muka bumi dicoba dipecahkan para ilmuwan yang berkumpul di Amerika Serikat. Pada Lunar and Planetary Science Conference, mereka sepakat bahwa meteor yang menumbuk bumi pada 65 juta tahun yang lalu sebagai biang keladi akhir kejayaan dinosaurus.

Konsensus panel 41 ilmuwan itu mereka tuangkan dalam jurnal Science terbitan 5 Maret 2010. "Kami sekarang memiliki keyakinan besar bahwa asteroid adalah penyebab kepunahan makhluk hidup pada periode KT (Cretaceous-Tertiary)," kata Joanna Morgan, salah satu tim penulis yang jadi peneliti di Imperial College London.

Asteroid berukuran 15 kilometer itu menumbuk bumi di daerah yang kini dikenal sebagai Chicxulub, di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Energi ledakan yang dilepaskan setara dengan 100 miliar ton TNT atau lebih dari 1 miliar kali lebih eksplosif bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Kawah besar yang tersisa dari peristiwa ini berdiameter 180 kilometer dan luas sekelilingnya 240 kilometer. Tumbukan itu memicu kebakaran skala besar, gempa berkekuatan lebih dari 10 skala Richter, dan tanah longsor serta tsunami. "Paku terakhir di peti mati dinosaurus terjadi sesudahnya," kata Morgan. Serpihan tumbukan memenuhi atmosfer, sehingga bumi menjadi gelap dan terjadi musim dingin berkepanjangan. Kondisi ini, ujarnya, membunuh banyak spesies yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan yang kejam.

Panel ahli ini makin meneguhkan teori meteor sebagai penyebab punahnya dinosaurus pada periode KT, sekitar 65 juta tahun yang lalu. Teori ini muncul sejak 30 tahun lalu. Namun sejumlah ilmuwan menentangnya. Mereka mengajukan teori letusan gunung berapi mahadahsyat di kawasan Deccan Traps, sekarang wilayah di India. Serangkaian letusan tersebut memuntahkan 1.100.000 kilometer kubik lava atau dua kali volume Laut Hitam. Letusan ini dianggap menyebabkan suasana pendinginan dan hujan asam dalam skala global.

Pekan lalu, Michael Prauss, ahli paleontologi di Freie Universitaet Berlin, menantang kesimpulan panel 41 ahli. "Fluktuasi iklim jangka panjang mungkin merupakan alasan utama kepunahan dinosaurus dan makhluk lainnya pada periode 65 juta tahun lalu," kata Prauss ketika mengumumkan penelitian terbarunya bersama Gerta Keller, ahli paleontologi di Princeton University, Amerika Serikat. Keduanya menganalisis beberapa batu di Sungai Brazos, Texas, atau sekitar 1.000 kilometer barat laut kawah Chicxulub.

Menurut Prauss, aktivitas vulkanik Deccan yang terjadi beberapa juta tahun menyebabkan gangguan lingkungan dan stres kronik bagi makhluk hidup. Dampak tumbukan meteor, kata dia, jadi faktor penyumbang krisis di biosfer, dan akhirnya kepunahan massal. Musnahnya dinosaurus pada 65 juta tahun yang lalu menjadi awal kekuasaan mamalia hingga saat ini.

Panel 41 ahli juga menggunakan data-data yang dimiliki ilmuwan paleontologi, geokimia, pemodelan iklim, geofisika, dan sedimentasi.
Gareth Collins, anggota tim penulis dari Imperial College London, menjelaskan, asteroid menghantam bumi 20 kali lebih cepat dari kecepatan sebuah peluru. Akibatnya, terjadi ledakan batu panas dan gas, seperti bola api besar, di cakrawala. "Memanggang setiap makhluk hidup di sekitarnya."

Serpihan dan debu ledakan menyebar ke seluruh dunia. Mereka terkejut oleh kuarsa pada lapisan batuan di seluruh dunia yang menunjukkan periode akhir KT. Mereka yakin tersebarnya lapisan itu sebagai dampak tunjaman meteor di Meksiko, karena pada 1991, dari hasil pengeboran ditemukan kuarsa pada kedalaman 1,6 kilometer di kawah Chicxulub.

Mereka juga membantah teori iklim. Ekosistem kelautan dan daratan, katanya, hanya menunjukkan perubahan kecil dalam 500 ribu tahun sebelum masa kepunahan pada periode KT. Model komputer digunakan untuk menjelaskan pengaruh gas belerang setelah letusan gunung berapi di Deccan Traps. Gas ini ternyata berumur pendek dan efeknya kecil bagi bumi.


UWD | SCIENCEDAILY | BBC

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya