Perangkat Felix Terjun dari Ketinggian 36 Km

Reporter

Editor

Selasa, 6 April 2010 07:40 WIB

Skema helm yang dipakai Felix Baumgartner ketika terjun bebas dari ketinggian 36 km.

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pekan lalu tim sains Red Bull Stratos mengungkapkan helm bertekanan dan setelan khusus yang akan dikenakan oleh Felix Baumgartner ketika terjun bebas dari ketinggian di atas 36 kilometer. Perlengkapan khusus itu merupakan satu-satunya sistem pendukung kehidupan Baumgartner begitu dia melangkah keluar dari kapsulnya.

Setelan itu dibuat khusus oleh perusahaan The David Clark, yang telah membuat setelan antariksa sejak 1941, termasuk pakaian para astronaut pesawat ulang-alik, dan setelan yang dikenakan oleh Kolonel (Purn) Joe Kittinger, perwira Angkatan Udara Amerika Serikat yang melakukan terjun bebasnya yang bersejarah, Excelsior III, pada 1960.

Pakaian khusus itu mutlak dikenakan Baumgartner karena dia berencana melompat dari lingkungan stratosfer yang keras dan mematikan. Di lapisan atas atmosfer bumi itu, temperatur mencapai minus 56 derajat Celsius.


Bagian terluarnya terbuat dari bahan antiapi, sekaligus memiliki insulasi pelindung dingin. Di dalamnya terdapat "kantong" yang akan diisi gas untuk memberi tekanan sebelum Baumgartner keluar dari kapsul.


Helm Antariksa

Helm yang dikenakan oleh Felix Baumgartner, dalam usahanya mengungguli rekor dunia yang tak terpecahkan selama 50 tahun, ini serupa helm para astronaut. Helm ini dilengkapi dengan tempurung serat kaca yang akan memberikan perlindungan maksimal bagi pria Austria tersebut.

Tempurung helm itu terbuat dari material komposit. Visor atau kaca pelindung mata dan wajah memiliki sirkuit pemanas terintegrasi yang dapat memanaskan visor untuk mencegah terjadinya kabut atau es tanpa membuat lapisan pelindung itu meleleh. Fungsi itu amat diperlukan karena kondisi udara yang amat tipis di stratosfer akan menarik keluar panas, belum lagi perubahan temperatur yang amat cepat ketika Baumgartner jatuh dengan kecepatan supersonik.
Helm itu juga akan menyuplai Baumgartner dengan oksigen 100 persen dari silinder yang dikenakannya. Selain itu, Baumgartner dapat berkomunikasi dengan pusat kendali misi dengan menggunakan mikrofon dan earphone yang dijejali dalam helm.

- Visor
- Mikrofon (di dalam helm)
- Feeding port (di dalam helm)
- Bailer bar, mekanisme pengunci untuk pelat pelindung
- Pengencang lingkaran leher
- Lingkaran leher
- Sunshade, lapisan pelindung cahaya matahari
- Tempurung serat kaca
- Ear phone (di dalam helm)
- Bagian untuk mengencangkan face seal (sisi kanan helm)
- Perangkat elektronik pemanas wajah dan peralatan komunikasi
- Saluran oksigen menuju regulator helm

l REDBULLSTRATOS | EAA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

13 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

14 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

37 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

40 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

40 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

41 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

45 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

50 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

54 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri