Dampak Gempa, Trafik XL dan Telkom Melonjak Tiga Kali Lipat

Reporter

Editor

Rabu, 7 April 2010 15:09 WIB

Lokasi gempa (tanda bintang) dengan kekuatan 7,2 SR yang mengguncang provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada pukul 05.15 WIB, Rabu (7/4). Titik pusat gempa berada di 2.33 LU - 97.02 BT atau 75 km tenggara Sinabang, Aceh. ANTARA/sumber USGS

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasca gempa 7,2 skala richter di Aceh dan Sumatera Utara hari ini, jaringan telekomunikasi PT Excelcomindo Axiata (XL) Tbk. dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. masih aman. Trafik ke kedua daerah melonjak tiga kali lipat.

Meskipun mereka mengklaim aman dan masih bisa melayani pelanggan, namun mereka harus mempertahankan kesediaan aliran listrik. Head of Corporate Communication XL Febriati Nadira mengatakan jaringan di wilayah Aceh dan Sumatera Utara masih bisa untuk melayani pelanggan.

"Layanan masih normal meski lonjakannya sampai tiga kali lipat dari biasanya, pelanggan kan ingin tahu kabar keluarganya," kata Febriati Nadira melalui pesan pendeknya, Rabu (7/4).

Sedangkan untuk layanan di Sinabang Pulau Simelue masih agak terganggu karena pemadaman listrik. "Tetapi tim terus berupaya agar Base Tranceiver Station tetap beroperasi dengan bantuan genset," Nadira menuliskan.

Dia menambahkan tim XL tetap bersiaga dan memantau perkembangan di wilayah tersebut.
XL mempunyai 42 BTS (2G-3G) di Sinabang dan Area Pantai Barat Aceh meliputi Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, Meulaboh dan Calang. Sedangkan di seluruh Sumatera mencapai 4508 buah.

Jaringan PT Telkom pun masih aman kendati harus menyiagakan suplai listrik. Direktur IT dan Supply Telkom Indra Utoyo mengatakan saat ini tim terus berjaga-jaga. Di daerah Sinabang terdapat empat BTS PSTN dan Flexi. "Secara umum masih aman,tidak ada gangguan. Dengan asumsi listriknya ok," ujar Indra ditemui usai penandatanganan kerjasama dengan Microsoft di Hotel Shangri-La.

Jika gangguan listrik terjadi, maka Telkom akan mengirim genset dari wilayah terdekat. "Bantuan genset dari yang terdekat dari Sumatera Utara, sekarang masih bertahan dengan baterai," dia menjelaskan.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.

Baca Selengkapnya

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.

Baca Selengkapnya

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital

Baca Selengkapnya

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.

Baca Selengkapnya

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.

Baca Selengkapnya

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.

Baca Selengkapnya

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.

Baca Selengkapnya

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.

Baca Selengkapnya